Citra Satelit Tampilkan Kondisi Los Angeles Sebelum dan Sesudah Kebakaran
- Los Angeles (LA), kota terbesar kedua di Amerika Serikat, dilanda salah satu badai api terparah di wilayah tersebut dalam sejarah.
Sejak Selasa (7/1/2025), si jago merah melahap lebih dari 1.000 rumah, pertokoan, dan bangunan hangus terbakar.
Lebih dari 100.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dan sedikitnya lima orang tewas atas peristiwa ini.
Kebakaran ini terjadi di wilayah Pacific Palisades, Eaton, Hollywood Boulevard, dan Sylmar atau seluas 17.234 hektare. Pada Rabu (8/1/2025), kobaran api menyebar ke Hollywood Hills, bukit tempat tulisan ikonik “Hollywood” berada.
Satelit pun menangkap citra/gambar Los Angeles saat sebelum (6 Januari) dan sesudah (8 Januari) kebakaran melanda.
Baca juga: 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles Real Time, Begini Caranya
Dari gambar tersebut terlihat bahwa wilayah Los Angeles yang tadinya dipenuhi bangunan dan pepohonan hijau kini berubah 180 derajat.
Beberapa bagian kota LA kini hangus terbakar dan rata dengan tanah.
Bahkan, beberapa gambar satelit menunjukkan kobaran api dan asap hitam tebal di beberapa rumah di wilayah LA, seperti gambar di bawah.
Satelit juga menangkap perumahan yang hangus terbakar akibat Eaton fire, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Sabtu (11/1/2025).
Maxar Technologies Citra satelit menunjukkan rumah-rumah di East Altadena Drive di Altadena, California, pada tanggal 6 Januari, dan kemudian terbakar pada tanggal 8 Januari.Maxar Technologies Citra satelit menunjukkan rumah-rumah di Altadena, California, pada tanggal 6 Januari, dan kemudian pada tanggal 8 Januari hangus terbakar dan rata dengan tanah, serta tertutup asap.Penyebab kebakaran Los Angeles
Kebakaran diduga berawal dari semak belukar yang terbakar pada Selasa (7/1/2025) pagi di wilayah Pacific Palisades, Los Angeles.
Kondisi ini diperparah kondisi California Selatan yang mengalami kekeringan, dengan kurang dari 10 persen curah hujan rata-rata sejak 1 Oktober 2024.
Dilansir dari The Guardian, Rabu, kebakaran kemudian menyebar dengan cepat akibat keberadaan angin Santa Ana yang kencang dan kering.
Angin Santa Ana bertiup dari pedalaman gurun barat AS ke California Selatan, dengan kecepatan mencapai 129-161 km/jam. Embusan angin tersebut biasanya muncul pada bulan-bulan dengan suhu lebih dingin seperti saat ini.
Santa Ana menghasilkan udara kering dan hangat yang bertiup ke arah pantai. Hal ini menurunkan kelembaban dan mengeringkan tumbuhan, sehingga rentan terbakar.
Baca juga: Fitur Tak Terduga di Speaker Apple HomePod Selamatkan Keluarga dari Kebakaran
Terkini Lainnya
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Pelaku Peledakan Mobil Tesla Cybertruck Pakai ChatGPT untuk Susun Aksi
- Tanda HP Poco X7 dan Poco X7 Pro Segera Rilis di Indonesia
- Ponsel Lipat Tiga Samsung Meluncur Tahun Ini?
- YouTube Shorts Durasi 3 Menit Sudah Bisa di Indonesia
- Fungsi Cache di HP yang Perlu Diketahui, Jangan Asal Dihapus