Riset Pekerja TI di Indonesia, UI/UX Developer Paling "Seimbang"

JAKARTA, - Divisi Teknologi Informasi (TI) di sebuah perusahaan kebanyakan dianggap sebagai cost center. Namun, pesatnya perkembangan teknologi membuat divisi tersebut tak lagi dipandang sebelah mata.
Alasannya, sistem komputerisasi terbukti membuat operasional perusahaan lebih efisien dan penunjang bisnis. Selain itu, industri TI kini menjelma menjadi sebuah industri yang menjanjikan.
Hasilnya, para pekerja di bidang TI menjadi buruan. Perusahaan-perusahaan pun memutar otak demi mempertahankan pekerja TI terbaik agar tidak "loncat". Salah satu caranya dengan memperhatikan "work-life balance" mereka.
Meski begitu, dinamika perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut para pekerja TI untuk selalu siap menghadapi perubahan dan siaga setiap saat.
Jobplanet (Jobplanet.com), platform komunitas online untuk berbagi informasi seputar dunia kerja dan perusahaan, melakukan riset untuk mencari tahu seperti apa tingkat work-life balance atau keseimbangan antara hidup dan pekerjaan para pekerja TI di Indonesia.
“Tingkat work-life balance juga berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi kesibukan dan tekanan pekerjaan tanpa mengabaikan berbagai aspek kehidupan pribadinya,” Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia dalam keterangan pers yang diterima KompasTekno, Jumat (26/8/2016).
Dalam riset tersebut, Jobplanet menganalisis informasi dari 6.900 responden karyawan TI dari seluruh Indonesia, yang terkumpul melalui Jobplanet.com sejak Agustus 2015 – Juli 2016. Mereka tersebar dan berasal dari sepuluh jenis industri yang berbeda.
Dari analisisnya, Jobplanet menemukan bahwa rata-rata tingkat kepuasan karyawan TI di Indonesia terhadap work-life balance mereka adalah sebesar 3,22 dari angka tertinggi 5,0 yang mewakili penilaian “sangat puas”.
Meski tingkat kepuasan para pekerja TI terhadap work-life balance mereka tidak bisa dikatakan tinggi, namun berdasarkan analisis Jobplanet, ada beberapa profesi yang memiliki tingkat work-life balance di atas rata-rata.
Beberapa profesi tersebut adalah sebagai berikut.
Pekerjaan |
Tingkat work-life balance |
UI/UX Developer |
3,61 |
Video Engineer |
3,47 |
Software Architect |
3,40 |
Enterprise Resources Planning (ERP) Consultant |
3,39 |
Game Developer |
3,37 |
IT Planner |
3,30 |
Computer Engineer |
3,30 |
Application Developer |
3,28 |
Information System Engineer |
3,28 |
IT Quality Assurance |
3,27 |
Web Developer |
3,26 |
IT Network/Security |
3,23 |
Profesi UI/UX Developer menempati posisi teratas dalam hasil riset tersebut. Pekerja yang sehari-hari berkutat dengan perancangan antarmuka dan riset pengalaman penggunaan sebuah produk tersebut menjadi profesi paling seimbang hidup dan pekerjaannya.
Diikuti dengan Video Engineer dan Software Architect di tempat kedua dan ketiga. Posisi paling bawah ditempati oleh pekerja dengan tanggung jawab menjaga keamanan jaringan, IT Network/Security.
Jobplanet juga menemukan beberapa profesi TI dengan tingkat kepuasan terhadap work-life balance di bawah rata-rata. Beberapa profesi tersebut di antaranya, Project Manager, Data Analyst, dan IT Designer. Ketiganya memiliki tingkat work-life balance sebesar 3,20.
Terkini Lainnya
- Hadiah Kompetisi E-sports EWC 2025 Tembus Rp 1 Triliun
- iPhone 6s Kini Masuk Kategori HP Lawas
- Meta Tambah Keamanan Akun Remaja Instagram Indonesia, Batasi Live dan DM
- Arti Logo XLSmart, Operator Seluler Hasil Merger XL-Smartfren
- XLSmart Resmi Beroperasi, Janjikan Peningkatan Layanan
- Cara Cek Tilang ETLE via Online
- Video Lama Ungkap Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- 50 Ucapan Jumat Agung 2025 Penuh Kasih dan Harapan buat Dibagikan ke Medsos
- Mobile Legends Kolaborasi dengan Naruto, Ada Skin Sasuke, Kurama, dll
- 2 Cara Reset Explore Instagram biar Lebih Sesuai Minat
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Alamat URL Google Search di Semua Negara Akan Disamakan
- 40 Link Download Twibbon Jumat Agung 2025 buat Peringati Kematian Yesus Kristus
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman