BlackBerry Bakal Dipecah Jadi Dua Perusahaan

- BlackBerry akan memecah perusahaannya menjadi dua entitas terpisah. Keduanya meliputi unit bisnis Internet of Things (IoT) dan bisnis unit keamanan siber.
Semula, kedua bisnis tersebut berada di satu entitas yang sama. Namun, BlackBerry mempertimbangkan pemisahan bisnis IoT menyusul pertumbuhan unit bisnis tersebut yang positif.
Saat ini, BlackBerry fokus ke industri software atau perangkat lunak. Perusahaan juga fokus pada sektor keamanan, termasuk IoT.
Menurut BlackBerry, pemisahan entitas bisnis IoT akan meningkatkan kecepatan operasional serta membuat perusahaan fokus menciptakan solusi IoT yang lebih baik.
"Baik bisnis IoT maupun keamanan siber, menjawab peluang pasar yang besar dan terus berkembang. Struktur baru yang diusulkan akan semakin meningkatkan ketangkasan operasional dan kemampuan mereka untuk fokus memberikan solusi yang luar biasa," kata CEO BlackBerry, John Chen.
Perusahaan baru BlackBerry yang nantinya fokus ke bisnis IoT, ditargetkan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun fiskal selanjutnya atau sekitar paruh pertama 2024.
Chen juga meyakinkan investor bahwa perusahaan baru IoT nantinya akan memungkinkan pemegang saham lebih jelas mengevaluasi kinerja dan potensi masa depan dari aneka bisnis utama BlackBerry. Selain itu, praktik ini juga memungkinkan setiap bisnis BlackBerry mejalankan strategi dan kebijakan modal masing-masing.
Sejak kabar pemisahan entitas bisnis BlackBerry diumumkan, saham perusahaan naik dari 4,24 dollar AS (Rp 66.231) per lembar saham menjadi 4,38 dollar AS (Rp 68.412) hingga puncaknya sampai 4,50 dollar AS (Rp 70.286) per lembar saham, pada perdagangan Rabu, (4/10/2023) waktu AS.
Baca juga: Ponsel 5G BlackBerry Resmi Tutup Usia
Padahal, saham BlackBerry sempat anjlok lebih dari 18 persen pada Agustus lalu, khususnya sejak isu Veritas Capital ingin mengakuisisi BlackBerry mencuat, dilansir dari Reuters, Sabtu (7/10/2023).
Adapun rencana pemisahan unit bisnis BlackBerry sudah dipertimbangkan sejak Mei lalu. Saat itu perusahaan berkata bahwa pihaknya mempertimbangkan pemisahan satu hingga beberapa unit bisnis.
Kegagalan Blackberry di pasar ponsel
Pada era 2000-an, BlackBerry pernah menjadi merek ponsel paling populer. Popularitasnya saat itu menggeser dominasi merek Nokia yang sudah berjaya bertahun-tahun.
Setalah tahun 2010, kejayaan BlackBerry mulai menunjukan tanda-tanda meredup. Tidak butuh waktu lama, beberapa tahun kemudian, dominasi ponsel BlackBerry di pasar ponsel global, benar-benar anjlok.
Puncaknya, pada tanggal 4 Januari 2022, perusahaan asal Kanada itu menghentikan seluruh dukungan sistem operasi BlackBerry OS.
Salah satu faktor besar yang mempengaruhi kebangkrutan bisnis ponsel BlackBerry adalah persaingan ponsel pintar alias smartphone yang semakin sengit. Terutama setelah kelahiran iPhone (Apple) generasi pertama di tahun 2007 dan smartphone Android (Google) pertama di tahun 2008.
BlackBerry tidak cakap mengantisipasi kompetisi yang sengit. Saat Steve Job memperkenalkan iPhone, BlackBerry sempat menganggap remeh.
Terkini Lainnya
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Vlogging Canon PowerShot V10 Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Mengenang 12 Tahun Kepergian Steve Jobs, Sang Pendiri Apple
- Waspada "Spoofing-Social Engineering": Kejahatan Siber Pembobolan Rekening
- Itel S23 Plus Resmi di Indonesia, Punya Kamera "Boba" ala iPhone
- Samsung Umumkan Galaxy SmartTag 2, Aksesori Pelacak dengan Daya Tahan 700 Hari