cpu-data.info

Mengenal VRAM yang Penting untuk Game di PC dan Cara Mengoptimalkannya

Ilustrasi contoh perangkat keras komputer GPU atau kartu grafis.
Lihat Foto

- VRAM belakangan kembali menjadi topik hangat di kalangan gamer PC. Sebab, aneka judul game terkini mulai menuntut kapasitas VRAM yang lebih besar dari sebelumnya.

Hal ini sebenarnya lumrah dan selalu terjadi seiring dengan waktu serta perkembangan game. Lama kelamaan, jumlah VRAM di PC pun bisa semakin mepet untuk memenuhi kebutuhan game terbaru.

Kendati demikian, sebelum memutuskan untuk membeli hardware baru demi menambah VRAM gamer masih bisa melakukan optimalisasi agar kapasitas yang ada sekarang dapat digunakan secara maksimal.

Baca juga: Bocoran GPU AMD Radeon RX 7800 dan RX 7700, Jadwal Rilis dan Hasil Benchmark-nya

Berikut penjelasan mengenai VRAM dan cara mengoptimalkannya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PC Magazine.

Apa itu VRAM?

Selain memori utama (Random Access Memory, RAM), komputer desktop atau laptop yang dibekali dengan pengolah grafis (GPU) discrete biasanya juga memiliki memori khusus untuk GPU tersebut.

Memori jenis ini dikenal sebagai Video RAM atau biasa disingkat VRAM. Ukurannya bervariasi, bisa hanya 4 GB untuk GPU entry-level hingga 24 GB di model-model papan atas, seperti GeForce RTX 4090 dan Radeon RX 7900 XTX.

VRAM berupa chip memori yang diletakkan di sekeliling chip GPU, tapi biasanya tidak terlihat karena tersembunyi di balik blok pendingin (cooler, heatsink-fan/ HSF) berukuran besar di kartu grafis desktop atau laptop.

Chip memori VRAM ditempatkan mengelilingi chip GPU di kartu grafis (ditandai kotak merah dalam gambar ini). Penampang PCB ini biasanya tak terlihat karena tersembunyi di balik cooler berukuran besar atau lempengan pendingin di laptop. Untuk kartu grafis dalam gambar, kapasitas VRAM-nya adalah 8 GB, terdiri dari 8 chip memori yang masing-masing berkapasitas 1 GB.TechPowerUp Chip memori VRAM ditempatkan mengelilingi chip GPU di kartu grafis (ditandai kotak merah dalam gambar ini). Penampang PCB ini biasanya tak terlihat karena tersembunyi di balik cooler berukuran besar atau lempengan pendingin di laptop. Untuk kartu grafis dalam gambar, kapasitas VRAM-nya adalah 8 GB, terdiri dari 8 chip memori yang masing-masing berkapasitas 1 GB.

Peranannya tak lain untuk memuat aset data yang diperlukan oleh GPU dalam melakukan rendering grafis, misalnya data tekstur, serta aneka buffer lain terkait efek visual seperti lighting, shader, dan lain-lain.

Dengan dimuat di VRAM, GPU bisa memproses data tersebut sesegera mungkin tanpa harus mengambilnya dulu dari memori lain yang lebih pelan sehingga rendering berjalan dengan cepat dan mulus.

Baca juga: Terungkap, Keuntungan Fantastis Nvidia dari GPU H100 yang Dijual Rp 300 Jutaan

Jika data aset grafis tak muat di VRAM, misalnya karena menggunakan setting grafis terlalu tinggi, maka data tersebut akan dilimpahkan ke memori utama yang jauh lebih pelan dibandingkan VRAM untuk GPU.

Akibatnya bervariasi antar-game, tapi biasanya berupa penurunan performa seperti drop fps yang parah atau stuttering alias game terlihat berhenti sesaat ketika GPU mentransfer aset grafis.

Stuttering mungkin mirip dengan lag, tapi bukan disebabkan oleh latency jaringan internet dan terjadi di game single player non-kompetitif, melainkan kinerja GPU yang tersendat.

Kenapa game baru butuh banyak VRAM?

Walaupun tergantung pada engine game yang bersangkutan, secara umum, semakin tinggi kualitas grafis suatu game, maka semakin tinggi juga kebutuhannya akan kapasitas VRAM.

Dengan kata lain, tampilan judul-judul game terkini yang kian indah turut dibayar dengan tuntutan VRAM yang tinggi pula. Secara garis besar ada beberapa hal yang menentukan konsumsi VRAM.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat