Dunia Mewaspadai "Cybercrime-as-a-Service"

DALAM ekosistem digital saat ini, berkembang modus kejahatan berbasis layanan atau yang dikenal dengan Cybercrime-as-a-Service (CaaS), dan ditengarai menjadi salah satu risiko keamanan siber terbesar di dunia.
CaaS adalah model bisnis kriminal berbasis layanan, di mana individu atau kelompok menyediakan alat, infrastruktur, dan layanan siber bagi pelaku kejahatan lainnya.
Hong Kong Computer Emergency Response Team Coordination Centre (HKCERT) dalam laporan "Unmasking Cybercrime-as-a-Service: The Dark Side of Digital Convenience" (2023), menyatakan CaaS telah menjadi salah satu dari lima risiko keamanan informasi terbesar sejak tahun 2023.
Demokratisasi serangan siber
Fenomena yang memperparah ancaman CaaS adalah "demokratisasi serangan siber" di mana platform untuk serangan siber menjadi lebih mudah diakses oleh siapa saja, bahkan tanpa keahlian teknis.
Eduard Bardaji dalam laporan berjudul "Democratization of Cyber Attacks" (18 Juni 2024) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi, khususnya Akal Imitasi (AI), berkontribusi besar terhadap tren ini.
Frasa "demokratisasi" ini dalam kontek serangan siber menjadi kebalikan dari tujuan demokratisasi dan inklusivitas akses internet yang seharusnya bersifat positif. Demokratisasi serangan siber justru saat ini menjadi ancaman.
Baca juga: Pendekatan Holistik RUU Keamanan dan Ketahanan Siber
Dengan adanya aplikasi open source dan layanan berbasis CaaS, pelaku kejahatan dengan modal kecil, kini dapat menyewa atau membeli perangkat lunak berbahaya.
Aplikasi ini kemudian digunakan untuk melancarkan serangan seperti ransomware dan "Distributed Denial-of-Service (DDoS) attacks".
Dark web juga berperan dalam melapangkan modus ini. Dark web menyediakan berbagai layanan dan platform peretasan, seperti ransomware-as-a-service (RaaS), yang dapat diakses siapa saja dengan biaya tertentu. Sungguh mengkhawatirkan.
Otomatisasi bahkan dengan penggunaan AI agentik, telah memungkinkan serangan berskala besar dengan sedikit usaha. Saat ini pun, muncul layanan "Attack-as-a-Service" (AaaS), di mana kelompok kriminal menawarkan jasa peretasan.
Selain ransomware, kejahatan siber juga terus terjadi melalui fenomena Malware-as-a-Service (MaaS).
Dalam ekosistem MaaS, pengembang menciptakan malware canggih. Distributor menjual paket layanan lengkap, dengan pelanggan beragam, dari penjahat pemula hingga sindikat kejahatan siber terorganisir untuk berbagai tujuan ilegal.
Salah satu bentuk MaaS yang semakin populer adalah infostealer, perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mencuri informasi sensitif seperti kredensial login, data perbankan, dan aset kripto.
Infostealer semakin banyak digunakan karena lebih mudah diterapkan dibandingkan ransomware dan sering kali beroperasi secara diam-diam tanpa menimbulkan kecurigaan.
Di era kerja daring dan hibrida, batas antara perangkat pribadi dan profesional semakin kabur. Hal ini memberi peluang lebih besar bagi infostealer untuk mengeksploitasi celah keamanan.
Baca juga: Waspada Jejak Digital, Lindungi Data Pribadi
Terkini Lainnya
- Jadwal MPL S15 Pekan Pertama Hari Ini, Evos dan RRQ Hoshi Main
- iPhone 16 Series Masuk Antrean Sertifikasi Postel Kementerian Komdigi
- Jadi HP Bekas Terlaris, Ini Harga iPhone 12 Second Terbaru di Indonesia
- Sudah Dibuka, Ini Link dan Cara Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- HP Flagship Xiaomi 15 Ultra Rilis di Indonesia Minggu Depan
- Jalan Terjal iPhone 16 di Indonesia, dari Diblokir hingga Dapat Sertifikat TKDN
- iPhone 11 Second Masih Banyak Diminati, Berapa Harga Terbarunya Sekarang?
- Ini Sebabnya iPhone 16 Series Bisa Segera Dijual di Indonesia
- Link dan Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta 2025 via Bus
- Akhirnya, iPhone 16e hingga iPhone 16 Pro Max Raih TKDN
- Kemenperin Resmi Buka Blokir iPhone 16, 5 Model Muncul di Situs TKDN
- Dunia Mewaspadai "Cybercrime-as-a-Service"
- Izin Edar iPhone 16 di Indonesia Terbit, Apple Tetap Bisa Jualan Tanpa Bangun Pabrik iPhone
- BREAKING NEWS: iPhone 16 Series Akhirnya Lolos TKDN, Selangkah Lagi Resmi Dijual di Indonesia
- Samsung Galaxy A36 5G: Harga dan Spesifikasi di Indonesia
- Izin Edar iPhone 16 di Indonesia Terbit, Apple Tetap Bisa Jualan Tanpa Bangun Pabrik iPhone
- BREAKING NEWS: iPhone 16 Series Akhirnya Lolos TKDN, Selangkah Lagi Resmi Dijual di Indonesia
- Samsung Galaxy A36 5G: Harga dan Spesifikasi di Indonesia
- Telkomsel dan Ericsson Perkuat Jaringan 5G dengan Teknologi "Far Edge"
- Samsung Galaxy A36 5G Resmi di Indonesia, Harga mulai Rp 5 Jutaan