Mengenal Cellebrite, Perusahaan Israel Spesialis Pembobol Ponsel
- Februari lalu, Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) bikin heboh lantaran meminta Apple membobol perangkat iPhone milik terduga teroris kasus penembakan di San Bernardino. Permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Apple.
Namun, sebulan kemudian, FBI mengumumkan telah berhasil membobol iPhone yang bersangkutan dan mengakses data di dalamnya dengan bantuan "pihak ketiga".
Identitas pihak ketiga ini tak diungkapkan, namun nama sebuah perusahaan asal Israel ramai dikait-kaitkan dengan kasus tersebut. Merekalah Cellebrite, spesialis pembobol smartphone yang menawarkan jasanya secara komersil.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Selasa (29/11/2016), Cellebrite mengklaim bisa melewati tembok pertahanan aneka smartphone modern.
“Kami bisa mengakses semua data yang ada di ponsel,” ujar VP Business Development of Forensics Cellebrite, Yuval Ben Moshe, saat mendemonstrasikan kemampuan alat khusus dari Cellebrite dalam membobol smartphone.
Sebagai contoh, digunakan perangkat Galaxy S5 yang menjalankan Android lawas versi 4.2. Meski sudah dikunci dengan fingerprint lock dan PIN, Moshe dengan mudah membuka pengaman di ponsel tersebut setelah menyambungkannya ke sebuah alat khusus berbentuk serupa tablet.
Baca: FBI Frustrasi Bongkar iPhone Teroris, Biangnya Coba 10 Kali
Moshe mengatakan pihaknya mampu membobol perangkat yang menjalankan sistem operasi terbaru, juga membuka data percakapan dari aplikasi-aplikasi pesan instan.
Pemindah data
Siapakah Cellebrite? Perusahaan yang dimiliki oleh Sun Corporation ini adalah firma forensik data dengan spesialisasi perolehan data, transfer data, dan analisa ponsel dan perangkat mobile yang berbasis di Petah Tikva, Israel.
Selama bertahun-tahun, FBI mengandalkan jasa Cellebrite untuk membobol ponsel-ponsel yang dimliki oleh para tersangka dalam kasus kejahatan.
Cellebrate awalnya tidak bergerak di bidang bobol-membobol ponsel. Perusahaan yang didirikan pada 1999 ini memulai hidup dengan menawarkan jasa transfer data dari satu ponsel ke ponsel lain. Hal demikian dibutuhkan oleh para retailer mobile saat pelanggan melakukan upgrade dari ponsel lama ke ponsel baru.
Sejumlah nama besar di industri ponsel seperti Motorola, Nokia, dan Verizon pun menjadi pelanggan Cellebrite, mengunankan layanannya untuk mengekstrak data dari ponsel rusak dan memindahkannya ke perangkat baru.
Di kemudian waktu, Cellebrite mengembangkan keahliannya tersebut menjadi bisnis baru, yakni menawarkan tool untuk melewati sekuriti, lalu mengambil data dari ponsel untuk keperluan "forensik dan penegak hukum".
Pada awal 2007, saat pertama kali memasarkan tool buatannya itu, Cellbrite mengklaim bisa membobol "lebih dari 1.000 model perangkat" yang terdiri dari berbagai perangkat ponsel dan PDA.
Terkini Lainnya
- Pekerja dengan Skill AI Diprediksi Makin Diburu Tahun 2025
- E-mail Promosi Menumpuk? Begini Cara Cepat Menghapusnya
- Edit Foto dengan Oppo AI Studio Bisa Dapat TWS Enco Buds2 Gratis
- 7 Tips Pilih Smartphone Gaming biar Tidak Lemot dan Gampang Panas
- Susah Tidur Malam akibat Asik Main HP? Begini Tips Mengatasinya
- Cara Melihat Penyimpanan Akun Google buat Cek Sisanya, Mudah dan Cepat
- Bagaimana Cara Kerja Ransomware dan Mengapa Berbahaya?
- Cara Mengubah Tema Chat WhatsApp, Bisa Ganti Warna Chat dan Wallpaper
- Laptop Ini Diklaim Tahan 32 Jam Pemakaian, Meluncur di CES 2025?
- HP Oppo A5 Pro Resmi dengan Baterai Silikon 6.000 mAh
- 7 Produk dan Layanan Google yang Ditutup pada 2024
- Nasib TikTok di AS Kemungkinan Diselamatkan Donald Trump
- Apple Buka 4 Lowongan Pekerjaan di Indonesia
- Pembuat Spyware Pegasus Asal Israel Divonis Bersalah
- 7 Aplikasi Paling Banyak Menguras Baterai HP