Satoshi Nakamoto Mengaku Bukan Pencipta Bitcoin
- Satu hal yang masih misterius tentang Bitcoin adalah asal muasal idenya Tak ada yang tahu siapa "Satoshi Nakamoto", sang pencipta Bitcoin.
Belum jelas pula apakah nama tersebut mewakili seseorang yang benar-benar ada, atau suatu kelompok atau lembaga tertentu. "Nakamoto" masih tersembunyi dalam kegelapan.
Hingga kemudian pada Kamis (6/3/2014) kemarin Newsweek mempublikasikan artikel mengenai sosok di balik "Satoshi Nakamoto".
Situs berita ini menduga bahwa pencipta Bitcoin adalah orang yang sungguh memiliki nama tersebut, selengkapnya Doran Prentice Satoshi Nakamoto. Dia adalah pria warga Amerika Serikat keturunan Jepang yang berusia 64 tahun.
Entah kebetulan atau bukan, Nakamoto yang sempat ditemui Newsweek secara sekilas itu diketahui sebagai seorang ahli matematika dan komputer, serta sempat bekerja dalam proyek rahasia dengan beberapa pihak, termasuk militer AS. Kecuali itu, dia tak mau berbicara banyak mengenai latar belakang pribadinya dan cenderung tertutup.
Namun, Nakamoto juga tak pernah menyatakan diri sebagai pencipta Bitcoin.
Dia pun disebutkan selalu menghindari pembicaraan mengenai cryptocurrency itu.
Dalam waktu singkat setelah berita tersebut muncul, Nakamoto menyuarakan bantahan melalui wawancara eksklusif dengan Associated Press.
Dia membenarkan sejumlah fakta yang dipublikasikan Newsweek -termasuk bagian soal bekerja dalam proyek rahasia- tapi Nakamoto mengatakan bahwa Bitcoin bukanlah ciptaannya.
"Saya sama sekali tak ada keterkaitan dengan itu (Bitcoin)", ujar Nakamoto singkat.
Nakamoto juga mengaku tidak pernah mendengar tentang Bitcoin sebelum dikontak oleh wartawan Newsweek tiga minggu lalu.
Salah paham?
Nakamoto berasal dari daerah Beppu, Jepang dan tiba di AS ketika berumur 10 tahun. Dia mengatakan bahwa telah terjadi kesalahpahaman yang berujung pada dugaan bahwa dirinya merupakan sosok di belakang Bitcoin.
Soal ketertutupan yang ditunjukannya, Nakamoto mengaku tak bisa bicara banyak karena memang dituntut agar tutup mulut dalam kontrak-kontrak kerja, baik selama dan setelah proyek selesai. "Saya cuma menerapkan itu saja," katanya.
Akibat pemberitaan tersebut, Nakamoto kebanjiran telepon. Rumah dua tingkatnya yang sederhana di Temple City, California, dikunjungi selusinan wartawan pada pagi hari kemarin. Dia kemudian memutuskan untuk mengklarifikasi lewat Associated Press.
Kendati demikian, Leah McGrath Goodman, jurnalis Newsweek yang menelusuri jejak kelahiran Bitcoin selama dua bulan, menyatakan bahwa tidak terjadi kesalahpahaman dengan Nakamoto.
"Tak ada kebingungan apapun tentang konteks pembicaraan kami -ataupun pengakuan (Nakamoto) tentang keterlibatannya dengan Bitcoin," kata Goodman.
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia