cpu-data.info

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

Ilustrasi Microsoft
Lihat Foto

- Raksasa teknologi Microsoft menutup sejumlah studio game yang berada di bawah naungan mereka. Hal ini disampaikan oleh Head of Xbox Game Studios, Matt Booty dalam sebuah e-mail yang diterima kantor berita game IGN

Dalam e-mail tersebut, ada empat studio game yang ditutup Microsoft yaitu Arkane yang berlokasi di Austin, Texas, Amerika Serikat, Alpha Dog Studios, Tango Gameworks, dan Roundhouse Games. 

Arkane Austin dan Tango Gameworks merupakan dua studio game yang dimiliki oleh studio game kenamaan pembuat seri game populer The Elder Scrolls dan Fallout, yaitu Bethesda Game Studios. Studio game ini sendiri diakuisisi Microsoft pada 2021 lalu. 

Lebih lanjut, Arkane Austin dan Roundhouse Games merupakan dua studio game yang mengembangkan game horror andalan Microsoft, Redfall.

Baca juga: Microsoft, Meta, Google, dan Amazon Berlomba Investasi AI pada 2024

Kemudian Alpha Dog Studios mengembangkan game mobile populer MIghty Doom, dan Tango Gameworks merupakan studio game yang membuat sejumlah game "AAA" populer, dua di antaranya adalah Hi-Fi Rush dan seri The Evil Within.

Nantinya, sejumlah pengembang (developer) yang ada di studio-studio game tersebut akan dipindahkan ke divisi atau studio game Microsoft lainnya, sedangkan sebagian lagi kemungkinan akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) alias layoff

Khusus untuk Roundhouse Games, developer yang ada di studio game ini akan bergabung ke studio game pembuat Elders Scrolls Online, yaitu ZeniMax Online Studios (ZOS). Lalu studio game Arkane yang berlokasi di Lyon, Perancis masih akan beroperasi seperti biasa.

Matt menyebut penutupan empat studio game ini merupakan langkah Microsoft untuk memprioritaskan judul-judul game yang mereka miliki dan akan dikembangkan di masa depan. 

Ilustrasi Microsoft Xbox yang mengakuisisi perusahaan game Bethesda.Xbox Ilustrasi Microsoft Xbox yang mengakuisisi perusahaan game Bethesda.

"Untuk fokus di seri game populer dan investasi di game yang akan datang, kami terpaksa harus memikirkan ulang prioritas kami demi langkah-langkah bisnis yang pasti dan bisa membuat sukses di masa depan," jelas Matt, dikutip KompasTekno dari IGN, Senin (13/5/2024). 

"Hal ini berarti akan banyak tim studio-studio game kami yang akan bergabung ke studio game lainnya yang berada di bawah nama Microsoft, dan beberapa akan terdampak layoff," imbuh Matt. 

Matt tidak mengumbar secara pasti berapa karyawan yang akan terdampak layoff. Namun, game-game yang dibuat oleh keempat studio game di atas, termasuk Redfall, akan disetop pengembangannya. 

Baca juga: Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia

Game-game tersebut sebenarnya masih tetap bisa dimainkan oleh pengguna, hanya saja Microsoft tidak akan merilis pembaruan (update) lagi untuk aneka game itu di masa depan.

Selain keempat studio game di atas, operasional studio game lainnya yang berada di bawah naungan Microsoft, seperti Arkane Lyon, studio game inti Bethesda Game Studios, Machine Games, dan id Software masih akan terus berjalan seperti biasanya. 

Tutup 4 studio game setelah PHK 1.900 karyawan 

Terkait PHK di unit bisnis game, hal ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan Microsoft.

Sebab sekitar akhir Januari lalu, CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer menyebut bahwa ada sekitar 1.900 karyawan di unit bisnis game yang akan terdampak PHK. 

Sejumlah studio game yang terdampak langkah ini adalah Xbox Game Studios, grup unit bisnis game ZeniMax Media, dan studio game yang diakuisisi Microsoft pada Oktober 2023 lalu, yaitu Activision Blizzard. 

Sama seperti Matt, Phil mengatakan bahwa langkah ini dilakukan supaya bisnis Microsoft, terutama di bidang game, tetap sehat di masa depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat