cpu-data.info

Intel Siapkan Teknologi Pesaing Nvidia DLSS3 dan AMD FSR3

Ilustrasi chip GPU Mobile Intel
Lihat Foto

- Nvidia dan AMD memiliki teknologi frame generation di DLSS3 dan FSR3 untuk meningkatkan angka frame rate dalam game dengan cara menyelipkan frame tambahan di antara frame asli hasil rendering GPU.

Intel selaku pemain ketiga di industri GPU pun rupanya tak mau ketinggalan. Pabrikan ini belakangan menjelaskan cara kerja calon teknologi frame generation buatannya sendiri, yakni ExtraSS, yang bakal menjadi ekstensi dari fitur upscaling XeSS.

Seperti juga frame generation di DLSS3 dan FSR3, ExtraSS yang dijabarkan oleh Intel di SIGGRAPH Asia 2023, Sydney, Australia, pekan lalu, menggunakan data dari frame asli hasil rendering GPU untuk membuat frame artifisial.

Baca juga: Intel Luncurkan Core Ultra, Prosesor Laptop dengan Pengolah AI

Bedanya terletak pada data frame yang digunakan. DLSS dan FSR memakai metode interpolasi di mana data dari dua frame -sebelum dan sesudah- dipakai untuk membuat frame artifisial yang diselipkan di antara keduanya.

Untuk ExtraSS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari WCCFTech, Senin (18/12/2023), metodenya adalah ekstrapolasi yang hanya menggunakan data dari frame asli sebelum frame artifisial saja.

ExtraSS (tengah) menggabungkan spatial super sampling dan temporal super sampling dengan metode ekstrapolasi untuk menghasilkan gambar yang kualitasnya mendekati frame asli dengan TAA. Intel ExtraSS (tengah) menggabungkan spatial super sampling dan temporal super sampling dengan metode ekstrapolasi untuk menghasilkan gambar yang kualitasnya mendekati frame asli dengan TAA.
Menurut Intel, metode ekstrapolasi menawarkan kelebihan berupa latency yang lebih singkat. Frame generation di DLSS3 dan FSR3 memang menaikkan latency sehingga berpotensi membuat game jadi kurang responsif terhadap input.

Sebabnya, kemunculan frame baru hasil rendering GPU mesti ditunda sampai frame artifisial hasil frame generation selesai dibuat, sehingga rangkaian frame bisa disajikan secara berurutan.

Nvidia dan AMD pun menerapkan teknologi pengurang latency masing-masing, yakni Nvidia Reflex dan AMD Anti-Lag, untuk mengatasi kendala ini.

Meskipun menjanjikan latency minimal, metode ekstrapolasi di ExtraSS memiliki masalah lain, yakni kekurangan data untuk membuat frame artifisial sehingga bisa memunculkan artefak atau glitch, alias anomali grafis.

Baca juga: Nvidia dan AMD Juga Bikin Chip ARM untuk Windows, Intel Terancam

Sebagai solusinya, Intel memadukan spatial super sampling (upscaling frame dari resolusi lebih rendah) dengan temporal super sampling (frame generation, dalam hal ini ExtraSS dengan metode ekstrapolasi).

Hasilnya diklaim bisa menyaingi kualitas gambar dari upscaling berbasis Temporal Anti-Aliasing (TAAU), ketika diuji dengan Unreal Engine 4.26. Penjelasan selengkapnya dari teknologi ExtraSS dapat dilihat dalam paper Intel di link berikut.

Masih belum jelas kapan Intel akan merilis ExtraSS. Kabar baiknya, teknologi ini kemungkinan bakal bersifat open-source seperti halnya FSR dan bisa dijalankan oleh produk-produk GPU lain yang bukan buatan Intel.

Dalam paper risetnya sendiri, Intel menjalankan pengujian ExtraSS dengan sistem yang memakai dua produk dari kompetitornya, yakni CPU AMD Ryzen 5950X dan GPU Nvidia GeForce RTX 3090.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat