Karyawan Apple dan Meta Hanya Betah Kerja 2 Tahun lalu "Resign"

- Masa kerja karyawan Apple dan Meta di Amerika Serikat ternyata relatif singkat. Rata-rata karyawan di dua raksasa teknologi tersebut hanya bertahan selama sekitar atau kurang dari dua tahun, kemudian resign atau mengundurkan diri.
Temuan ini terungkap dalam infografis yang dipublikasi Visual Capitalist bersama Resume.io, situs web AI yang memudahkan mahasiswa untuk membuat resume atau CV.
Untuk membuat grafis ini, Resume.io menganalisis data LinkedIn untuk mengidentifikasi perusahaan besar yang karyawannya memiliki masa kerja terpendek di AS.
Hasilnya, perusahaan raksasa teknologi masuk dunia menjadi tiga dari lima perusahaan dengan rata-rata masa kerja terpendek di antara bidang perusahaan. Rata-rata, karyawan di perusahaan seperti Apple, Amazon, dan Meta berhenti dari pekerjaannya sebelum tahun kedua.
Dari hasil analisis, pekerja Apple memiliki rata-rata masa kerja terpendek, yakni selama 1,7 tahun. Lalu, Amazon berada di posisi kedua, di mana karyawannya hanya betah bekerja selama 1,8 tahun, sebelum memilih resign.
Baca juga: Calon Karyawan Roblox Diwawancara di Dalam Game
Sama seperti Amazon, karyawan Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp juga memiliki masa kerja rata-rata 1,8 tahun saja.
Perusahaan teknologi raksasa dunia yang masuk dalam daftar perusahaan dengan rata-rata masa kerja karyawan paling singkat di AS ini termasuk perusahaan mobil listrik Tesla (2 tahun), perusahaan semikonduktor AMD (2,3 tahun), perusahaan streaming video dan film Netflix (3,1 tahun), hingga induk Google dan YouTube, Alphabet (3,7 tahun).
Ranked: Worst U.S. Companies for Employee Retention ????
This graphic by @neomammalian is part of Visual Capitalist’s Creator Program, featuring work from the world’s top data-driven talent ?# pic.twitter.com/zzNoy2HE0U
— Visual Capitalist (@VisualCap) December 3, 2023
Selama bertahun-tahun, Apple dan Meta dipandang sebagai perusahaan terbaik untuk bekerja karena budaya kerja, nilai, manfaat, dan fasilitas yang ditawarkan.
Namun, perubahan yang terjadi belakangan ini, seperti kebijakan mengantor dan kurangnya stabilitas, disebut-sebut berdampak buruk pada perusahaan-perusahaan tersebut.
Dalam kasus Apple, setelah pandemi Covid-19, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini menerapkan jadwal kerja di kantor alias work from office (WFO) tiga hari seminggu pada tahun 2022.
Menurut laporan Tech.co, sebanyak 67 persen karyawan Apple menyatakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan tersebut pada saat itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Visual Capitalist, Rabu (6/12/2023).
Meta menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal secara global pada November 2022 dan Maret 2023. Hal ini ikut berpengaruh pada performa rentensi karyawan dalam survei ini.
Retensi karyawan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang profesional, produktif dan berkualitas yang biasanya dihitung secara tahunan atau periode waktu tertentu.
Baca juga: Google dan Amazon PHK Karyawan Lagi Pekan Ini
Karyawan biasanya mempertimbangkan berbagai faktor ketika berkomitmen pada perusahaan dalam jangka panjang, termasuk lingkungan kerja yang positif, kompensasi yang adil, keamanan kerja, peluang untuk jenjang karier, dan ketahanan terhadap perubahan ekonomi.
Bila retensi karyawan baik, maka karyawan akan memiliki masa kerja untuk waktu yang lebih lama. Namun, sebaliknya, retensi karyawan yang buruk digambarkan dengan masa kerja karyawan yang lebih singkat.
Selengkapnya, berikut daftar 20 perusahaan dengan retensi karyawan terburuk di AS versi Visual Capitalist dan Resume.io:
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Hal Menarik di Trailer GTA 6 Versi Penggemar, Dihubungkan dengan "Bonnie and Clyde"
- TikTok Shop "Comeback"? Bytedance Dikabarkan Capai Kesepakatan dengan GoTo
- Bocoran Xiaomi 14 Ultra, Punya Sensor Sidik Jari Ultrasonik dan 4 Kamera 50 MP
- Rekomendasi Game PS4 dan PS5 Harga di Bawah Rp 50.000
- Dioprek, Game "Counter Strike 2" Tembus 1.000 FPS