cpu-data.info

F5 Hadirkan PoP Baru di Indonesia, Dongkrak AI dan Keamanan Aplikasi Lokal

Perusahaan teknologi global yang fokus dalam keamanan aplikasi, F5, memperluas jaringan layanannya dengan menghadirkan Point of Presence (PoP) baru di Tanah Air.
Lihat Foto

– Perusahaan teknologi global yang fokus dalam keamanan aplikasi, F5, memperluas jaringan layanannya dengan menghadirkan Point of Presence (PoP) baru di Tanah Air.

Kehadiran infrastruktur ini dapat meningkatkan kinerja aplikasi berbasis AI di Indonesia, memperkuat keamanan digital, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi data lokal.

PoP sendiri adalah lokasi dalam jaringan komputer di mana penyedia jaringan terhubung ke infrastruktur Internet yang lebih besar.

Infrastruktur baru ini merupakan bagian dari platform F5 Distributed Cloud Services yang dirancang untuk menghubungkan serta mengamankan aplikasi yang tersebar di berbagai lingkungan, baik multicloud maupun edge, dengan tingkat kinerja dan keandalan tinggi.

Baca juga: Microsoft Buka Cloud Region di Indonesia Kuartal II-2025, Serap 106.000 Tenaga Kerja

“Dengan memanfaatkan PoP baru ini, para pelanggan di Indonesia kini bisa memastikan kedaulatan data mereka, memenuhi ketentuan regulasi, dan meningkatkan layanan digital sehingga mereka tetap kompetitif,” ujar Adam Judd, Senior Vice President, APCJ, F5 dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (24/5/2025).

Langkah ini dinilai strategis di tengah pertumbuhan penggunaan AI di berbagai sektor di Indonesia.

Konsultan manajemen global Kearney memperkirakan AI akan memberikan kontribusi sebesar 366 miliar dollar AS terhadap PDB Indonesia pada 2030. Teknologi ini kini telah banyak diterapkan di sektor logistik, pendidikan, hingga keamanan siber.

F5 menyebut bahwa PoP lokal akan memberikan latensi yang lebih rendah dan efisiensi pemrosesan data real-time yang dibutuhkan oleh aplikasi berbasis AI.

Dalam pengujian internal, performa layanan di Indonesia meningkat hingga 84 persen dibandingkan ketika masih mengandalkan PoP terdekat di Singapura.

Country Manager F5 Indonesia, Surung Sinamo, menjelaskan bahwa PoP ini menjawab tantangan jaringan multicloud yang kompleks dan memperluas akses ke layanan keamanan siber.

“Selain itu, PoP ini juga akan memainkan peran penting dalam mendemokratisasi keamanan siber di seluruh lanskap digital Indonesia yang tumbuh pesat namun semakin terancam,” kata Surung.

Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 403 juta insiden trafik anomali sepanjang 2023, termasuk satu juta aktivitas terkait ransomware. Sementara itu, indeks keamanan siber Indonesia berada di peringkat 49 dari 176 negara menurut National Cyber Security Index (NCSI).

Dengan keberadaan PoP baru ini, F5 memastikan layanan cloud dan keamanan mereka patuh pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi, serta peraturan terkait seperti PP No. 71/2019 dan POJK No.11/2022, yang mewajibkan penyimpanan data di dalam negeri, terutama untuk sektor-sektor dengan regulasi ketat seperti keuangan, kesehatan, dan telekomunikasi.

Baca juga: Strategi Akamai Demokratisasi Cloud dan Edge Computing untuk Bisnis Kecil di Indonesia

Fitur utama dari PoP ini mencakup keamanan berbasis SaaS, perlindungan dari serangan DDoS, manajemen API, load balancing, serta orkestrasi aplikasi berbasis Kubernetes.

Semua layanan tersebut dapat diakses melalui konsol SaaS terpusat dan mendukung skema pembayaran sesuai pemakaian.

Dengan konektivitas langsung ke penyedia cloud besar, jaringan enterprise, dan operator telekomunikasi, F5 PoP terintegrasi dengan jaringan global F5 yang menggunakan private backbone.

PoP ini juga terhubung dengan koneksi redundan untuk mendukung kelangsungan layanan berkinerja tinggi dan sensitif terhadap latensi.

F5 menegaskan bahwa kehadiran PoP di Indonesia merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional melalui infrastruktur cloud yang aman, cepat, dan patuh regulasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat