Telkom Menanggapi Tudingan Penjegalan Aturan "Network Sharing"

JAKARTA, - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan Telkomsel disebut tengah berusaha membatalkan revisi Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2000 terkait regulasi network sharing yang saat ini sedang diproses.
Menanggapi tudingan tersebut, pihak Telkom pun memberikan jawaban.
Telkom tak secara langsung mengatakan keberatannya terhadap network sharing yang sedang didukung Indosat. Namun menurut operator pelat merah itu, mestinya network sharing baru dibicarakan saat kondisi masing-masing sudah sama-sama memiliki jaringan luas.
Baca: Di Balik Perseteruan Indosat-Telkomsel, Ada Isu Pembatalan 2 Regulasi Telekomunikasi
“Bukan menjegal (network sharing). Tapi harus ada equal treatment dalam kondisi yang sama. Artinya jika sudah sama-sama memiliki jaringan yang sama-sama luas, barangkali akan lebih fair,” ujar Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo saat dihubungi KompasTekno, Kamis (23/6/2016).
Menurut pria yang akrab dipanggil Bobby itu, Telkom dan Telkomsel sejak awal sudah memiliki visi ke depan, sehingga memprioritaskan coverage (jangkauan) sebagai strategi pengembangan bisnis mereka.
Demi mendukung hal tersebut, dibangunlah jaringan-jaringan yang bisa menjangkau berbagai pelosok Tanah Air.
“Sejak awal kami berkomitmen membangun infrastruktur sampai ke pelosok indonesia. Bukan hal mudah dan butuh resource (sumber daya) yang sangat tinggi untuk hal tersebut. Saat ini (pembangunan itu) terbukti,” terang Arif.
Sebelumnya, Telkom dan Telkomsel disebutkan melakukan praktik bisnis tidak sehat oleh Indosat. Keluhan tersebut adalah soal dominasi Telkomsel di luar Jawa, halangan untuk menyewa jaringan milik Telkom dan hambatan dalam pewujudan aturan mengenai network sharing serta penurunan tarif interkoneksi.
Khusus mengenai aturan network sharing, pemerintah berencana menempatkannya dalam revisi Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.
“Sebenernya sudahlah, kami ingin membangun saja. Nggak usah dihalang-halangi lah. (Sekarang) Kami ingin bangun nggak dihalangin, dipersilakan saja, itu sudah cukup. Nggak usah kami mau network sharing lalu dihalang-halangi. sebenarnya yang kita mau fair-nya saja lah,” keluh Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android