"Keranjang Kuning” TikTok Shop Berubah Jadi Note Biru dan Bintang
- Layanan transaksi di e-commerce TikTok, TikTok Shop sudah resmi ditutup sejak Rabu (4/10/2023) sore. Pengguna pun kini tak lagi bisa berbelanja lewat TikTok Shop.
Sejumlah pengguna yang gemar berbelanja di platform TikTok Shop juga harus mengucapkan selamat tinggal kepada “Keranjang Kuning”. Sebab, sejak layanan transaksi jual-beli resmi ditutup, ikon “keranjang kuning” juga ikut berubah.
Pantauan KompasTekno, ikon ikonik itu sudah hilang sejak kemarin dan berubah menjadi ikon note biru dan bintang kuning. Ikon tersebut juga hanya muncul ketika penjual (seller) melakukan siaran langsung (live shopping) di akunnya.
Baca juga: TikTok Shop Tutup, Ini Siasat Penjual Tetap Dapat Pembeli dari TikTok
Kendati begitu, ikon-ikon yang muncul saat live shopping tidak sama. Ada akun yang hanya menampilkan ikon note biru, atau bintang kuning saja. Sebagian lainnya ada yang menampilkan kedua ikon secara bersamaan di pojok kiri bawah.
Ketika ikon note biru diklik, aplikasi akan memunculkan jendela baru yang menampilkan nama akun penjual, disertai foto profil, dan kalimat “Harap isi formulir juka Anda tertarik dengan produk atau layanan kami, kami akan segera menghubungi Anda”.
Di bawah keterangan, terdapat kolom bertuliskan “Details” untuk menulis pertanyaan yang ingin diajukan seputar produk kepada penjual, beserta form “Nama”, “Nomor ponsel” yang terdaftar di TikTok, “Email”, “Kota tempat tinggal”, syarat dan ketentuan yang harus disepakati.
Baca juga: Duduk Perkara TikTok Shop Tutup di Indonesia, Bukan Cuma soal Larangan Transaksi
Permintaan data pribadi seperti ini berbeda-beda di tiap akun penjual. Ada yang hanya meminta pengguna menulis pertanyaan seputar produk saja, ada juga yang meminta nama dan nomor ponsel.
Nama dari ikon note biru tersebut juga berbeda-beda. Fitur ini dapat diberi nama sesuai dengan kebutuhan, mulai dari “Get Quote”, “Get Offer”, “Sign up”, “Subscribe”, dan masih banyak lagi.
Terlepas dari perbedaan yang ada, keberadaan ikon note biru hanya ingin mempermudah konsumen mengakses marketplace dan mengarahkan pengguna ke tahap checkout atau pembayaran.
Sejak TikTok Shop ditutup, para penjual mencari siasat baru untuk tetap bisa berjualan di dalam platform. Upaya-upaya yang dilakukan adalah mengarahkan pengguna ke akun WhatsApp atau marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada, dkk) untuk bertransaksi.
Jadi, TikTok dipakai sebagai wadah untuk mempromosikan dan menawarkan barang dan jasanya. Sementara itu, marketplace dan WhatsApp dimanfaatkan sebagai tempat checkout dan melakukan pembayaran.
Baca juga: Masih Ada Penjual yang Live di TikTok, tapi Tidak Bisa Transaksi
Maka dari itu, ketika pengguna mengisi nomor ponsel di formulir note biru, admin penjual di WhatsApp akan mengirimkan pesan broadcast berisikan informasi ketersediaan produk di sejumlah marketplace.
Tautan yang dikirim dapat diklik dan langsung mengarahkan pengguna ke halaman akun penjual di marketplace.
Fitur “Live subscription”
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ikon “keranjang kuning” juga berubah menjadi “bintang kuning”. Ikon ini merupakan fitur Live Subscription. Keberadaan fitur ini sudah ada sejak Mei 2022. Hanya saja, posisi ikon bintang awalnya berada di pojok kanan atas.
Live Subscription merupakan salah satu fitur TikTopk yang ingin membantu kreator memonetisasi konten yang dibagikan. Cara kerjanya mirip seperti platform live streaming, Twitch. Fitur ini saling menguntungkan dua belah pihak, penjual/kreator dan audiens/konsumen.
Terkini Lainnya
- Membidik Objek Wisata di Kota Canggih Chongqing China dengan Tecno Camon 30 Premier 5G
- 4 Cara Menonaktifkan Download Otomatis di WhatsApp buat Hemat Memori, Mudah
- Ramai Meme Chill Guy di Media Sosial, Begini Arti dan Asal-usulnya
- Arti Istilah “We Listen We Don’t Judge” yang Ramai di Media Sosial
- Sekian Ketebalan iPhone 17 Air, Tertipis Sepanjang Sejarah iPhone?
- Pabrikan Chip AI yang Pendirinya Orang Indonesia Kini Lebih Kaya daripada Intel
- Mantan Karyawan Tipu Apple Rp 2,4 Miliar, Pakai Modus Sumbangan Palsu
- Nvidia Investasi di Vietnam, Bangun Pusat Pengembangan AI
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- OpenAI Akhirnya Rilis Sora, AI Pembuat Video dari Teks
- Sejarah YouTube, Berawal dari Situs Kencan Online hingga Dibeli Google
- Pengiriman Laptop Global Naik berkat AI dan Gaming
- 10 Hal Pertama di Internet Sepanjang Sejarah, Mulai dari E-mail hingga Video YouTube
- Muncul Menu Baru “Meta AI” di WhatsApp, Apa Fungsinya?
- AWS Beberkan Strategi Pengembangan Talenta Digital di Asia Tenggara
- Suasana TikTok Live Setelah Keranjang Kuning Dihapus, Masih Ramai Penjual dan Pembeli
- TikTok Shop Tutup, Ini Siasat Penjual Tetap Dapat Pembeli dari TikTok
- Duduk Perkara TikTok Shop Tutup di Indonesia, Bukan Cuma soal Larangan Transaksi
- Samsung Galaxy A05 dan A05s Meluncur di Indonesia, Kamera 50 MP dan Baterai 5.000 mAh
- Google Asisten Bertenaga AI Bard Dikenalkan, Jadi Lebih Pintar