Wikileaks Bocorkan Berbagai Alat Penyadap Milik CIA
- Organisasi yang terkenal kerap membocorkan dokumen rahasia pemerintah, Wikileaks, mengumumkan keberadaan berbagai alat yang dipakai Central Intelligence Agency (CIA) untuk menyadap berbagai gadget.
Alat tersebut berupa malware hasil pengembangan sebuah tim elit khusus pengembangan software, Engineering Development Group (EDG). Jenisnya malware-nya bermacam-macam, mulai dari backdoors, exploit atau celah keamanan, payloads, trojan, hingga virus komputer.
Informasi yang dilansir KompasTekno dari ZD Net, Minggu (12/3/2017), dokumen yang bocor menyebut CIA memakai berbagai malware buatan tim itu untuk menuntaskan misi mereka di seluruh dunia.
Totalnya, tim EDG sudah membuat ribuan malware yang bisa dipakai menyusup ke berbagai perangkat genggam, teknologi, serta software. Mereka menggunakan program jahat ini untuk mengetahui lokasi pengguna, membaca pesan teks, mendengarkan pesan suara, bahkan sampai menyalakan microphone dan kamera smartphone.
Salah satu data dalam bocoran dokumen pun menyebut bahwa tim ini fokus pada upaya menjebol keamanan dan enkripsi macam-macam tipe iPhone, iPad serta Android.
Data lain menyebut bahwa ada lusinan celah keamanan yang masih bisa dipakai oleh instansi pemerintah AS untuk menyadap atau memata-matai pengguna perangkat buatan Apple. Beberapa celah keamanan dalam data itu tampaknya ada di iOS 9 yang dirilis pada 2015 silam.
Ada juga rincian mengenai nama dan pemasok berbagai malware yang khusus digunakan untuk menyusup ke sistem operasi Android. Beberapa di antara malware yang disebutkan adalah SwampMonkey, EggsMayhem, serta DugTrio.
Kemudian ada disbutkan juga sejumlah celah keamanan yang ada di sistem operasi Windows untuk komputer desktop dan server, Mac, komputer bersistem Linux, serta software perusahaan seperti VMware.
Detil mengenai asal usul seluruh data, nama dan rincian peralatan peretas di Wikileaks itu masih belum jelas.
Baca: Anak SMA Bobol E-mail Orang Nomor Satu CIA
Namun tahun lalu, sebuah kelompok bernama ShadowBrokers dituding berhasil menggondol alat peretasan milik NSA. Kemudian beberapa waktu setelahnya, Wikileaks mengumumkan telah mendapatkan seluruh cache data serupa.
Juru bicara CIA enggan berkomentar mengenai keaslian dokumen atau isi dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks tersebut. Sementara itu sejumlah perusahaan teknologi yang pemilik produk yang disebutkan dalam bocoran tersebut langsung bereaksi.
Jawaban Apple, Samsung, hingga Microsoft
Dokumen Wikileaks mengenai alat peretas CIA membuat sejumlah perusahaan teknologi bereaksi. Perusahaan-perusahaan ini khawatir jika para penggunanya merasa bahwa barang yang dibelinya tidak aman untuk dipakai dan disusupi software mata-mata.
Terkini Lainnya
- Sabet Emas dan Perak, Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan