Kunci Dekripsi PDNS 2 Sudah Diberikan: Apakah Data Pulih Seluruhnya?
SETELAH dua pekan berlalu tanpa mampu memulihkan data yang telah terenkripsi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 akibat serangan ransomware, kelompok hacker Brain Cipher, pihak yang diduga bertanggung jawab atas serangan Ransomware LockBit 3.0, akhirnya mengumumkan dan membagikan kunci dekripsi untuk membuka data yang terkunci kepada pemerintah secara cuma-cuma pada Rabu (3/7/2024).
Apakah dengan pemberian kunci dekripsi tersebut akan mampu memulihkan semua data pemerintah yang telah terenkripsi oleh ransomware?
Ransomware secara umum terdiri dari dua jenis malware, yakni lockers dan crypto-ransomware.
Baca juga: Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)
Lockers bertujuan mengunci akses ke seluruh sistem elektronik, termasuk perangkat korban. Ini biasanya dilakukan dengan menampilkan layar terkunci (lock screen) yang mencegah pengguna mengakses sistem elektronik apapun, termasuk desktop dan aplikasi.
Sedangkan crypto ransomware dilakukan untuk mengenkripsi file penting di sistem elektronik milik korban, yang mengakibatkan file tersebut tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi yang sesuai.
Korban hanya bisa melihat file yang terenkripsi, tetapi tidak bisa membukanya tanpa kunci dekripsi yang benar.
Ransomware LockBit 3.0 yang menyerang PDNS 2 adalah salah satu varian ransomware yang bekerja dengan cara mengenkripsi data korban untuk kemudian meminta tebusan sebagai syarat untuk memulihkan akses ke data tersebut.
Bagaimana cara kerja LockBit 3.0 dalam melakukan enkripsi data?
Pertama, LockBit 3.0 biasanya akan menyusup ke sistem elektronik korban melalui berbagai metode, seperti phishing email atau memanfaatkan kerentanan sistem.
Setelah masuk ke dalam sistem, LockBit 3.0 akan memetakan jaringan dan mengidentifikasi data serta file penting yang akan dienkripsi.
Ransomware biasanya akan menonaktifkan proses dan layanan tertentu seperti fitur keamanan yang dapat mengganggu proses enkripsi.
Baca juga: Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)
Misalnya, dalam kasus PDNS 2, hasil forensik sementara yang dilakukan oleh pemerintah menyebutkan ada upaya penonaktifan fitur keamanan Windows Defender mulai 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB.
Setelah proses enkripsi selesai, LockBit 3.0 akan meninggalkan catatan tebusan di setiap folder yang berisi file yang telah dienkripsi. Catatan ini berisi instruksi tentang cara membayar tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Ransomware seperti LockBit 3.0 umumnya menggunakan kombinasi metode enkripsi simetris dan asimetris untuk mengunci data korban.
Metode enkripsi simetris atau metode satu kunci, menggunakan satu kunci yang sama untuk mengenkripsi dan mendekripsi data korban. Kelebihannya sangat efisien dalam mengenkripsi data dalam jumlah besar.
Terkini Lainnya
- Kehadiran iPhone Layar Lipat Makin Dekat?
- Selisih Rp 400.000, Ini Beda Samsung Galaxy A16 5G dan Galaxy A16 4G
- 2 Cara agar WhatsApp Tidak Bisa Ditelepon Tanpa Diblokir, Mudah dan Praktis
- 2 Cara agar Nomor Tidak Dikenal Tidak Bisa Telepon WhatsApp, Mudah dan Praktis
- AWS Siap Gelar Acara "re:Invent 2024" di Las Vegas, Apa Saja yang Dibahas?
- Tanda-tanda Samsung Siapkan HP Gaming Lipat
- 10 Tips Bikin Baterai HP Xiaomi Tetap Awet
- Ikon "Typing" di WhatsApp Berubah Jadi Gelembung dan Titik Tiga
- Speaker Samsung Music Frame Resmi di Indonesia, Bisa Menyamar Jadi Bingkai Foto
- Apple Bukan Perusahaan Paling Inovatif, Kalah dari Nvidia dan Microsoft
- HP iQoo Neo 10 Pro dan Neo 10 Meluncur, Kembar tapi Beda Chipset
- Kenapa Banyak Pengguna iPhone Suka Pakai Selfie 0.5?
- IDC: Penjualan iPhone Seret walaupun Pasar Smartphone Naik
- TikTok Larang Pengguna Remaja di Eropa Pakai Filter Cantik, Ini Alasannya
- Sony Akhirnya Ungkap Angka Penjualan PS2 Sepanjang Masa
- Daftar Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MSC 2024, Tidak Ada Wakil Indonesia
- 10 Miliar Password Bocor, Terbesar dalam Sejarah
- Profit Samsung Melejit 15 Kali Lipat Berkat AI dan Galaxy S24
- Mencoba HP Poco M6 Indonesia, Seri M Pertama dengan Kamera 108 MP
- Penonton YouTube Kini Bisa Minta Video seperti "Heart on My Sleeve" Dihapus