Alat Berbasis AI Ini Bisa Bantu Guru Koreksi Tugas Siswa Pakai ChatGPT

- Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) diimplementasikan pada banyak bidang termasuk bidang pendidikan. Bahkan chatbot ChatGPT juga dimanfaatkan para guru untuk membantunya menilai tugas murid.
Perusahaan penerbit buku pelajaran dan teknologi Houghton Mifflin Harcourt mengembangkan sebuah alat berbasis AI yang didukung ChatGPT, untuk membantu guru dan pendidik menilai tugas-tugas siswa mereka. Alat itu disebut sebagai Writable.
Writable dirancang untuk menyederhanakan proses penilaian, sehingga membuat waktu para guru jadi lebih efisien. Alat ini kemudian dipakai oleh sejumlah pendidik yang mengajar di kelas 3-12 di Amerika Serikat (AS).
Secara teknis Writable memungkinkan guru mengirim esai siswa untuk selanjutnya dianalisis oleh ChatGPT. Kemudian alat itu akan memberikan tanggapan dan hasil observasi tugas murid.
Baca juga: ChatGPT Dipakai Bikin Program untuk Chatting dengan 5.000 Wanita di Tinder
Lalu, hasil itu akan ditinjau terlebih dahulu oleh oleh guru sebelum diteruskan ke siswa. Jadi pada dasarnya, masih diperlukan keterlibatan manusia meski prosesnya dibantu oleh ChatGPT atau AI generatif.
Selain bisa memberikan penilaian "sementara", Writable juga bisa memberikan saran tugas lain yang mungkin relevan dengan kebutuhan kelas.
Bukan hanya itu, alat ini diklaim mampu membantu guru mengembangkan kurikulum. Sederhananya, alat ini bisa membantu membuat rancangan pembelajaran untuk guru, bukan kurikulum besar yang dipakai di berbagai sekolah.
"Di Writable, Anda juga bisa memakai AI untuk membuat unit kurikulum, menghasilkan esai, pertanyaan dengan pilihan ganda, dan banyak lagi, disertai dengan kunci jawabannya," klaim pihak Writable sebagaimana tercantum di situs resminya.
Terlepas dari kemampuan itu, alat ini tentu memiliki kelemahan. Salah satunya yaitu berkurangnya proses penilaian yang dilakukan secara personal oleh pendidik. Di samping itu, ChatGPT jelas bukan analis yang sempurna untuk mengevaluasi tugas siswa.
Alhasil, alat itu berpotensi menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan tugas atau keliru memberikan rancangan pembelajaran, dihimpun KompasTekno dari Ars Technica, Jumat (8/3/2024).
Baca juga: Puji Headset AR Apple Vision Pro, Bos ChatGPT: Tercanggih sejak iPhone
Namun sejumlah guru yang sudah mencoba Writable memang mengakui bahwa alat semacam ini bisa menghemat waktu. Jadi mereka bisa memanfaatkan separuh waktunya untuk kegiatan lain, misalnya lebih fokus pada kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif dan sebagainya.
Adapun Writable bukan satu-satunya alat berbasis AI yang bisa membantu pendidik menilai tugas siswa. Layanan lain yang menawarkan kemampuan serupa antara lain Crowdmark, Gradescope, dan EssayGrader.
Terkini Lainnya
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- Wanti-wanti Microsoft untuk Pengguna Windows 11
- Telkomsel Raih Gelar Mobile Operator dan Telecom Company of the Year
- Microsoft Kumpulkan 18 Startup Indonesia di AI Founders Club
- Ponsel Misterius Realme Muncul di Situs TKDN dan Postel, Realme 12 5G?
- Koalisi Masyarakat Sipil Dorong Pembentukan Komite Publisher Rights