Induk TikTok Mem-PHK Ratusan Karyawan Divisi Game, Mau Jual "Mobile Legends"
- Perusahaan induk TikTok Bytedance sudah tak lagi ambisius menggarap industri game. Jika sebelumnya mereka investasi besar-besaran di bidang ini, kini Bytedance melakukan restrukturisasi divisi gaming-nya.
Bytedance mem-PHK (pemutusan hubungan kerja) ratusan karyawan dari divisi game Nuverse, dan berencana menjual Montoon Technologies, pengembang pembuat game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) .
Restrukturisasi ini mencerminkan usaha Bytedance untuk memfokuskan kembali bisnisnya ke media sosial, dan memangkas unit usaha yang tidak menguntungkan.
"Kami secara teratur meninjau bisnis kami dan melakukan penyesuaian, untuk fokus pada area pertumbuhan strategis jangka panjang," kata juru bicara Bytedance kepada Reuters.
"Setelah peninjauan, kami membuat keputusan sulit untuk merestrukturisasi bisnis game kami," imbuhnya.
Baca juga: Sama-sama Buatan ByteDance, Ini Bedanya Helo dan TikTok
Game-game terbitan Nuverse sendiri hingga kini belum ada yang sukses secara komersial, atau mengalami terobosan dalam dua tahun terakhir. Karena itu, Nuverse menjadi salah satu divisi yang ditinjau oleh manajemen perusahaan.
Bytedance kini sudah meminta manajer senior Nuverse, untuk menghentikan semua proyek game yang sedang dikembangkan, maksimal hingga bulan depan. Ratusan karyawan (dari total 3.000) yang mengerjakan deretan game tersebut kini telah di-PHK.
Induk TikTok yang saat ini bernilai 223,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 3,4 triliun) sebelumnya juga sudah mem-PHK lebih dari 150 karyawan dalam divisi gaming pada 2022, dan ratusan karyawan yang tengah mengembangkan headset virtual reality (VR) Pico pada November 2023.
Jual Montoon
Selain melakukan pemecatan dan penghentian pengembangan game, Bytedance dilaporkan juga akan menjual game yang diterbitkan Nuverse, seperti Marvel Snap dan Crystal of Atlan.
Studio di balik game MOBA Mobile Legends, Moonton Technologies, juga akan dijual. Bytedance dilaporkan sudah bertemu dengan perusahaan asal Arab Saudi untuk menjual pengembang game yang dulu diakuisisi seharga 4 miliar dollar AS (sekitar Rp 61,9 triliun).
Sementara itu, merek game kasual Ohayoo tidak akan terdampak oleh restrukturisasi. Ohayoo merupakan brand yang meluncurkan game bikinannya di Douyin, alias TikTok versi China. Game kasual yang bisa dimainkan di TikTok juga tidak dijual.
Baca juga: Perusahaan Induk TikTok Akuisisi Pengembang Game Mobile Legends
Tidak diketahui bagian bisnis apakah yang akan diuntungkan oleh restrukturisasi ini. Akan tetapi, Bytedance sendiri sudah berinvestasi dan mengalami kesuksesan pada sektor e-commerce dengan TikTok Shop.
TikTok Shop adalah fitur belanja online di aplikasi TikTok, yang belum lama ini hanya diperbolehkan di Indonesia sebagai sarana promosi agar tidak memonopoli algoritma.
Perusahaan asal China itu juga disebut akan terus berinvestasi pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Bytedance disebut tidak memiliki minat untuk kembali ke industri game global yang bernilai 185 miliar dollar AS (setara Rp 2,7 kuadriliun), sebagaimana dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (28/11/2023).
Diakuisisi sejak 2017
Nuverse pertama kali diakuisisi oleh Bytedance pada 2017. Perusahaan ini dipandang secara luas sebagai usaha ByteDance untuk masuk ke pasar game global dan sebagai elemen strategis dalam persaingannya dengan Tencent Holdings, perusahaan game terbesar di dunia.
Adapun Marvel Snap merupakan game paling populer yang diterbitkan Nuverse. Game ini memiliki komunitas pemain yang setia, tetapi tidak menjadi game yang sukses secara komersial. Nuverse juga menerbitkan One Piece: The Voyage dan Crystal of Atlan.
Nuverse kembali menjadi fokus pada 2021 ketika ByteDance meresmikan statusnya, sebagai salah satu dari enam unit bisnis di bawah perombakan strukturalnya. Lima unit bisnis lainnya terdiri dari TikTok, Douyin, Dali Education, Lark, dan BytePlus.
Nuverse pun mengakuisisi studio eksternal, Moonton Technologies pada Maret 2021, dan kemudian C4games pada April 2021.
Terkini Lainnya
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Nvidia Rilis GPU H200 NVL, Gabungan Empat Chip AI H200 dalam Satu Modul
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- Muncul Tulisan Activate Windows Go To Setting, Apa yang Harus Dilakukan?
- Cara Pakai Rumus TRIM di Microsoft Excel dan Contoh Menggunakannya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Tak Bisa Pakai Chip Buatan Amerika, Rusia Beralih ke Produk China
- Data Pengguna Google Drive Mendadak Hilang
- AMD Disebut Siapkan Prosesor Ryzen 7 5700X3D dan Ryzen 5 5500X3D
- WhatsApp Desktop Kembali Dapat Fitur Kirim Foto dan Video Sekali Lihat
- Bukan Smartphone, Samsung Galaxy S24 Bakal Dijuluki "AI Phone"?