Strategi Netflix Larang Berbagi Password Ampuh Naikkan Pelanggan

- Strategi Netflix untuk melarang pengguna berbagi kata sandi (password) ternyata ampuh memulihkan jumlah pelanggannya.
Berdasarkan laporan keuangan Netflix kuartal II-2023, jumlah pelanggan perusahaan bertambah 5,9 juta pelanggan secara global. Sebesar 1,17 juta di antaranya berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Jumlah itu melebihi ekspektasi analis yang memperkirakan penambahan 1,7-1,9 juta pelanggan.
Berkat penambahan itu, jumlah pelanggan Netflix di seluruh dunia per kuartal II-2023 mencapai 238,4 juta pelanggan. Naik dari kuartal sebelumnya 232,5 juta pelanggan.
Baca juga: Resmi, Berbagi Password Netflix Kini Ada Biaya Tambahan, Indonesia Masih Aman
Menurut kepala keuangan Netflix, Spencer Neumann, sebagian besar pertumbuhan Netflix pada kuartal April-Juni ini didorong oleh kebijakan biaya ekstra di luar biaya langganan. Kebijakan ini sendiri baru diperkenalkan Netflix pada November 2022 dan mulai dirilis di AS, Kanada, Selandia Baru, Portugal dan Spanyol sejak Mei lalu.
Opsi itu dirilis Netflix untuk menangkal praktik berbagi password di antara pengguna, yang menyebabkan jumlah pelanggan berbayarnya anjlok hingga nyaris 1 juta pelanggan pada tahun lalu.
Kembali ke laporan keuangan Netflix kuartal ini, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar 8,2 miliar dollar AS (Rp 122 triliun), naik 2,7 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Jumlah itu lebih rendah dari prediksi analis yang memperkirakan pendapatannya mencapai 8,3 miliar dollar AS (Rp 124 triliun).
Ke depannya Netflix memperkirakan pendapatan perusahaan pada kuartal III-2023 mencapai 8,5 miliar dollar AS (Rp 127 triliun), lebih rendah dari taksiran analis, yaitu 8,7 miliar dollar AS (Rp 130 triliun).
Segera hadir di Indonesia
Seperti disinggung di atas, bertambahnya jumlah pelanggan Netflix pada kuartal ini didorong oleh kebijakan biaya tambahan seharga 7,99 dollar AS (Rp 119.000) per bulan di luar paket berlangganan. Padahal, kebijakan itu baru dirilis di sejumlah negara pada Mei lalu.
Baca juga: Netflix Pasang Tarif untuk Berbagi Password, Pelanggan Malah Naik
"Pada bulan Mei, kami berhasil meluncurkan opsi berbayar baru di 100+ negara, mewakili lebih dari 80 persen basis pendapatan kami," kata Netflix dalam suratnya kepada investor, dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (21/7/2023).
Karena keberhasilan opsi itu, Netflix hari ini meluncurkan biaya tambahan tersebut ke sejumlah negara lainnya termasuk Indonesia, Kroasia, Kenya dan India. Namun pantauan KompasTekno, opsi itu belum tersedia di Tanah Air.
Ada kemungkinan ketersediaannya dilakukan secara bertahap. Namun setidaknya Netflix sudah memberikan lampu hijau bahwa opsi biaya ekstra itu akan hadir di Indonesia.
Dengan membayar biaya ekstra, anggota tambahan (di luar keluarga/rumah tangga) akan mendapat kata sandi dan profil sendiri. Kendati demikian, anggota tambahan tidak akan bisa membuat profil tambahan.
Perlu dicatat bahwa anggota tambahan harus diaktifkan di negara yang sama dengan pengguna utama. Selain itu, mereka juga hanya bisa menonton dan mengunduh konten di satu perangkat saja.
Kehilangan hampir 1 juta pelanggan
Pada kuartal II-2022 Netflix kehilangan hampir 1 juta pelanggan tepatnya 970.000 subscriber. Sebelumnya, Netflix kehilangan 200.000 subscriber pada kuartal I-2022.
Baca juga: Hanya 3 Layanan Streaming yang Diprediksi Bertahan, Salah Satunya Netflix
Penurunan jumlah pelanggan berbayar pada tiga bulan pertama 2022 itu merupakan yang pertama kali terjadi dalam 10 tahun terakhir. Sebab, terakhir kali Netflix kehilangan pelanggannya adalah pada Oktober 2011.
Adapun salah satu penyebab penurunan jumlah pelanggan Netflix yaitu kebiasaan pengguna berbagi akun dan password (password sharing) dengan pengguna lain yang tidak satu rumah.
Sejak saat itu, Netflix merancang strategi untuk memulihkan jumlah pelanggannya. Salah satunya yaitu dengan menambahkan biaya ekstra seharga 7,99 dollar AS per bulan di luar paket berlangganan yang dirilis sejak Mei lalu.
Terkini Lainnya
- Lebih Dekat dengan Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate
- Spesifikasi dan Harga Moto G45 5G, HP Pertama Motorola buat “Comeback” ke Indonesia
- Perusahaan AI Elon Musk Rilis Grok 3, Diklaim Lebih Pintar dari DeepSeek
- Huawei Umumkan Gelang Pintar Band 10, Punya 100 Mode Olahraga dan Tahan 14 Hari
- Huawei FreeArc Meluncur, TWS Open-ear dengan Kait Telinga Elastis
- Buka Kotak Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Mediatek Rilis Dimensity 6400, Chip Tahun Lalu yang Di-overclock
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Riset: Pengguna iPhone Lebih Cepat Ganti HP Baru
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Hasil Foto Portrait Oppo Reno 10 Pro+ 5G, Serupa Profesional
- Kominfo Targetkan Proyek BTS 4G Selesai Tahun Ini
- Melihat Lebih Dekat Realme 11 Pro Plus 5G dari Segala Sisi
- Kominfo Bakal Bentuk Satgas untuk Antisipasi Project S TikTok
- Kominfo Blokir 800.000 Konten Judi Online di Indonesia Sejak 2018