cpu-data.info

Hacker Brain Cipher Ancam Bocorkan Data PDN jika Pemerintah Lakukan Ini

Sekitar 92 persen pengguna internet yang menjadi responden survei Google memiliki kebiasaan internet yang kurang aman.
Lihat Foto

- Kelompok peretas (hacker) Brain Cipher menepati janjinya dengan membagikan kunci enkripsi (dekriptor) data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya yang disandera sejak Kamis (20/6/2024).

Kunci enkripsi atau dekriptor data PDNS 2 dibagikan lewat pengumuman yang diunggah Brain Cipher lewat sebuah unggahan di dark web pada Rabu (3/7/2024) malam.

Dalam pengumuman Brain Cipher yang diposting oleh akun monitoring dark web @stealhtmole_int di X Twitter, hacker itu menyatakan pihaknya akan menunggu konfirmasi dari pemerintah Indonesia guna memastikan kunci gratisnya berfungsi.

Setelahnya dikonfirmasi, data yang mereka miliki dihapus secara permanen.

Namun, Brain Cipher juga lantas mengancam akan mempublikasikan data yang disandera sebelumnya.

Brain Cipher mengatakan akan membocorkan data-data jika pemerintah berdalih telah memulihkan data secara mandiri, atau lewat bantuan pihak ketiga (tanpa menggunakan dekriptor yang dikirim Brain Cipher).

"Bila pihak kedua (pemerintah) menyebutkan mereka memulihkan data sendiri atau dengan bantuan pihak ketiga, kami akan membocorkan datanya," ujar Brain Cipher.

Baca juga: Terungkap, Alasan Hacker Brain Cipher Serang Pusat Data Indonesia

Mereka juga menegaskan bahwa dekripsi gratis hanya dibagikan satu kali saja. Selebihnya, tidak gratis lagi.

"Ini merupakan pertama dan terakhir kalinya bagi korban mendapat kunci gratis. Untuk (kasus) lainnya, kami tidak bernegosiasi," kata Brain Cipher.

Dalam pengumuman itu, Brain Cipher memastikan bahwa keputusan mereka murni dari mereka sendiri. Bukan karena intervensi dari pihak mana pun termasuk pemerintah maupun lembaga hukum.

Brain Cipher bagikan kunci data PDNS 2 betulan

Lewat pengumuman yang sama, hacker Brain Cipher membagikan tautan hingga cara mengunduh dekriptor data PDNS 2 yang dikurung sejak Juni lalu.

Menurut Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksin.com tautan itu memang mengandung kunci dekripsi.

Dia juga memastikan bahwa data di PNDS 2 bisa dibuka dengan dekriptor dari Brain Cipher. Kendati begitu, dia menyebutkan kemungkinan adanya potensi selipan malware.

"Karena itu sebaiknya di ekstrak saja dan diambil kuncinya saja untuk dekripsi," kata Alfons kepada KompasTekno lewat pesan singkat, Kamis (4/7/2024).

"Minta kepada admin yang mengelola VMware dan mereka akan tahu apa yang perlu dilakukan," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat