Seperti Manusia, Robot Sudah Bisa Tembus Kode "Captcha"
- Completely Automated Public Turing Test atau yang lebih dikenal dengan istilah "Captcha" adalah sistem pengaman yang bertujuan menangkal serangan cyber oleh program komputer (bot) otomatis, seperti untuk mencegah spamming.
Captcha berupa teka-teki yang hanya bisa dipecahkan oleh manusia. Bentuknya bisa bermacam-macam seperti gambar atau suara. Biasanya hanya manusia yang bisa memecahkan Captcha sehingga bisa dibedakan dari bot, tapi kini tidak lagi.
Sebuah perusahaan teknologi asal California bernama Vicarious telah mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) yang mampu menembus teka-teki Captcha dengan computer vision (pengenalan obyek oleh komputer). Dengan kata lain, program robot ini mampu menyaru sebagai manusia.
"Seiring dengan peningkatan computer vision, sistem Captcha tradisional berbasis teks tak lagi menawarkan perlindungan seperti dulu," ujar Miguel Lazaro Gredilla dari Vicarious.
AI besutan Vicarious mampu memecahkan Captcha dengan meniru cara kerja otak manusia dalam hal mengenali obyek, bahkan yang bentuknya terdistorsi atau terhalang benda lain.
Alih-alih mengandalkan neural network yang butuh sumber daya besar dan banyak "pelatihan" berupa gambar-gambar untuk mengajari komputer cara mengenali obyek, untuk AI bikinanya, Vicarious menerapkan teknik pengenalan berbasis "contour continuity" alias melihat pinggiran obyek untuk mengenali obyek dimaksud.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari ABC, Kamis (2/11/2017), cara kerja yang mirip otak manusia ini ternyata lebih efektif dan efisien dibanding neural network dalam hal mengenali teka-teki Captcha, di samping lebih hemat daya pemrosesan.
"Sistem AI modern seperti IBM Watson dan deep neural network biasanya mengandalkan daya komputasi besar yang terhubung ke basis data besar pula," sebut pendiri Vicarious Scott Phoenix dalam sebuah statement. "Ini adalah pertama kalinya (AI bisa meniru) penalaran persepsi manusia, lalu penggunaan sumber daya dan basis datanya relatif kecil."
Vicarious sebenarnya sudah mengembangkan AI ini sejak 2013, namun baru belakangan saja mempublikasikannya. Waktu itu, AI Vicarious sanggup menembus Captcha yang digunakan oleh Google, PayPal, Yahoo, dan Captcha.com dengan tingkat akurasi 90 persen.
Berbagai layanan online tersebut kini sudah memperbarui sistem Captcha masing-masing, namun AI Vicarious masih mampu menembusnya dengan tingkat akurasi di kisaran 60 persen.
Peneliti keamanan Trend Micro Europe, Simon Edwards, mengatakan AI besutan Vicarious akan berimplikasi besar terhadap keamanan Captcha.
"Sekarang mungkin belum ada serangan terhadap Captcha. Namun, dalam tiga atau empat bulan, apapun yang dikerjakan oleh peneliti (Vicarious) akan menjadi mainstream, jadi Captcha tinggal menghitung hari," kata Edwards.
Terkini Lainnya
- Samsung Galaxy M56 5G Meluncur, Bawa Bodi Tipis dan Datar
- Nvidia Hadapi Kerugian Rp 92 Triliun Imbas Ekspor Chip Dibatasi
- WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Orang Lain Tak Bisa Simpan Foto dan Video Kita
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jadwal MPL S15 Minggu Ini, Ada "Derby Klasik" RRQ Hoshi vs Evos Glory
- Hadiah Kompetisi E-sports EWC 2025 Tembus Rp 1 Triliun
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Meta Tambah Keamanan Akun Instagram Remaja Indonesia, Batasi Live dan DM
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- Cara Cek Tilang ETLE via Online
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- 50 Ucapan Jumat Agung 2025 Penuh Kasih dan Harapan buat Dibagikan ke Medsos
- Mobile Legends Kolaborasi dengan Naruto, Ada Skin Sasuke, Kurama, dll
- 2 Cara Reset Explore Instagram biar Lebih Sesuai Minat