LG Bikin Pabrik Canggih Serba AI, Tenaga Manusia Terganti?

SEOUL, - LG merambah bisnis baru. Perusahaan elektronik asal Korea Selatan itu kini menawarkan solusi Smart Factory alias pabrik cerdas dengan pendekatan Business to Business (B2B).
Dalam bisnis ini, LG menawarkan "jasa" kepada kliennya untuk membuat perencanaan lokasi, desain pabrik, implementasi dan operasi, hingga perawatan.
Disebut cerdas karena pabrik yang dirancang LG nantinya akan serba otomatis dan terdigitalisasi, serta memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk efisiensi.
Meski serba otomatis dan menggunakan kecerdasan buatan, menurut pihak LG, pembuatan pabrik cerdas ini bukan berarti mendorong adanya layoff atau pengurangan pegawai.
Baca juga: Melihat Isi Pabrik Canggih LG, Serba Otomatis Menggunakan AI
Pihak LG menegaskan bahwa otomatisasi dan penggunaan AI di pabrik rancangan mereka, bukan dimaksudkan untuk menggantikan peranan manusia.

Manusia akan tetap berperan. Namun, dengan pabrik yang serba otomatis dan dibantu AI, tenaga manusia tersebut bisa dialihkan untuk pekerjaan lain agar perusahaan bisa lebih efisien.
"LG juga nantinya akan memberikan pelatihan, seperti penggunaan AI. Jadi, bukan mengganti manusia, tetapi tenaga orang bisa dialihkan untuk mengambil pekerjaan lain di dalam divisi tersebut," kata Lea Lee dari Global Marketing Group (GMG) LG Electronics.
LG sendiri tahun ini baru memasuki pasar solusi pabrik cerdas. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi bisnis perusahaan yang mulai merambah pasar B2B dari sebelumnya Business to Consumer (B2C).
Baca juga: LG Ubah Haluan Bisnis, Tak Lagi Fokus ke Produk Peralatan Rumah Tangga
Di pabrik cerdas ini proses produksi dari perakitan hingga pengemasan, akan memanfaatkan big data dan teknologi pembelajaran AI untuk meningkatkan efisiensi kerja dan penggunaan daya.
Bisnis pabrik cerdas bergerak cepat
Menurut Shi Yong Song, Head of Smart Factory Business LG, saat ini ekspansi bisnis pabrik cerdas tengah bergerak cepat.
Song mengatakan, LG memang sudah berpengalaman dan tahu seluk beluk pembuatan pabrik serta proses manufaktur. Ini menjadi pondasi yang kokoh bagi LG untuk menawarkan "jasa" pembuatan Smart Factory kepada klien.
"Kami berpengalaman dan tahu bagaimana mengelola aset, baik yang tangible maupun intangible. LG sudah 70 tahun berpengalaman soal pabrik. Kami provide semua, automisasi, penggunaan AI, agar lebih efisien," kata Song.
Terkini Lainnya
- Fitur Baru WA di Indonesia, Bisa Bikin Paket Stiker Sendiri
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- 35 Daftar HP Mendukung E-SIM Tri dan Cara Belinya
- Kenapa Tidak Bisa Menerima Kode OTP SMS? Begini Penyebabnya
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- 4 Tips Dapat Penghasilan Tambahan lewat Instagram
- Samsung Galaxy M56 Bawa Desain Kamera Baru, Bodi Tipis, dan Android 6 Generasi
- Moto Book 60 Resmi, Laptop Pertama Buatan Motorola
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Huawei Luncurkan Ascend 920, Chip AI "Pelawan" Aturan Amerika
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Harganya Rp 39 Juta?
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- Melihat Isi Pabrik Canggih LG, Serba Otomatis Menggunakan AI
- HP Umumkan Lini Laptop AI Seri OmniBook dan EliteBook Terbaru
- Riset: 96 Persen Karyawan di Indonesia Rela Potong Gaji demi Bisa WFA
- Riset: AI dan Pengalaman Kerja yang Personal Tingkatkan Kebahagiaan Karyawan
- Ramalan Sam "ChatGPT" Altman soal Masa Depan AI