Elon Musk: Data untuk Latih AI Hampir Habis
- CEO Tesla sekaligus pemilik X, Elon Musk percaya bahwa dunia sudah mencapai batas penggunaan data untuk melatih kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
“Kita sedang menghadapi situasi di mana data yang relevan untuk melatih AI tingkat lanjut hampir habis. Dalam beberapa kasus, kita sudah berada di sana,” kata Musk selama percakapan yang disiarkan langsung dengan ketua Stagwell Mark wawancara di X pada Rabu malam.
Ilya Sutskever, salah satu pendiri dan kepala ilmuwan OpenAI, juga pernah mengutarakan pendapat serupa. Ia menyebut fenomena ini sebagai “peak data,” di mana ketersediaan data berkualitas untuk melatih AI telah mencapai puncaknya.
Fenomena ini ditandai dengan, salah satunya inovasi teknologi secara besar-besaran. Ini bisa dilihat dari OpenAI yang kini terus mengasah model GPT miliknya, Google dengan Gemini, Microsoft dengan Phi, Meta dengan Llama, X dengan AI Grok, dan masih banyak lainnya.
Setiap teknologi AI ini membutuhkan pelatihan dengan data yang luas/masif dan beragam untuk memahami pola, menjawab pertanyaan, atau menghasilkan respons yang akurat.
Baca juga: Bos Perusahaan Teknologi Dunia Makin Sugih Sepanjang 2024, Elon Musk Terkaya
Namun, sebagian besar data yang mudah diakses dari internet diyakini sudah digunakan, sehingga industri mulai menghadapi kendala dalam mendapatkan data baru yang relevan dan berkualitas.
Menurut Musk, salah satu solusi potensial adalah menciptakan data baru yang dirancang secara khusus untuk kebutuhan pelatihan AI. Namun, proses ini membutuhkan waktu, biaya, dan teknologi tambahan.
Orang paling tajir nomor satu di dunia ini juga menyoroti tantangan etis yang muncul dalam upaya mengakses atau menciptakan data baru, seperti masalah privasi dan hak cipta.
Sutskever yang punya pandangan serupa dengan Musk, sempat menekankan bahwa untuk mengatasi fenomena "peak data" ini, industri perlu mengembangkan teknologi baru seperti algoritma efisien dan data sintetis. Ini demi melanjutkan kemajuan AI.
Masa depan AI di tangan data sintetis?
Data ini dirancang untuk mengatasi keterbatasan dalam mendapatkan data asli yang cukup atau berkualitas. Dengan data sintetis, pengembang AI dapat menciptakan set data yang luas, dan beragam.
Perusahaan besar seperti Microsoft, Meta, OpenAI, dan Anthropic telah memanfaatkan data sintetis untuk melatih model AI andalan mereka.
Lembaga riset pasar Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2024, sekitar 60 persen data yang digunakan untuk proyek AI dan analitik dihasilkan secara sintetis.
Contoh penerapan data sintetis mencakup model Phi-4 dari Microsoft, yang dilatih menggunakan kombinasi data sintetis dan data dunia nyata. Kemudian ada AI Gemma dari Google yang juga memanfaatkan data serupa.
Baca juga: Sejarah Baru, Kekayaan Elon Musk Tembus Rp 7 Kuadriliun
Terkini Lainnya
- Payung Tenaga Surya Ini Bisa Jadi Powerbank untuk Ngecas HP
- Elon Musk: Data untuk Latih AI Hampir Habis
- APK Bukan Singkatan dari “Aplikasi”, Begini Arti Sebenarnya
- Ponsel Lipat Tiga Samsung Meluncur Tahun Ini?
- Mengapa Desain Smartphone Kini Tampak Mirip Semua?
- Arti Emoji Kepala Batu yang Sering Digunakan dalam Percakapan Media Sosial
- Apa Itu VPN? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya
- Daftar Lengkap HP Samsung yang Dapat Update Software 2025
- Apa Itu Prompt AI? Ini Dia Penjelasan dan Contoh Penggunaannya
- Mau Beli HP Konser, Tonton Dulu Hasil Fancam Smartphone Ini
- Bagaimana Cara Membuat Audio di WhatsApp?
- Fungsi Cache di HP yang Perlu Diketahui, Jangan Asal Dihapus
- Cache di HP Bukan File Sampah, Ini Fungsi Pentingnya
- 5 Faktor Pengguna Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- 2 Cara agar Notifikasi WhatsApp Muncul di Atas Layar dengan Mudah dan Praktis
- Tablet Huawei MatePad 12 X Bisa Dipesan di Indonesia, Harga 9 Juta
- Produk "Dummy" Nintendo Switch 2 Muncul di CES 2025, Layar Lebih Lega
- Citra Satelit Tampilkan Kondisi Los Angeles Sebelum dan Sesudah Kebakaran
- Pelaku Peledakan Mobil Tesla Cybertruck Pakai ChatGPT untuk Susun Aksi
- Tanda HP Poco X7 dan Poco X7 Pro Segera Rilis di Indonesia