cpu-data.info

CEO TikTok Bertemu Donald Trump Jelang Pemblokiran TikTok Tahun Depan

Ilustrasi TikTok
Lihat Foto

- Aplikasi jejaring sosial berbasis video TikTok terancam diblokir di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025 mendatang.

CEO TikTok Shou Chew mencari berbagai cara untuk membatalkan atau menunda pemblokiran tersebut. Salah satu caranya adalah dengan sowan atau menghadap Presiden AS terpilih Donald Trump.

Menurut keterangan dari seseorang yang mengetahui pertemuan tersebut, Chew mengunjungi Presiden AS terpilih ke-47 itu di Mar-a-Lago pada Senin (16/12/2024) sore. Mar-a-Lago adalah resor mewah milik Trump yang terletak di Palm Beach, Florida.

Pertemuan bos TikTok dan Trump ini diyakini sebagai pertemuan pertama mereka sejak kemenangan elektoral Trump pada November lalu.

Belum ada bocoran soal isu yang dibahas oleh bos TikTok dan Presiden AS terpilih ini.

Baca juga: Nasib TikTok di AS Ditentukan Sebulan Lagi

Namun, beberapa pihak meyakini bahwa salah satu yang menjadi pembahasan adalah soal UU “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act" (Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing) yang berpotensi melarang TikTok beroperasi pada Januari mendatang.

UU ini diteken oleh Presiden Joe Biden pada April 2024 dan akan mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Beberapa jam sebelum menghadap Trump, TikTok diketahui mengajukan permohonan banding darurat ke Mahkamah Agung.

Dalam pengajuannya, TikTok meminta "penundaan sementara" terhadap pemberlakuan UU yang berpotensi memblokir TikTok untuk "memberikan ruang bernapas", untuk peninjauan oleh Pengadilan dan untuk memungkinkan pemerintahan yang baru (Donald Trump) untuk "mengevaluasi masalah ini".

Shou Cew, CEO TikTok.Tangkapan layar video Shou Cew, CEO TikTok.
UU yang dipermasalahkan ini memaksa agar induk TikTok, ByteDance (perusahaan asal China) menjual platform media sosialnya itu ke entitas/perusahaan AS. 

Pemerintah AS memberikan waktu 233 hari sejak keputusan itu diundangkan bagi ByteDance untuk mengambil keputusan, di mana deadline-nya adalah pada 19 Januari 2025.

Jika ByteDance tetap menolak menjual TikTok, maka Apple dan Google wajib menghapus aplikasi TikTok di toko aplikasinya.

Berdasarkan undang-undang tersebut, Presiden AS dilaporkan dapat mengeluarkan perpanjangan batas waktu satu kali.

Nah, Chew tampaknya ingin melobi Trump untuk memberikan perintah perpanjangan waktu deadline, sehingga TikTok tidak langsung diblokir pada 19 Januari mendatang.

Baca juga: Netizen Indonesia Habiskan Waktu Nonton TikTok Terlama di Dunia

Sejauh ini, TikTok tengah melawan pemberlakuan UU Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat