Waspada Pesan Palsu di Google Chrome, Bisa Jadi Malware
- Pengguna peramban (browser) Google Chrome mesti berhati-hati apabila menerima pesan eror yang mendadak muncul di layar komputer (PC).
Pasalnya, peretas (hacker) menemukan cara baru untuk membagikan file berbahaya (malicious software/malware) lewat Google Chrome versi PC.
Cara baru ini digunakan oleh kelompok hacker bernama ClickFix, ClearFake, dan TA571.
Perusahaan keamanan siber ProofPoint melaporkan bahwa malware ini tampil dalam bentuk pesan eror palsu yang menyerupai pesan resmi (overlay) dari Google Chrome.
Kabarnya, pesan eror palsu yang sama juga bisa muncul di Microsoft Word dan OneDrive.
Pesan eror ini diinjeksi hacker lewat e-mail dan pop-up situs, bukan dari browser atau software itu sendiri.
Baca juga: Dalang Jaringan Penyebar Malware Terbesar Dunia Ditangkap, Punya 19 Juta Komputer
Pesan palsu ini mencoba menjebak pengguna dengan mencoba memberika rasa khawatir. Pesan eror ini berbunyi bahwa browser Google Chrome pengguna telah mengalami kerusakan, sehingga pengguna harus melakukan pembaruan (update).
Jendela pesan eror ini meminta pengguna untuk menyalin sebuah kode, kemudian menempelkan solusi palsu ini ke aplikasi Windows PowerShell, sambil menjalankannya sebagai administrator.
Dalam konteks pesan eror tadi, hal ini berbahaya karena kode yang disalin pengguna akan memiliki kontrol penuh terhadap komputer.
Menurut ProofPoint, kode perintah ini akan mengecek terlebih dahulu apakah komputer pengguna adalah target yang layak atau tidak. Setelah itu, perintah tersebut membuka "pintu" untuk menginstal berbagai malware di komputer pengguna.
Salah satu malware yang disertakan adalah pencuri informasi, yang seperti namanya dapat mengumpulkan informasi sensitif pengguna, yang nantinya dapat disalahgunakan sesuka hati oleh hacker.
ProofPoint juga mengatakan bahwa malware ini disebarkan lewat rantai infeksi berbasis e-mail, menggunakan lampiran HTML yang disamarkan sebagai ekstensi software Word Online.
Saat lampiran tersebut dibuka, pengguna akan disambut pesan eror palsu, dan diminta untuk melakukan hal yang sama seperti pesan eror di Google Chrome. Dasar perintah dan kode yang digunakan sedikit berbeda, tetapi tujuan akhirnya tetap sama.
Baca juga: Macam-macam Malware di HP Android yang Perlu Diwaspadai
Cara menghindari malware pesan eror
Untuk menghindari malware seperti ini, pengguna mesti mempelajari terlebih dahulu bahaya menjalankan perintah PowerShell yang tidak diketahui di komputer mereka.
Google Chrome, Microsoft Word, serta Microsoft OneDrive juga tidak pernah meminta pengguna untuk menyalin dan menempelkan kode apa pun ke Windows Powershell.
Pengguna bisa memastikan komputernya tidak terinfeksi dengan cara menjalankan program antivirus yang dimiliki, atau dengan melakukan pemindaian malware (malware scan), sebagaimana dikutip KompasTekno dari LifeHacker, Minggu (23/6/2024).
Terkini Lainnya
- Kamera Aksi Insta360 Ace Pro 2 Resmi, Bawa Fitur Video 8K dan AI
- Tecno Jadi Sponsor Resmi 3 Kompetisi Liga AFC Terbaru Musim 2024/2025
- 30 Link Twibbon Hari Dokter Nasional 2024 Menarik dan Cara Menggunakannya
- Jadwal Playoff MPL ID S14 Hari Ini, RRQ Vs Geek di Semifinal Upper Bracket
- Honor Rilis MagicOS 9, Antarmuka Berbasis Android 15 dengan Asisten AI "Yoyo"
- Siswa Dihukum Karena Bikin Tugas Pakai AI, Orang Tua Gugat Sekolah
- Pakai TWS atau Headset Saat Kerja Bisa Bantu Tingkatkan Produktivitas
- Hasil MPL ID Babak Playoff Hari Pertama, Fnatic Onic Tereliminasi
- Arti Istilah “Overclaim” yang Lagi Ramai di Media Sosial
- Google Doodle Hari Ini Tampilkan Game Bulan, Peringati Apa?
- ARM Cabut Lisensi Qualcomm, Chip Snapdragon X Elite dan Snapdragon 8 Elite Terancam?
- Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
- Ericsson Usul AI Generatif Masuk dalam Program Pendidikan
- Di Pabrik Pintar, AI Generatif Bisa Bantu Awasi Mesin dan Sortir Ratusan CV
- "Delta Force", Game Perang Lawas Pesaing "Call of Duty" Segera Dirilis
- Spesifikasi dan Harga Realme GT 6 di Indonesia
- Adu Game MOBA Honor of Kings Resmi Vs Mobile Legends, Ini Bedanya
- Tablet Android Lenovo Tab Plus Meluncur dengan 8 Speaker JBL
- Vivo Y58 5G Resmi, HP Kelas Menengah dengan Baterai 6.000 mAh
- Alasan Realme GT 6T Tidak Masuk Indonesia meski Thailand dan Malaysia Kebagian