Google PHK Karyawan Lagi, Kali Ini dari Divisi Iklan

- Raksasa teknologi Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) alias layoff kepada karyawannya.
Kabar ini terungkap dari memo internal yang tersebar di internet. Dalam memo tersebut, Google Chief Business Officer Philipp Schindler mengatakan bahwa pihaknya akan mem-PHK "ratusan" karyawan.
Menurut Schindler, PHK kali ini akan fokus pada karyawan yang bekerja di divisi sales marketing yang biasa menjual layanan iklan Google ke beragam bisnis atau perusahaan besar.
Schindler tak menyebut secara gamblang berapa karyawan yang terdampak PHK ini, serta wilayah mana saja yang terdampak PHK. Namun, ia mengatakan bahwa layoff kali ini dilakukan sebagai strategi restrukturisasi perusahaan secara global.
Adapun efek dari restrukturisasi ini nantinya adalah pengalihan fungsi divisi Google Customer Solutions (GCS) dan Large Customer Sales (LCS).
Baca juga: Google Pecat 1.000-an Karyawan, Termasuk Tim Pixel
"Ke depannya, GCS akan fokus untuk mengembangkan bisnis dengan cara merawat seluruh konsumen kami, sedangkan LCS akan fokus kepada pertumbuhan dan transformasi bisnis dari beberapa konsumen terpenting kami," ujar Schindler dalam sebuah memo.
Belum bisa dipastikan apakah informasi dalam memo ini benar atau tidak. Namun yang jelas, ini bukan pertama kali Google melakukan PHK.
Gelombang PHK Google terus terjadi
Sekitar pekan lalu, juru bicara Google, Courtenay Mencini mengatakan, pihaknya telah memangkas "beberapa ratus" karyawan di masing-masing divisi.
Konon, jumlah total karyawan yang terdampak PHK tersebut adalah sekitar 1.000 orang, dan divisi yang terdampak adalah divisi Google Hardware, Google Assistant, dan beberapa teknisi Google.
PHK atau layoff Google juga terjadi pada September dan November lalu. PHK September fokus di divisi perekrutan karyawan, sedangkan PHK di November fokus di divisi Google Users & Products.
Baca juga: Google PHK 12.000 Karyawan, Ini Pesangon yang Dijanjikan
Sebelumnya pada Januari 2023, induk Google, Alphabet juga sudah mengumumkan PHK dengan jumlah besar, yaitu mencapai 12.000 karyawan atau sekitar enam persen dari total karyawan secara global.
Dengan beberapa tahap atau gelombang PHK ini, ada kemungkinan layoff Google kembali dilakukan dalam beberapa waktu ke depan.
Hal ini bisa sangat terjadi, terutama jika Google ingin meringankan beban kerja, biaya, dan operasional perusahaan menggunakan teknologi AI dan otomatisasi di masa depan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters.com, Rabu (17/1/2024).
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Motorola Moto G Play 2024 Resmi, Pakai Snapdragon 680 Kamera 50 MP
- Strategi Sharp Genjot Penjualan HP di Indonesia, Masuk Jaringan Ritel dan Bundling dengan Operator
- Oppo Pad Neo Meluncur, Tablet 4G dengan Harga Rp 4 Jutaan
- 5 Besar Vendor Smartphone Global pada 2023 Versi IDC, Apple Teratas
- Alasan Agate Rajin Rilis Game PC meski Pasar Digempur Game Mobile