OpenAI Mau AI Sora Dipakai Bikin Film Hollywood, tapi Langsung Ditentang
- Perusahaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) OpenAI ingin kecerdasan buatannya, Sora, digunakan dalam proses produksi film di Hollywood. AI Sora adalah kecerdasan buatan generatif yang bisa membuat video berdasarkan instruksi teks.
Sora diperkenalkan pada Februari lalu. Durasi video yang dibuat Sora juga cukup panjang, bisa sampai satu menit dalam satu kali pembuatan. Kualitas videonya pun bisa dipertahankan.
AI Sora dapat menciptakan video yang kompleks dengan sejumlah karakter, jenis gerakan tertentu, gaya tertentu (animasi, video photorealistic, black and white, dll), serta detail subjek dan latar belakang yang akurat.
Rincian rencana Sora masuk ke Hollywood tidak begitu terungkap ke publik. Yang jelas, CEO OpenAI, Sam Altman dan COO OpenAI Brad Lightcap dilaporkan sedang berdiskusi dengan orang-orang di industri film Hollywood.
Introducing Sora, our text-to-video model.
Sora can create videos of up to 60 seconds featuring highly detailed scenes, complex camera motion, and multiple characters with vibrant emotions. #
Prompt: “Beautiful, snowy… pic.twitter.com/ruTEWn87vf
— OpenAI (@OpenAI) February 15, 2024
Sejumlah sutradara dan aktor kenamaan juga konon sudah memiliki akses ke AI Sora yang saat ini belum bisa digunakian untuk umum. Upaya ini ditempuh OpenAI agar mereka bersedia mengintegrasikan Sora ke karya film mereka.
Baca juga: OpenAI Kenalkan Sora, AI Pembuat Video Berdasar Teks
Namun, langkah ini langsung ditentang oleh insan perfilman.
Menyusul laporan tersebut, sejumlah insan perfilman yang terhimpun dalam serikat penulis Writers Guild of America (WGA) dan aktor Hollywood The Screen Actors Guild – American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), melakukan aksi mogok kerja.
Aksi ini ditempuh demi membatasi penggunaan AI di ranah penulis. Serikat itu juga berupaya menentang konten digital dari AI yang bisa dibuat mirip dengan para aktor. Sebab, konten semacam itu bisa saja dipakai selamanya tanpa royalti.
Lebih lanjut WGA akan membuat polling yang hasilnya menjadi dasar perjanjian yang mencegah konten AI dipakai sebagai sumber materi penulis.
Di samping itu, SAG-AFTRA sudah lebih dulu membuat perjanjian dengan studio, tetapi gagal menentang konten AI sepenuhnya. Perjanjian yang sudah ditetapkan hanya memungkinkan aktor mendapat kompensasi dan kredit atas kemiripan yang dihasilkan AI.
AI generatif Sora yang masih sangat baru menjadi buah bibir di dunia maya. Selain bisa membuat video dengan visualisasi yang ciamik, Sora juga memahami bahasa dengan baik, sehingga bisa menafsirkan objek dengan akurat dan menghasilkan karakter yang terasa hidup.
Model AI ini tidak hanya mengerti apa yang diminta pengguna, tetapi juga mengetahui bagaimana objek atau subjek dalam instruksi pengguna hadir dalam kehidupan nyata.
Karena sejumlah kecanggihan yang ditawarkan Sora, OpenAI ingin membawanya ke Hollywood. Namun pertentangan dari sejumlah pihak menjadi tantangan tersendiri yang perlu dihadapi OpenAI, dilansir dari Mashable, Rabu (27/3/2024).
Baca juga: PBB Sepakat Adopsi Resolusi AI Global
Kesan pertama Sora
OpenAI tampaknya begitu percaya diri dengan Sora, setelah menerbitkan postingan blog berisi kesan pertama Sora dari sejumlah penguji. Penguji yang dilibatkan mencakup seniman visual, kreator film hingga sutradara, antara lain sutradara Paul Trillo, agensi kreatif Native Foreign, artis August Kamp, direktur kreatif Josephine Miller dan lain-lain.
Secara umum Sora mendapat tanggapan positif dari para penguji karena kemampuannya membuat video yang tampak realistik.
"Tanpa batas waktu, uang, izin dari orang lain, saya bisa punya ide dan bereksperimen dengan cara yang berani dan menarik," ujar Trillo.
Namun tanggapan positif itu berbanding terbalik dengan di media sosial X (dahulu Twitter). CEO organisasi nirlaba data AI Fairly Trained, Ed Newton-Rex menyindir OpenAI lewat akun X dengan handle @ednewtonrex.
"Artistwashing: saat Anda meminta komentar positif tentang model AI generatif Anda dari sejumlah kretor konten, sambil melatih karya orang tanpa izin/bayaran," kata Newton-Rex.
Terkini Lainnya
- Siap-siap, iPhone Ini Tidak Bisa Lagi Pakai WhatsApp Tahun Depan
- AWS "re:Invent" 2024 Resmi Digelar, Umumkan Solusi Cloud Computing Baru
- Apa Itu NFC di HP Android, Fungsi, dan Cara Kerjanya
- Cara Menyimpan Video WhatsApp ke Galeri HP secara Otomatis, Mudah
- Telkomsel Gandeng Indekstat Luncurkan Solusi Telesurvei
- Smartphone Honor X9c Smart Resmi, Punya Baterai 5.800 mAh
- 2 Cara agar Foto WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis di Galeri iPhone
- “Finish Strong” di Singapore Marathon 2024, Nge-vlog Pakai Samsung Galaxy Z Flip 6
- Nostalgia, Sony Bawa Opening Khas PlayStation 1 ke PS5
- Microsoft dan Komdigi Bikin Program Pelatihan AI, Buah Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia
- Smartphone Honor 300 dan Honor 300 Pro Resmi dengan Fast Charging 100 Watt
- Smartphone Honor 300 Ultra Meluncur dengan Chip Snapdragon 8 Gen 3 dan Kamera Telefoto
- Update Besar Facebook Messenger, Video Call Makin Jernih
- Selisih Rp 400.000, Ini Beda Samsung Galaxy A16 5G dan Galaxy A16 4G
- CEO Intel Pat Gelsinger Mengundurkan Diri
- Telkomsel Rilis IndiHome Paket Movie, Internet 100 Mbps Gratis Langganan Netflix dan Disney Plus
- Profil Tim Cook, Bos Apple yang Mau ke Indonesia Bulan Depan
- "Call of Duty Warzone Mobile" Dibanjiri Rating Rendah di Google Play Store
- Ericsson Tunjuk Andres Vicente sebagai Head of Market South East Asia, Oceania & India
- Tablet Samsung Galaxy S6 Lite Versi 2024 Diam-diam Meluncur, Bawa Chipset Baru