Mau Belajar Bikin Aplikasi Android, Ini Kelas Online dan Buku dari Dicoding
- Dicoding, startup penyedia platform digital yang menjembatani pengembang aplikasi dengan kebutuhan pasar, membuka pendaftaran kelas baru pelatihan pemrograman Android.
Program bertajuk “Menjadi Android Developer Expert” (MADE) ini menawarkan pelatihan membangun aplikasi di atas sistem operasi Android.
Pembelajaran digelar secara online dan menggunakan bahasa Indonesia. Peserta yang ingin menjadi programer Android tak perlu hadir dalam kelas, sehingga bisa diikuti oleh seluruh peminat dari seluruh Indonesia.
Yang spesial dari program ini adalah, kurikulum yang digunakan merupakan modul yang telah diverifikasi langsung oleh Google.
"Kurikulum pemrograman aplikasi Android ini disusun Dicoding selama satu tahun dengan mengikuti checklist yang disyaratkan Google. Modul disusun menyesuaikan tools-tools pemrograman yang populer di Indonesia," ujar CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, kepada KompasTekno, Kamis (26/11/2017) di Jakarta.
Modul “Menjadi Android Developer Expert” bisa disebut sebagai satu-satunya materi pengajaran pembuatan aplikasi Android berbahasa Indonesia yang disetujui Google.
Materi pelatihan mencakup Testing, Debugging, Application, Application UX, Fundamental Application Components, Persistent Data Storage, dan Enhanced System Integration.
Semuanya disajikan dalam 125 modul berbahasa Indonesia, 35 video tutorial, 24 kuis, dan dengan target penyelesaian 90 hari. Selain mendapatkan akses penuh pada materi-materi di atas, peserta juga diberikan buku cetak Menjadi Android Developer Expert setebal 670 halaman.
Buku berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dicoding ini berisi ulasan komprehensif oleh Google Authorized Trainer terhadap tugas-tugas dan prototipe, yang disubmit dalam waktu 90 hari.
Peserta pelatihan MADE akan mendapat sertifikat picodiploma Dicoding bagi yang berhasil lulus dan kesempatan untuk mengikuti ujian sertifikasi internasional dari Google.
Menjawab persoalan
Menurut Narenda, Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia yang siap bekerja dan mampu menguasai teknik pemrograman komputer (coding) yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kurikulum Android dan program pelatihan ini menjawab salah satu persoalan utama yang dihadapi sektor ekonomi kreatif digital Indonesia, yaitu kelangkaan sumber daya manusia yang mumpuni.
"Ketersediaan akses terhadap pembelajaran teknologi yang ‘cutting-edge’ dalam bahasa Indonesia dan mudah dipahami masih sangat terbatas. Kurikulum Android dari Dicoding diharapkan bisa menjawab persoalan ini, kata Narenda.
Angkatan pertama pelatihan aplikasi Android ini telah diikuti 2.100 orang peserta. Salah satu lulusan pertama adalah Ian Rachman Dana, pelajar berusia 16 tahun yang duduk di bangku SMK Taruna Bakti Depok.
Terkini Lainnya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya