ChatGPT Makin Pintar, Bisa Rangkum Isi dan Bikin Grafik dari Dokumen PDF
- ChatGPT kini semakin pintar. Chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bikinan OpenAI itu, kini bisa membaca dan menganalisis isi dokumen PDF dan format file lainnya secara langsung di dalam chat.
Kemampuan ini membuat pengguna bisa meminta ChatGPT untuk membuat ringkasan, menjawab pertanyaan spesifik/penting (data point), bahkan membuat visualisasi berupa grafik dan chart berdasarkan data dalam file PDF tersebut.
Ini merupakan kemampuan baru dari ChatGPT. Awalnya, ChatGPT tidak bisa mengolah informasi yang ada di dalam file PDF secara langsung di dalam chat.
Jadi, pengguna mesti mengonversi file PDF ke teks, kemudian baru diinput ke ChatGPT untuk diolah.
Baca juga: Pendapatan ChatGPT Mobile Tembus Rp 72 Miliar, tapi Dibayangi Kejenuhan
Threads/ @luokai Pengguna ChatGPT Plus (GPT-4) dapat fitur baru, yakni bisa menganalisis file PDF dan format dokumen lainnya dan menggunakan mode ChatGPT secara otomatis.Untuk pelanggan ChatGPT Plus
Berdasarkan laporan outlet media The Verge, fitur baru ini bisa dinikmati oleh pengguna yang berlangganan ChatGPT Plus seharga 20 dollar AS atau setara dengan Rp 303.760 (kurs Rp 15.188) per bulan.
Dengan berlangganan ChatGPT Plus, pengguna bisa menikmati fitur-fitur eksklusif.
Termasuk juga akses prioritas ke model bahasa besar (LLM) GPT-4 yang baru dan lebih pintar dari GPT-3.5 yang dipakai di ChatGPT versi gratis. GPT-4 diketahui lebih pintar dan lebih mumpuni mendeteksi dan menjelaskan gambar.
Dengan berlangganan ChatGPT Plus, pengguna juga mendapat benefit lain seperti akses prioritas di jam sibuk, respons jawaban lebih cepat, hingga menikmati fitur baru yang lebih cepat ketimbang pengguna gratis.
Nah kali ini, pengguna yang berlangganan ChatGPT Plus akan melihat jendela pemberitahuan berisi update terbaru, berbunyi:
Unggah berbagai macam tipe dokumen: Anda bisa menganalisis PDF, file data, atau dokumen apapun yang Anda mau. Cukup unggah dan bertanya ke ChatGPT.
Sebelum mencoba fitur baru, pengguna juga perlu opsi "beta" karena fitur analisis dokumen ini masih dalam versi uji coba.
Selanjutnya, pengguna ChatGPT Plus tinggal mengunggah PDF atau format dokumen lain ke ChatGPT. Kemudian pengguna tinggal bertanya atau berikan perintah.
Menurut laporan Mashable, nantinya, ChatGPT dapat merangkum dan menyaring poin-poin penting di dokumen.
Baca juga: ChatGPT Sekarang Bisa Ditanya Pakai Suara dan Gambar
Jadi, pengguna tidak perlu menyetel opsi tersebut secara manual ketika memberikan perintah teks, gambar, maupun dokumen.
Pasalnya, ChatGPT kini makin pintar dan bakal memberikan responsels berdasarkan konteks. Namun, pemilihan mode secara manual masih tersedia di bawah opsi GPT-4.
Terkini Lainnya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Skor Benchmark Chip Apple M3 Max Muncul di Geekbench, Setara M2 Ultra
- "Valorant" Rilis Update Episode 7 Act 3, Bawa Karakter Baru Iso
- HP Huawei Tandai Aplikasi Google sebagai Malware
- Paket Termurah Apple Music Dihentikan Mulai November
- Garmin Tactix 7 AMOLED Hadir di Indonesia, Smartwatch Tangguh Bergaya Militer