SpaceX Luncurkan Satelit Internet Starlink Baru, Bisa Langsung Tersambung ke HP
KOMPAS.COM - Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, meluncurkan satelit baru untuk layanan internet Starlink pada Rabu, (3/1/2024) waktu Amerika Serikat (AS). Satelit itu diluncurkan ke orbit rendah (Low Earth Orbit) menggunakan roket Falcon 9.
Dalam peluncuran kali ini, SpaceX mengorbitkan sebanyak 21 satelit. Enam di antaranya ditujukan untuk mengakomodasi jaringan seluler operator AS, T-Mobile dan operator negara lainnya.
Keenam satelit tersebut menjadi satelit pertama yang mendukung teknologi "Direct to Cell". Artinya, satelit ini bisa langsung terhubung ke telepon seluler di Bumi. Teknologi itu memungkinkan operator seluler di seluruh dunia untuk menyediakan akses internet tanpa batas.
Dengan begitu, pelanggan bisa berkirim pesan teks, menelepon, atau berselancar di internet di mana pun mereka berada, di darat atau pesisir pantai, tanpa perlu mengubah komponen atau firmware pendukung.
Meski begitu, Musk menjelaskan bahwa kecepatan satelit tersebut tidak bisa menyaingi jaringan seluler terestrial yang ada.
Baca juga: Bocah 14 Tahun Direkrut SpaceX, Jadi Karyawan Termuda di Starlink
"Perlu dicatat bahwa (satelit) ini hanya mendukung sekitar 7 MB per zona. Jadi, meskipun ini solusi yang bagus untuk lokasi tanpa sinyal, kecepatannya tidak cukup bersaing dengan jaringan seluler terestrial yang ada," jelas Musk dikutip KompasTekno dari Ars Technica, Kamis (4/1/2024).
Meski terbatas, kecepatannya bisa dibilang bersaing dengan layanan komunikasi satelit milik Apple.
Selain tekologi Direct to Cell tadi, satelit Starlink ini juga punya modem canggih yang berperan sebagai Base Transceiver Station (BTS) di luar angkasa. Jadi mekanisme integrasi jaringannya serupa dengan BTS di darat.
Secara teknis, satelit Starlink ini akan bisa terhubung dengan ponsel yang mendukung jaringan LTE. Lain dengan satelit sebelumnya yang perlu perangkat khusus untuk memakai jaringan satelit.
Namun pada tahap awal, satelit ini hanya akan mengakomodasi pengiriman pesan teks pada tahun ini.
Sementara iu layanan telepon atau panggilan suara dan internet, baru dimulai sekitar tahun 2025. Fasilitas ini juga diklaim bakal mendukung perangkat Internet of Things (IoT) pada tahun 2025.
Selain T-Mobile, beberapa operator dari negara lain juga sudah mendaftar ke Starink untuk memakai satelit direct to cell tadi. Beberapa di antaranya yaitu operator Rogers di Kanada, KDDI Jepang, Optus Australia One NZ dari Selandia Baru hingga Salt Swiss dan Entel di Chili dan Peru.
Satelit Starlink bisa jangkau pelosok
Starlink merupakan layanan internet yang diselenggarakan oleh SpaceX, sebuah perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk. Layanan internet Starlink disalurkan ke pengguna menggunakan satelit luar angkasa yang dikembangkan oleh SpaceX.
Sebagai sebuah layanan internet, Starlink sudah dikenalkan ke publik sejak tahun 2018. Hingga tahun 2022, terdapat hampir 2.000 satelit Starlink yang berhasil diorbitkan ke luar angkasa menggunakan roket milik SpaceX, yakni Falcon 9.
Dengan satelit tersebut, Starlink berjanji akan menyediakan layanan internet jaringan broadband berkecepatan tinggi dengan jangkauan area yang luas, bahkan pada lokasi terpencil sekalipun.
Terkini Lainnya
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap Gadget Jadul
- Bisnis Diprediksi Membaik, Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- Platform Edukasi Online Zenius Tutup Layanan Sementara di Indonesia
- Harga Langganan Centang Emas X/Twitter Kini Lebih Murah
- Xiaomi Redmi Note 13 Rilis Global 15 Januari, Segera Masuk Indonesia?
- Facebook Perkenalkan Link History, Lacak Situs yang Dikunjungi Pengguna
- HP Tecno Spark 20 dan Spark 20C Rilis di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan