30 Layanan Diklaim Pulih Usai Peretasan PDN, Pemerintah Pakai Kunci dari Hacker Brain Cipher?
- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengeklaim bahwa pemerintah telah memulihkan 30 layanan publik yang tedampak peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
PDNS 2 terkena serangan ransomware jenis LockBit 3.0 yang dilancarkan oleh kelompok peretas (hacker) bernama Brain Cipher. Serangan ini terjadi sekitar 17 Juni 2024 lalu dan hingga kini pemerintah masih melakukan pemulihan layanan secara bertahap.
“Hingga hari Selasa tanggal 9 Juli 2024 Pukul 19.00 WIB, terdapat total 30 layanan dari 12 kementerian, lembaga, dan satuan kerja perangkat daerah yang telah berhasil dipulihkan atau Go Live,” ungkap Hadi dalam pernyataan resmi yang diunggah di halaman Polkam.go.id.
Hadi mengatakan ada sekitar 167 layanan kementerian, lembaga, dan pemerintahan daerah (K/L/D) di PDNS 2 yang terdampak serangan ransomware LockBit 3.0.
Ia tak menyebutkan berapa layanan publik yang diupayakan untuk pulih dari ratusan K/L/D ini. Namun, ia dan pihak terkait saat ini tengah berupaya memulihkan 7 layanan lainnya (di luar 30 layanan tadi) dari 6 K/L/D yang terdampak dalam waktu dekat.
Baca juga: Hacker Brain Cipher Yakin Kunci Enkripsi Berfungsi, Klaim Sudah Hapus Data PDN
Menurut Hadi, pemulihan dilakukan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan cara melakukan dekripsi (decrypt) pada data yang telah dienkripsi oleh hacker.
Selain langkah dekripsi yang disebut Polhukam sebagai "strategi" itu, pemerintah juga melakukan pemulihan dari beragam data cadangan (backup) lokal yang ada di PDNS 3 (Cold Site) di Batam dan di PDNS 2 di Surabaya.
Pemerintah pakai kunci dekripsi dari Brain Cipher?
Hadi tak mengungkap metode dan kunci dekripsi seperti apa yang dipakai pemerintah untuk membuka kunci akses ransomware LockBit 3.0 yang menyerang PDN.
Namun, ada kemungkinan metode dekripsi ini menggunakan kunci yang diberikan oleh Brain Cipher secara gratis pada 4 Juni 2024 lalu.
Pasalnya, banyak firma keamanan siber yang mengungkap bahwa ransomware bertipe LockBit 3.0 memiliki teknologi enkripsi dan algoritma yang sangat canggih.
Bahkan, firma keamanan siber ternama Barracuda menyebut bahwa data yang dikunci ransomware ini mustahil didekripsi secara mandiri, kecuali menggunakan kunci dekripsi spesifik yang fungsinya memang untuk membuka data yang sudah dienkripsi.
Meski korban melakukan dekripsi secara mandiri, proses ini bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Baca juga: Kronologi Serangan Ransomware ke PDN dan Penanganannya yang Tak Kunjung Usai
Nah, biasanya, kunci dekripsi dari suatu ransomware hanya bisa didapatkan apabila korban membayar uang tebusan kepada hacker yang mengirimkan ransomware tersebut.
Meski demikian, hacker Brain Cipher yang meretas PDNS 2 memberikan kunci dekripsi ransomware LockBit 3.0 secara gratis pada 4 Juni 2024 lalu, beserta bonus langkah-langkah alias tutorial untuk memakai kunci dekripsi tersebut.
Kami sudah menghubungi pihak Kementerian Polhukam dan Kementerian Kominfo untuk mengonfirmasi apakah dekripsi yang dipakai untuk membuka kunci akses enkripsi PDNS 2 memang benar merupakan kunci hasil pemberian gratis alias "giveaway" dari Brain Cipher atau tidak.
Namun hingga berita ini ditulis, kami belum mendapatkan respons dari kedua pihak tersebut.
Terkini Lainnya
- Laptop Asus Zenbook S 14 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Harganya
- Twilio Luncurkan Layanan RCS Messaging dan Panggilan WhatsApp Business di Indonesia
- Viral Video GPU Nvidia GeForce RTX 5000 Diproduksi di Pabrik di Indonesia, Benarkah?
- Apple Rilis Mac Mini dengan Chip M4 dan M4 Pro, Lebih Ringkas, Ringan, dan Pintar
- Xiaomi Umumkan Antarmuka HyperOS 2, Ini Fitur Barunya
- Apple Rilis Chip M4 Pro, Bawa "Core" Lebih Banyak dan Lebih Ngebut
- Tablet Xiaomi Pad 7 dan Pad 7 Pro Resmi, Punya Layar 3.2K dan Refresh Rate 144 Hz
- Xiaomi 15 Pro Resmi, Smartphone Flagship dengan Kamera Periskop 5x
- Xiaomi 15 Resmi Dirilis, Smartphone Pertama dengan Chip Snapdragon 8 Elite
- Smartwatch Ini Pakai Teknologi Apple, Didenda Rp 4 Juta
- Banyak Orang Punya Second Account di Media Sosial, Kenapa?
- Fitur Baru WhatsApp, Ada Tombol Zoom Kamera di Dalam Aplikasi Langsung
- Game "Call of Duty: Black Ops 6" Sukses di Steam, Lewati PUBG dan GTA V
- 7 Momen di Final MPL S14: dari Rekor "Peak Viewers" hingga Debut "Widy" Jadi MVP
- 178 HP Xiaomi, Redmi dan Poco yang Tidak Dapat Update OS Lagi
- Winamp Meluncur di Android dan iOS, Download Gratis!
- Tanda-tanda Xiaomi 14T dan 14T Pro Segera Masuk Indonesia
- Kebiasaan Unik Karyawan Facebook di Singapura, Taruh HP buat "Nandain" Kursi Kantin
- 7 Gadget Baru Samsung di Unpacked Paris dalam Foto dan Video
- Oppo Buka Pendaftaran Minat Reno 12F 4G di Indonesia