Demi AI, Google Gabungkan Divisi Android, Chrome, dan Pixel
- Google, perusahaan multinasional AS, mulai menata ulang organisasinya secara besar-besaran pekan ini. CEO Google Sundar Pichai mengumumkannya di sebuah posting blog Google yang berjudul “Building for our AI future”.
Pengumuman tersebut sekaligus mencantumkan pembentukan sebuah divisi baru yang dinamakan "Platforms And Devices", untuk menangani segala macam produk, mulai dari Google Pixel, Android, hingga Chrome yang tadinya berdiri terpisah.
"Memiliki divisi terpadu di seluruh Platform dan Perangkat akan membantu kami menghadirkan produk dan pengalaman yang lebih berkualitas bagi para pengguna dan mitra kami," tulis Pichai.
"Ini akan membantu kami mempercepat ekosistem Android dan Chrome, serta menghadirkan inovasi terbaik kepada para mitra dengan lebih cepat - seperti yang kami lakukan pada Circle to Search dengan Samsung. Secara internal, ini juga akan mempercepat pengambilan keputusan," tambahnya.
Baca juga: Google PHK Sejumlah Karyawan dan Alihkan Beberapa Posisi ke Luar Negeri
Demi AI
Divisi baru bentukan Google akan menggabungkan sebagian dari Google Research, terutama grup yang telah bekerja pada fotografi komputasi. Pichai menginginkan divisi ini berada di persimpangan antara perangkat keras, perangkat lunak, dan AI.
Rick Osterloh, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Senior (SVP) perangkat dan layanan Google, ditunjuk menjadi ketua divisi "Platforms And Devices". Ia menyebut alasan mengapa Google melakukan perubahan yang begitu besar ini, yakni karena AI.
Sementara itu, Hiroshi Lockheimer yang sudah memimpin Android sejak tahun 2015, Chrome, ChromeOS dan bahkan sudah terlibat dari hari pertama dalam pengembangan sistem operasi mobile Google, bakal dipindahkan dalam proyek lain di Google dan Alphabet.
Sejak bergabung dengan Google pada 2016, Osterloh telah berfokus pada pembangunan ekosistem perangkat keras untuk Google Assistant. Dirinya percaya bahwa AI dan perangkat keras akan menjadi penting bagi Google.
Osterloh merencanakan percepatan dalam pembaruan perangkat dan peluncuran produk baru dengan fokus pada peningkatan dalam model AI. Dia juga berencana untuk mendesain produk yang tahan lama dan memperbarui perangkat lunak produk secara berkala.
Baca juga: Google Axion Meluncur, CPU ARM Pertama Perusahaan untuk Data Center
Osterloh mengatakan, dengan adanya penggabungan divisi ini, Google dapat bergerak dengan lebih cepat dalam mengintegrasikan AI di semua produk mereka. “Kami memiliki cara yang sangat cepat untuk mendapatkan penelitian terbaru, model terbaru, dari DeepMind,” katanya.
Ia juga menambahkan, menggabungkan divisi “membantu kami untuk melakukan inovasi menyelutuh bila diperlukan”. Menurut dia, integrasi hardware, software dan AI menunjukkan AI dapat mengubah pengalaman pengguna. Itu sangat penting dan itu semakin nyata saat ini.
Seorang peneliti dan insinyur yang telah lama bekerja di divisi AI Google, Jay Yagnik, juga turut dilibatkan dan sudah bergabung dengan divisi Osterloh, untuk memfasilitasi proyek AI tersebut.
Tetap ada tembok di antara Android dan Pixel
Google sebelumnya memisahkan divisi perangkat keras dari ekosistem Android Google agar tidak terkesan mengistimewakan produk buatannya dan merusak hubungan dengan beberapa mitra pabrikan perangkat Android, seperti Qualcomm dan Samsung.
Baca juga: Google Chrome Enterprise Premium Dirilis, Simak Keunggulan dan Harganya
Biarpun kini telah satu "rumah". Osterloh menegaskan bahwa Pixel dan Android tetap akan dipisah. "Kami selalu memisahkan divisi yang berbeda antara Android dan mitra ekosistem kami, serta upaya perangkat keras pihak pertama kami," katanya.
CEO Qualcomm, Cristiano Amon, dalam pernyataanya mengatakan “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Rick untuk menghadirkan pengalaman Android terdepan yang didukung oleh Snapdragon, tidak hanya di perangkat seluler, tetapi juga di Auto, XR, dan Compute."
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TheVerge, Jumat (19/4/2024), Sameer Samat, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden di bawah Lockheimer, akan mengambil alih jabatan menjadi presiden Ekosistem Android.
Terkini Lainnya
- Manchester City Gelar Kompetisi Desain Jersey Pakai AI
- YouTube Rilis Fitur Auto-Dubbing, Dukung Bahasa Indonesia
- 100 Slang Gen Z Kekinian, Lengkap dengan Arti dan Contoh Penggunaannya
- XL Ingin Pertahankan Spektrum Setelah Merger dengan Smartfren
- Cara Memunculkan Meta AI di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Gojek Wrapped buat Cek Pengeluaran Setahun yang Ramai di Medsos
- Merger XL-Smartfren: CEO Pastikan Tak Ada Gangguan di Pelanggan
- Jadwal M6 World Championship Hari Ini, Menanti Duel RRQ Hoshi dan Team Liquid ID
- Ini Poin Utama Merger XL Axiata dan Smartfren yang Bernilai Rp 104 Triliun
- Instagram Rilis Fitur "Trial Reels" untuk Uji Performa Konten
- Nilai Merger XL Axiata-Smartfren Capai Rp 104 Triliun
- XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart
- Realme Note 60X Resmi, HP Rp 1 Jutaan dengan Baterai 5.000 mAh
- Pabrikan Chip AI yang Pendirinya Orang Indonesia Kini Lebih Kaya daripada Intel
- Game Fortnite Punya Mode Baru, Lima Lawan Lima seperti Counter-Strike
- Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports
- Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series
- Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk
- Meta Umumkan Fitur Baru AI untuk WhatsApp dkk, Diklaim Lebih Pintar
- Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan