Kicauan Barack Obama Jadi Tweet Paling Disuka Sepanjang Masa

- Empat orang anak melongok dari sebuah jendela untuk melihat Barack Obama. Warna kulit dan rambut mereka berbeda-beda, tapi keempat anak itu tampaknya tak ambil peduli.
"Tak ada seorangpun yang sejak lahir membenci orang lain karena warna kulit ataupun agamanya," bunyi tulisan di bawah foto yang menggugah tersebut.
Itulah isi kicauan yang diunggah oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, hari Sabtu lalu, menyusul bentrokan antara kelompok neo-Nazi atau nasionalis kulit putih dan para penentangnya di kota Charlottesville.
Kerusuhan yang didasari kebencian minoritas rasial, etnis, dan agama itu memakan korban satu orang tewas dan belasan lainnya luka-luka saat seorang nasionalis kulis putih menabrakkan mobil ke kerumunan kelompok yang berseberangan.
This Tweet from @BarackObama is now the most liked Tweet ever. #
— Twitter (@Twitter) August 16, 2017
Tweet Barack Obama yang mengutip kata-kata dari almarhum mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela itu menuai simpati dari netizen para pengguna Twitter. Banjir "like" dan "retweet" berdatangan.
Kini, tweet Barack Obama telah mengumpulkan lebih dari 3 juta like dan tercatat sebagai kicauan yang paling banyak mendapat like sepanjang sejarah Twitter, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Mashable, Kamis (17/8/2017).
Favstar, website yang melacak pergerakan statistik tweet di Twitter, turut menobatkan kicauan Barack Obama tersebut sebagai kicauan kelima yang paling banyak di-retweet.
Barack Obama sendiri terbilang jarang berkicau semenjak menyerahkan jabatannya kepada presiden baru AS, Donald Trump, pada Januari lalu.
Berkebalikan dengam Barack Obama, tweet Donald Trump soal Charlottesville banyak dikecam lantaran dia terlambat membuat pernyataan dan terkesan tidak mau menyalahkan kaum neo-Nazi.
Baca: Giliran CEO Intel yang Mundur dari Tim Penasihat Donald Trump
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e