Pemerintah AS Selidiki HP Flagship Huawei Mate 60 Series
- Pemerintah Amerika Serikat menyelidiki lebih lanjut soal ponsel flagship terbaru Huawei, yakni Mate 60, Mate 60 Pro, dan Mate 60 Pro Plus.
Ketiga ponsel Huawei Mate 60 series ini diduga menggunakan chip yang dibuat dengan teknologi dari AS, tanpa izin. Bila terbukti benar, Huawei melanggar kebijakan pembatasan ekspor semikonduktor AS.
Analis TechInsights menyebutkan bahwa chipset yang ditanamkan di trio Huawei Mate 60 series ini adalah Kirin 9000S. Chipset ini dibuat oleh perusahaan semikonduktor asal China, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) dengan fabrikasi 7nm dan mendukung jaringan 5G.
Penggunaan chipset Kirin 9000S ini menjadi perhatian khusus pemerintah AS karena Huawei dan SMIC termasuk perusahaan China yang masuk daftar hitam (entity list) sejak 2019 dan 2020.
Dengan status tersebut, Huawei tidak bisa sembarangan bahkan terlarang menggunakan beragam komponen dan teknologi dari AS secara langsung atau dari pihak ketiga, kecuali atas izin Departemen Perdagangan AS.
Dalam kasus SMIC, secara teori, perusahaan ini tak bisa lagi mendapat akses langsung ke aneka teknologi AS untuk memproduksi chip dengan arsitektur 10 nm atau yang lebih canggih lagi, sejak masuk daftar hitam.
Sebagai informasi, semakin rendah ukuran asitektur sebuah chip maka semakin canggih.
Baca juga: Huawei Mate 60 Pro Bikin Berang Anggota DPR AS, Serukan Boikot Total
Namun kini, SMIC memproduksi chipset Kirin 9000S dengan fabrikasi 7 nm, yang lebih canggih dari 10 nm.
Chip Kirin 9000S yang dibenamkan di Huawei Mate 60 series itu juga disebut sebagai chip pertama dari SMIC yang dirancang dengan desain fabrikasi 7 nm. Pasalnya, chip paling canggih terakhir kalinya yang pernah dibuat SMIC adalah chip 14 nm.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa AS memerlukan "informasi lebih lanjut tentang karakter dan komposisi" chipset Kirin 9000S, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNN, Selasa (12/9/2023).
Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah Huawei dan Semiconductor Manufacturing International Corporation melanggar pembatasan ekspor semikonduktor AS untuk membuat chip baru.
Dilarang pakai teknologi EUV, tapi bisa bikin chipset 7nm?
Pembatasan perdagangan yang diberlakukan ke Huawei dan SMIC mencakup "Foreign Direct Product Rule" atau Peraturan Produk Asing Langsung. Aturan ini melarang perusahaan di dunia memakai peralatan AS guna memproduksi chip untuk Huawei.
Aturan itu juga membuat Semiconductor Manufacturing International Corporation dilarang memakai mesin extreme ultraviolet lithography (EUV), bikinan perusahaan Belanda, ASML. Mesin ini pula yang sedianya dipakai untuk memproduksi chip 7 nm atau lebih canggih.
Oleh karena itu, munculnya chip Kirin 9000s di Huawei Mate 60 Pro dengan arsitektur 7 nm membuat AS bertanya-tanya, bagaimana SMIC bisa membuat chip tersebut meski telah ada aturan pemblokiran.
Menurut Reuters, pemasok Huawei dan SMIC sudah menerima biaya lisensi bernilai miliaran dollar AS untuk menjual teknologi AS ke dua perusahaan China itu, meskipun mereka masuk daftar hitam. Sekitar 90 persen lisensinya dijual ke SMIC.
Terkini Lainnya
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- Oppo Gandeng Merek Fesyen Paris Maison Kitsune, Bikin Casing Find X8 Series
- YouTube Music "2024 Recap" Dirilis, Rangkum Lagu yang Sering Diputar Mirip Spotify "Wrapped"
- Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi TKDN iPhone 16, Pemerintah RI?
- Bukti Kuat Motorola Bakal "Comeback" ke Pasar Ponsel Indonesia
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali sebelum Beli
- Oppo Find X8 Rilis Global Hari Ini di Bali, Begini Cara Nonton Peluncurannya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Taktik Apple Buka Blokir iPhone 16, Tawar Rp 157 Miliar lalu Rp 1,5 Triliun
- Xiaomi Redmi A4 5G Meluncur, HP Kamera 50 MP Harga Rp 1 Jutaan
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Daftar Timnas E-sports Indonesia yang Bertanding di Asian Games 2022
- Microsoft "Suntik Mati" Ponsel Lipat Surface Duo
- Tokyo Game Show 2023 Digelar di Metaverse, Bisa Disaksikan Gratis
- Lava Blaze 2 Pro Resmi, Ponsel 50 MP dan RAM 8 GB di Bawah Rp 2 Juta
- WhatsApp Bakal Bisa Terima Pesan dari Aplikasi Lain