EA PHK 600-an Karyawan, Sejumlah Proyek Game Disetop

- Perusahaan video game Electronic Arts (EA) akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 5 persen dari seluruh karyawan. Angka tersebut setara dengan sekitar 650-an karyawan.
Hal itu diketahui dari laporan yang diajukan kepada Securities and Exchange Commission pada hari minggu lalu.
Dalam sebuah memo yang dikirim ke karyawan EA, CEO Andrew Wilson menulis bahwa EA akan "merampingkan operasi perusahaan untuk memberikan pengalaman yang lebih dalam dan lebih terhubung untuk para penggemar di mana saja."
EA berharap dapat menyelesaikan proses PHK pada awal kuartal II-2024, kata memo tersebut.
Baca juga: Sony PHK 900 Karyawan PlayStation Global
Wilson menambahkan, pemangkasan ini akan membuat EA lebih fokus pada "peluang terbesarnya - termasuk IP (hak kekayaan intelektual) yang kami miliki, olahraga, dan komunitas online yang masif.
Selain melakukan pengurangan karyawan, EA juga akan mengurangi ruang kantor dan menyetop proyek-proyek beberapa video game yang sedang dikembangkan.
PHK di EA ini menambah deretan panjang PHK yang mengguncang industri video game sejak tahun lalu.
Dikutip KompasTekno dari Engadget, Sabtu (2/3/2024), pada 2023, lebih dari 10.500 pekerja video game kehilangan pekerjaan mereka. Pada Januari 2024 saja, lebih dari 6.000 orang di industri game telah di-PHK.
Perusahaan-perusahaan video game yang telah mmelakukan PHK karyawan sejauh ini termasuk Microsoft, Riot Games, dan Unity.
Baca juga: PHK Industri Game Berlanjut, Sega Kurangi Puluhan Karyawan
Sebelumnya, minggu lalu Sony juga mengumumkan mereka telah mem-PHK 900 orang dari divisi PlayStation, sekitar 8 persen dari jumlah karyawannya.
Salah satu game yang akan terkena dampak langsung dari langkah ini adalah game first-person shooter, Star Wars yang sedang dikerjakan oleh Respawn, studio pengembangan game yang diakuisisi EA pada 2017.
"Selalu sulit untuk meninggalkan sebuah proyek, dan keputusan ini bukanlah cerminan dari bakat, kegigihan, atau semangat tim yang mereka miliki untuk game ini," kata presiden EA Entertainment, Laura Miele, dalam memo.
Terkini Lainnya
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Ericsson Mobility Report 2024 Ungkap Implementasi 5G Bisa Untungkan Bisnis
- Arloji Pintar Oppo Watch X Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Juta
- Rili AI Hadir di Indonesia, Medsos untuk Bikin Kembaran Digital
- Oppo F25 Pro Dirilis, Spesifikasi dan Tampangnya Mirip Reno 11F 5G
- Realme 12 Pro Plus: Spesifikasi dan Harganya di Indonesia