Ponsel Xiaomi Dijual Kucing-kucingan di Jakarta

JAKARTA, - Beberapa tipe ponsel Xiaomi dilaporkan langka di pasaran sejak sepekan terakhir. Hal ini menyusul penyitaan ribuan unit smartphone Xiaomi ilegal alias black market oleh polisi, Selasa (7/6/2016) lalu. (Baca: 10.000 Smartphone Xiaomi dan iPhone Disita di Jakarta Barat)
"Barangnya lagi susah," kata Putra (24) pada KompasTekno, Selasa (14/6/2016).
Putra adalah salah satu penjual gadget di ITC Ambassador, Kuningan, Jakarta. Ia berdalih kelangkaan itu lantaran permintaan pelanggan terlampau tinggi, sementara barang yang disediakan distributor relatif terbatas.
Hal itu diiyakan Nengsih (21) yang juga merupakan penjaga gerai smartphone di ITC Ambassador. Menurut dia, tiap hari ada saja yang menanyakan Redmi Note 2, Note 2 Pro, Note 3, atau Note 3 Pro.
"Memang banyak yang tanya, tapi kami nggak mau jual. Kan barangnya belum resmi," ia menuturkan.
Pernyataan blak-blakan datang dari seorang penjual yang enggan disebut namanya. Menurut dia, lini Xiaomi sejatinya masih banyak di distributor gelap dan pedagang. Namun, mereka menahan produk itu dari pasar.
"Nggak ada yang berani jual terang-terangan. Kan baru razia minggu lalu," kata penjual itu.
Si penjual mengaku dirinya dan rekan-rekan di ITC Ambassador masih menjual ponsel Xiaomi secara kucing-kucingan. Ia mengatakan razia pekan lalu tak bakal serta-merta menghentikan praktik jual-beli smartphone black market.
"Jualnya sama pelanggan yang memang sudah kenal. Kalau sama orang baru nggak berani," ia menjelaskan.
Sulitnya akses perdagangan itu membuat harga jual ponsel Xiaomi meningkat. Sebagai contoh, Redmi Note 2 Pro yang semestinya dihargai Rp 2,3 jutaan bisa dilepas senilai Rp 2,5 jutaan.
Baca juga: Ini Smartphone yang Diincar Selama Ramadhan
Distributor resmi lambat
Perlu diketahui, distributor resmi Xiaomi di Indonesia hanya Erajaya. Sedangkan distributor gelap produk-produk vendor China itu berseliweran di mana-mana.
Menurut seorang sumber, menjamurnya distributor gelap disebabkan lambatnya distributor resmi memasukkan barang-barang baru. Padahal, antusiasme pasar Indonesia terhadap perangkat buatan Xiaomi terhitung tinggi.
Dua di antara lini produk Xiaomi yang tak kunjung tiba di Indonesia secara legal adalah Mi Note Pro dan Mi 5 Pro. Mi Note Pro sudah dirilis sejak tahun lalu di pasaran global. Sedangkan Mi 5 Pro diperkenalkan pada Februari lalu, bertepatan dengan ajang MWC 2016.
Negara rugi Rp 15 miliar
Maraknya jual-beli barang black market ini merugikan negara karena distributor gelap tak membayar pajak ke pemerintah. Polisi pun bertindak dengan mengamankan dua unit mobil boks di Jalan S Parman, Jakarta Barat, pekan lalu.
Kedua mobil tersebut diduga membawa 10.000 unit smartphone ilegal yang bermerek Xiaomi dan Apple. Menurut Kabid Humas Metro Jaya Awi Setiyono, kedua mobil tersebut membawa barang-barang yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 15 miliar.
Adapun barang bukti yang diamankan dari mobil boks bernomor polisi B 9064 BZ adalah 5.000 unit smartphone yang terdiri atas Xiaomi Mi 4i 16 GB, Xiaomi Redmi 2 Pro, dan iPhone 6s.
Sementara itu, dari mobil boks bernomor polisi B 9798 IL, petugas mendapati 5.000 unit smartphone lainnya, yang terdiri atas iPhone 5s batangan dan Xiaomi Mi3.
Terkini Lainnya
- Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1 untuk Komputasi Skala Besar
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- 2 Cara Menghapus Cache di HP Realme dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Ini "Sulap" Oppo Find N5 Jadi Remot Laptop Apple Mac
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek