Apakah Aman Menggunakan HP saat Hamil? Begini Penjelasannya

- HP (handphone) atau smartphone memiliki radiasi yang dipercaya sebagian besar pengguna dapat menimbulkan masalah kesehatan. Radiasi pada HP itu membuat kekhawatiran tersendiri bagi pengguna yang tengah mengandung bayi atau ibu hamil.
Dengan adanya radiasi itu, penggunaan HP dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah kesehatan pada ibu dan bayi yang tengah dikandungnya. Ibu hamil rentan mengalami gangguan kesehatan.
Baca juga: Apakah Bluetooth di TWS atau Headphone Berisiko bagi Otak? Begini Penjelasannya
Sementara itu, HP dapat berguna bagi ibu hamil untuk mengakses berbagai hal dengan mudah seperti berkomunikasi dan mengakses hiburan. Dengan kondisi ini, lantas apakah aman menggunakan HP saat hamil?
Untuk lebih lengkapnya, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai dampak menggunakan HP saat hamil.
Dampak menggunakan HP saat hamil
Menggunakan HP saat hamil secara umum dinilai masih aman. Pasalnya, hingga saat ini, belum terdapat bukti atau hasil penelitian medis yang menunjukkan pengaruh radiasi HP pada kesehatan kehamilan dan bayi.
Untuk diketahui, HP secara spesifik memiliki radiasi medan elektromagnetik atau radiasi electromagnetic field (EMF) level rendah atau yang biasa disebut radiasi non-ionisasi. Radiasi EMF non-ionisasi ini bisa dijumpai pula di TV, laptop, dan perangkat Bluetooth.
Radiasi secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu radiasi ionisasi atau pengion dan non-ionisasi. Radiasi non-ionisasi seperti di HP memiliki energi untuk menggerakkan atom, tetapi tidak dapat menghilangkan elektron dari atom tersebut.
Sebaliknya, radiasi pengion memiliki energi untuk menggerakan atom dan menghilangkan elektron dari atom. Radiasi non-ionisasi memiliki lebih sedikit energi, sehingga kecil kemungkinannya untuk membahayakan kesehatan pengguna.
Baca juga: Pakai TWS atau Headset Saat Kerja Bisa Bantu Tingkatkan Produktivitas
Sementara itu, radiasi ionisasi, yang seperti sinar-X dan limbah radioaktif, dapat merusak jaringan dan sel pengguna. Sel yang rusak dapat memicu kanker jika tubuh tidak memperbaiki atau membuangnya dengan benar, sebagaimana dikutip dari kanal Health.
Penelitian bertajuk Impacts of smartphone radiation on pregnancy: A systematic review terbitan 2022 menunjukkan, penelitian-penelitian terdahulu masih memiliki kekosongan bukti pengaruh radiasi EMF pada status fisiologis ibu dan hasil kehamilan.
Sebagai informasi, penelitian tersebut dijalankan dengan meninjau 18 penelitian terdahulu yang membahas tentang dampak perangkat yang menghasilkan radiasi EMF seperti HP pada kesehatan orang dewasa, ibu hamil, dan bayi baru lahir.
Dari tinjauan sistematis yang dilakukan pada 18 penelitian terdahulu, penelitian menyimpulkan paparan radiasi EMF berkaitan dengan perubahan hormonal, termal, dan kardiovaskular pada orang dewasa.
Kemudian, paparan radiasi EMF juga dikaitkan dengan keguguran dan perubahan suhu janin pada kelompok ibu hamil. Selain itu, penelitian terdahulu juga ditemukan mengaitkan paparan radiasi EMF pada besar dimensi bayi.
Tinjauan dari tiap studi terdahulu itu menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menemukan bukti konklusif mengenai dampak paparan radiasi EMF pada status fisiologis ibu dan hasil kehamilan.
Sementara masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, penggunaan HP saat hamil cenderung masih aman. Meski kini belum ada bukti, penelitian bakal terus berjalan dan temuan baru mungkin akan muncul di masa mendatang.
Dikutip dari laman edukasi parenting Baby Center, untuk berjaga-jaga, pengguna yang tengah mengandung atau ibu hamil dapat melakukan tindakan meminimalkan paparan radiasi EMF dengan cara sebagai berikut:
- Gunakan HP saat benar-benar penting,dan jangan melakukan panggilan telepon terlalu lama.
- Sebaiknya berkomunikasi dengan berkirim pesan ketimbang panggilan telepon.
- Pastikan berada HP memiliki sinyal kuat sebelum melakukan panggilan. Jumlah energi yang dipancarkan HP bergantung dari seberapa kuat sinyalnya. Semakin kuat sinyalnya, semakin sedikit energi yang dibutuhkan HP untuk bekerja sehingga semakin rendah pula paparan radiasinya.
- Pengguna bisa memakai earphone untuk melakukan panggilan telepon sehingga kepala tidak perlu berdekatan dengan HP.
Baca juga: Berapa Jarak Pandang Mata yang Ideal dengan Layar Laptop atau Komputer?
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link #. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Hasil MPL ID S14 Babak Playoff Hari Kedua, RRQ Masuk Upper Bracket Final
- 3 Alasan Main HP Sebelum Tidur Malah Bikin Susah Tidur
- Kominfo Ganti Nama Akun Instagram, Tak Lagi @Kemenkominfo
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi, Pakai Chip Dimensity 9400 dan Punya Tombol Kamera