Qualcomm Tolak Pinangan Rp 1.700 Triliun Broadcom

- Usai penawaran akuisisinya ditolak oleh Qualcomm pada November 2017 lalu, Broadcom pekan ini kembali mengajukan pinangan dengan nilai “mahar” yang dinaikkan menjadi 121 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 1.700 triliun.
Namun, pihak Qualcomm lagi-lagi menolak lamaran tersebut. Jajaran direksi Qualcomm tak butuh waktu lama untuk menimbang tawaran Broadcom dan segera mengutarakan penolakan pada pekan ini pula.
“Dewan direksi sepakat memutuskan bahwa tawaran Anda yang direvisi masih berada di bawah nilai Qualcomm dan tak memenuhi komitemen regulasi yang diperlukan, mengingat resiko signifikan dari transaksi yang gagal,” tulis chairman Qualcomm Paul Jacobs dalam surat yang dialamatkan ke CEO Broadcom Hock Tan.
Tawaran akuisisi 121 miliar dollar AS dari Broadcom mencakup pembelian saham publik Qualcomm (outstanding shares) seharga 82 dollar AS per lembar, yang terdiri dari 60 dollar AS uang kas dan 22 dollar AS dalam bentuk saham Broadcom.
Dalam usaha akuisisi yang dilancarkan sebelumnya pada November 2017 lalu, Broadcom menawar saham Qualcomm seharga 70 dollar AS per lembar. Nilai total tawaran akuisisi Broadcom ketika itu sebesar 103 miliar dollar AS.
Baca juga: Tak Kapok Ditolak, Broadcom Tawar Qualcomm Rp 1.700 Triliun
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Sabtu (10/2/2018), setelah dinaikkan pun, Jabos menilai tawaran akuisisi Broadcom masih “inferior” dibandingkan prospek Qualcomm apabila tetap berjalan sebagai perusahaan independen, alih-alih berada di bawah Broadcom.
Meski demikian, Jacobs turut mengatakan pihaknya tak menutup kemungkinan akuisisi. Dia menerangkan, dewan direksi Qualcomm masih terbuka untuk bertemu dengan pihak Braodcom untuk membicarakan “semua kemungkinan memaksimalkan nilai para pemegang saham”.
Di dunia teknologi, Qualcomm dikenal sebagai perusahaan semikonduktor pencipta System-on-Chip (SoC) seri Snapdragon dan chip modem yang banyak dipakai di produk smartphone berbagai pabrikan. Qualcomm juga aktif mengembangkan teknologi komunikasi, termasuk jaringan seluler generasi ke-5 alias 5G yang bakal menjadi tumpuan masa depan.
Sementara, Broadcom juga merupakan perusahaan semikonduktor yang membuat chip dari berbagai jenis untuk dipakai di aneka produk, mulai dari komputer, datacenter, smartphone, hingga konsol game dan perangkat GPS. Baik Broadcom maupun Qualcomm sama-sama duduk di daftar 10 besar pabrikan semikonduktor dunia lansiran firma riset pasar Gartner.
Terkini Lainnya
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari