cpu-data.info

Alasan Agate Rajin Rilis Game PC meski Pasar Digempur Game Mobile

Co-Founder dan CEO Agate Shieny Aprilia (tengah) dan Chief Strategy Officer Agate Cipto Adiguno (kanan) dalam acara Agate Media Outlook 2024 di Bandung, Selasa (16/1/2024)
Lihat Foto

BANDUNG, - Perusahaan pengembang game Indonesia, Agate, masih betah mengembangkan game PC meski game mobile kian mendominasi. Agate bahkan tengah membuat game shooter berjudul Riftstorm yang akan dirilis di PC melalui Steam.

Menurut riset dari perusahaan analitik Data.ai, belanja konsumen di game mobile mencapai 56 persen pada 2023. Sedangkan belanja konsumen di game konsol sebesar 22 persen dengan rincian 21 persen di PC dan Mac, serta 1 persen di konsol genggam.

Chief Strategy Officer Agate, Cipto Adiguno menjelaskan bahwa ada dua alasan yang melatarbelakangi Agate masih betah merilis game PC, seperti Riftstorm ini.

Menurut Cipto, Agate memang sedang fokus untuk merilis game di platform PC dan konsol terlebih dahulu. Sebab, platform seperti itu lebih cocok untuk game single A (A) dan double A (AA).

Single A merujuk pada game yang membutuhkan sedikit budget pengembangan, sedangkan game double A mengacu pada permainan dengan budget pengembangan menengah.

Kedua jenis game ini melengkapi permainan triple A (AAA) yang merujuk pada game dengan budget tinggi.

Baca juga: Agate Rambah Bisnis Model Game 3D dengan Vertx Break

"Kalau di mobile, game yang mau sukses biasanya harus sangat besar atau sangat kecil. Sangat besar dalam artian developer harus banyak beriklan untuk menggaet pengguna, contohnya game AAA, atau sangat kecil dalam artian developer indie," kata Cipto dalam acara Media Outlook Agate 2024 di Bandung, Selasa (16/1/2024).

"Kami cari yang tengah-tengah. Biasanya game seperti itu bakal lebih sukses di PC dan konsol," lanjut Cipto.

Alasan kedua menyangkut soal target audiens Agate itu sendiri. Menurut Cipto, Agate saat ini menargetkan audiens yang benar-benar menyukai game, alias bermain di platform mobile, PC, dan konsol.

"Orang-orang biasanya main di platform yang paling mudah mereka akses, umumnya mobile. Tapi orang-orang yang benar suka game akan main di mobile, PC, dan konsol, semua tempat," katanya kepada KompasTekno.

Oleh sebab itu, Agate mantap untuk menempatkan perhatian utamanya di game PC dan konsol.

Cipto juga menyinggung sedikit soal kehadiran konsol handheld seperti Steam Deck yang cukup mendobrak industri game. Meski pangsa pasarnya masih minoritas, perangkat ini cocok bagi gamer yang ingin bermain di mana saja.

Game shooter kooperatif

Riftstorm dikembangkan oleh Agate dan Mythic ProtocolSteam Riftstorm dikembangkan oleh Agate dan Mythic Protocol
Bagi yang belum familier, Riftstorm adalah game shooter kooperatif yang bisa dimainkan sendiri atau bersama tiga teman lainnya. Game ini mengambil sudut pandang top-down, sehingga pengguna melihat karakter dari atas.

Dalam game ini, pengguna akan berperan sebagai agen rahasia elit yang ditugaskan untuk memburu monster supernatural.

Baca juga: Industri Game di Era AI, Pengembang Bisa Bikin Game Lebih Cepat

Gamer bakal bisa menggunakan berbagai karakter dengan senjata dan kemampuan (skill) yang berbeda-beda. Sepanjang permainan, pengguna bakal menemukan berbagai item untuk memperkuat diri.

Adapun game ini mengusung genre roguelite. Genre ini mirip roguelike karena game mengharuskan pemain mengulang dari awal jika "darah" alias hit points (HP) pengguna mencapai titik nol.

Bedanya, game roguelite memiliki progres yang tersimpan, misalnya peningkatan level yang membuat karakter pengguna makin kuat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat