Penonton YouTube Kini Bisa Minta Video seperti "Heart on My Sleeve" Dihapus
- Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini semakin canggih. Bahkan ada teknologi deepfake yang bisa digunakan untuk membuat foto/video/audio palsu dengan meniru wajah dan suara orang lain.
Hal ini menjadi perhatian platform streaming video YouTube. Kini, YouTube memiliki kebijakan privasi baru yang memungkinkan pengguna mengirim permohonan penghapusan video deepfake yang mirip pengguna.
Ini merupakan perluasan dari pendekatan yang diumumkan sebelumnya terhadap agenda AI yang bertanggung jawab dan pertama kali diperkenalkan pada bulan November.
Sebelumnya, pengguna hanya bisa melaporkan video deepfake sabagai video menyesatkan.
Dengan kebijakan privasi baru, YouTube mendorong pihak-pihak yang terkena dampak deepfake meminta penghapusan konten secara langsung karena dianggap sebagai pelanggaran privasi.
Menurut laman Help YouTube yang terbaru, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (8/7/2024), ada beberapa syarat konten deepfake di YouTube bisa dipertimbangkan untuk dihapus.
Pertama, konten yang diduga deepfake harus menampilkan suara atau wajah pengguna yang diubah atau di-alter dengan AI.
Kedua, permintaan penghapusan video yang diduga hasil deepfake memerlukan klaim pihak pertama. Artinya, pengguna harus melaporkan secara mandiri ke YouTube atau lewat kuasa hukum.
Namun, YouTube memberi beberapa pengecualian, seperti individu yang terkena dampak masih di bawah umur, tidak memiliki akses ke komputer, sudah meninggal, atau pengecualian serupa lainnya.
Ketiga, pengguna mengisi laporan permintaan penghapusan lewat link berikut .
YouTube mengatakan, video yang diminta dihapus karena dianggap melanggar privasi itu tidak akan otomatis dihapus, tapi melalui tinjauan terlebih dahulu.
Jika keluhan privasi diajukan, YouTube dapat memberikan kesempatan kepada pengunggah untuk menghapus atau mengedit informasi pribadi dalam videonya.
YouTube mengatakan, pihaknya akan memberi tahu pengunggah tentang potensi pelanggaran dan, berdasarkan kebijakan YouTube, dapat memberi mereka waktu 48 jam untuk menindaklanjuti keluhan tersebut.
Jika pengunggah memilih untuk menghapus video tersebut, keluhan akan ditutup.
Namun, jika potensi pelanggaran privasi masih terjadi, Tim YouTube akan meninjau keluhan tersebut. Pihak YouTube akan akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti apakah itu parodi atau sindiran, apakah orang yang membuat permintaan tersebut dapat diidentifikasi atau apakah itu memalsukan figur publik.
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Infinix GT Book Resmi, Laptop Gaming Pertama Infinix di Indonesia
- Perjuangan Jepang Tinggalkan Disket
- Apa Itu Aplikasi Strava dan Bagaimana Cara Pakainya?
- Game "Zenless Zone Zero" Baru Dirilis, Hoyoverse Sudah Bagi-bagi Kode Redeem Gratis
- 25 Game Indonesia yang Diskon di Steam Summer Sale 2024