ChatGPT Prediksi Harga Bitcoin hingga 2050, Ini Hasilnya
- Investasi aset uang kripto (cryptocurrency) masih menjadi tren di sebagian besar masyarakat. Salah satu mata yang paling populer dan banyak diincar investor adalah Bitcoin.
Walau dicari banyak peminat, nilai mata uang kripto terbilang cukup fluktuatif. Investor yang menginvestasikan uangnya ke mata uang tersebut, bisa mendapat keuntungan hingga kerugian dalam jumlah yang besar juga.
Baru-baru ini, salah satu penggemar mata uang kripto yang bernama “The Bitcoin Therapist” meminta chatbot besutan OpenAI, ChatGPT memprediksi harga Bitcoin dalam rentang waktu tertentu. Periode waktu yang dipilih adalah tahun 2024, 2028, 2032, dan 2050.
Baca juga: Bursa Kripto FTX Kolaps, Harga Bitcoin, Ethereum dkk Terjun
Tidak dijelaskan alasan pemilihan periode waktu tersebut, yang jelas ChatGPT memberikan jawaban yang cukup lengkap. Jawaban tersebut dibagikan melalui unggahan di Twitter pribadinya dengan handles @TheBTCTherapist.
Dari jawaban yang dipaparkan, chatbot bertenaga AI (Artificial Intelligence) itu memberikan dua pertimbangan, yakni skenario optimis dan konservatif di setiap prediksinya. Penasaran bagaimana hasilnya? Simak penjelasannya berikut ini.
Prediksi Bitcoin pada 2024
Menurut ChatGPT, nilai mata uang Bitcoin, dalam skenario optimis, bisa mengalami pertumbuhan yang cukup positif.
Nilai mata uang kripto itu bisa mencapai kisaran harga 50.000 dollar AS (Rp 761 jutaan) hingga 150.000 dollar AS (sekitar Rp 2,2 miliar), atau bahkan lebih tinggi lagi di sepanjang tahun.
Namun, pertumbuhan tersebut dapat terjadi jika terdapat minat berkelanjutan di kalangan masyarakat. Faktor pendukung lainnya adalah munculnya sentimen positif terhadap mata uang kripto.
Sementara itu, dalam skenario sebaliknya, Bitcoin kemungkinan besar mengalami pertumbuhan lebih lambat dengan volatilitas yang meningkat. Secara definisi, semakin besar volatilitas sebuah produk/aset investasi, akan semakin besar juga risikonya.
Baca juga: Menara Bitcoin Bakal Dibangun di Dubai
Jika hal tersebut terjadi, nilai mata uang Bitcoin kemungkinan akan turun menjadi 20.000 dollar AS (Rp 304 jutaan) sampai 50.000 dollar AS (Rp 761 jutaan).
ChatGPT mengungkapkan bahwa skenario di atas dapat terjadi dengan mempertimbangkan adanya potensi tantangan regulasi serta fluktuasi pasar.
Prediksi Bitcoin pada 2028—2050
Beralih ke tahun 2028, pertimbangan dan hasil yang dibagikan ChatGPT tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. ChatGPT menyebut nilai Bitcoin bakal berkisar dari 100.000 dollar AS—500.000 dollar AS (Rp 1,5 miliar—Rp 7,6 miliar).
Pertumbuhan Bitcoin bisa terhambat jika muncul masalah teknologi atau pembatasan aturan yang ketat. Faktor-faktor tersebut bakal mempersempit peluang Bitcoin bertumbuh sehingga nilai mata uangnya kemungkinan berkisar di angka 20.000 dollar AS (Rp 304 jutaan), maksimal 100.000 dollar AS (berkisar Rp 1,5 miliar).
Pada 2032, Bitcoin disebut dapat tembus 1 juta dollar AS (sekitar Rp 15,2 miliar). Fenomena ini bisa terjadi jika pasar kembali bergairah, alias bullish. Jumlah ini bisa kembali meningkat pada 2050 dengan nilai yang mencapai 5 juta dollar AS (sekitar Rp 76,1 miliar).
Kondisi terburuknya, nilai terendah Bitcoin di dua periode sebelumnya bisa merosot hingga 20.000 dollar AS (sekitar Rp 304 juta). Perlu diingat bahwa prediksi-prediksi di atas tidak dapat dijadikan saran untuk berinvestasi.
Walau jawaban yang dipaparkan tampaknya mengalami pertumbuhan positif dari waktu ke waktu, tidak ada sumber valid yang bisa dijadikan acuan untuk memprediksi kondisi pasar di masa depan.
Prediksi ChatGPT hanya didasarkan pada teknologi AI, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Finbold, Rabu (20/8/2023).
Baca juga: Asal-usul Bitcoin yang Pendirinya Masih Misterius hingga Saat Ini
Namun, setidaknya pertumbuhan Bitcoin di atas bisa dijadikan gambaran bahwa investasi pasar kripto punya sifat tidak pasti. Ada berbagai macam faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhannya. Maka dari itu, jenis investasi seperti ini bersifat fluktuatif.
Terkini Lainnya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC, Apple dan Samsung Mendominasi
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Oppo Reno 13 Siap Masuk Indonesia Hari Ini, Intip Bocoran Spesifikasinya
- Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
- Xiaomi Ungkap Tanggal Peluncuran Redmi Note 14 Series di Indonesia
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Smartphone Honor Magic 7 Pro Meluncur Global, Punya Fitur Pendeteksi Video "Deepfake"
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Apakah Menyetujui Cookie di Website Selalu Aman? Ini Penjelasannya
- Fungsi VPN untuk Mengakses Internet yang Perlu Diketahui
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- iPhone 15 Rilis 12 September, Harga iPhone 14 Kini Turun Rp 2 jutaan
- Tak Perlu Kabel, Konektor Ini Bisa Kirim Daya 600 Watt ke GPU
- Microsoft Diam-diam Setop Paket Unlimited OneDrive
- Jadwal IESF 2023 Mobile Legends Hari Ini, Indonesia Vs Turki
- Aplikasi WhatsApp Khusus MacOS Dirilis, Bisa Video Call 8 Orang