cpu-data.info

Cara Meta Atasi Unggahan Spam di Threads

Ilustrasi Threads, aplikasi mirip Twitter, yang dibuat oleh Mark Zuckerberg, pendiri Meta (induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram).
Lihat Foto

- Aplikasi baru bikinan Meta, Threads, tampaknya mengikuti jejak Twitter yang tengah membatasi penggunanya melihat konten harian.

Dalam unggahan CEO Instagram Adam Mosseri pada Selasa (18/7/2023), Threads bakal memberlakukan aturan baru, yakni membatasi pengguna menyukai konten di dalam aplikasi. Hal tersebut dilakukan karena Threads tengah diserbu oleh spam.

“Serangan spam telah meningkat, jadi kami akan membatasi tingkat konten yang disukai (likes), yang mana hal tersebut bakal secara tidak langsung membatasi aktivitas pengguna. Jika Anda terdampak dengan pembatasan tersebut, beri tahu kami,” tulis Mosseri.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna Threads bakal kena imbas dari kebijakan baru tersebut. Namun, pembatasan yang dilakukan Threads ini tampaknya bakal berbeda dari Twitter.

Baca juga: Bos Instagram Blak-blakan, Threads Hanya Dibuat dalam Waktu 5 Bulan

Sebab, Mosseri meminta pengguna yang kena imbas untuk segera melaporkan masalah tersebut ke perusahaan.

Sebagaimana dikutip KompasTekno dari Tech Crunch, Rabu (19/7/2023), permintaan laporan diperlukan agar perusahaan tidak memberi dampak negatif terhadap pengalaman pengguna mengakses aplikasi.

Dari keluhan yang dilontarkan, beberapa pengguna menemukan kolom “Reply” tengah dipenuhi komentar spam beberapa waktu belakangan. Hal tersebut dianggap sangat mengganggu karena pengguna harus menghabiskan banyak waktu untuk memblokir akun secara manual.

Menurut pengakuan salah seorang pengguna Threads, unggahan spam yang memenuhi kolom komentar, terdiri dari unggahan yang mempromosikan konten perjudian, pesan clickbait, penjualan kripto, dan sebagainya.

Baca juga: Twitter Batasi Jumlah Twit yang Bisa Dibaca Tiap Hari

Namun, perincian dari kebijakan Threads yang baru ini belum dijelaskan lebih lanjut sehingga belum diketahui batasan apa saja yang bakal diberlakukan perusahaan kepada penggunanya.

Pembatasan di Twitter

Ilustrasi Elon Musk, bos Twitter, Tesla, dan SpaceX yang dikenal gila kerja. Musk curhat setelah kurang lebih tiga bulan menjadi bos baru Twitter. TechCrunch/ Bryce Durbin Ilustrasi Elon Musk, bos Twitter, Tesla, dan SpaceX yang dikenal gila kerja. Musk curhat setelah kurang lebih tiga bulan menjadi bos baru Twitter.

Bagi yang belum familier, platform microblogging berlogo “Larry Bird” itu sempat memberlakukan pembatasan jumlah twit yang bisa dibaca oleh penggunanya.

Pemilik Twitter, Elon Musk, menjelaskan jumlah twit maksimal yang bisa dibaca pengguna berbayar, Twitter Blue adalah 10.000 twit per hari, sedangkan pengguna reguler, alias tidak berbayar adalah 1.000 twit per hari. Terakhir, pengguna reguler yang baru mendaftar adalah 500 twit per hari.

Kemudian, batas maksimal tersebut ditingkatkan sebesar 50 persen, untuk pengguna berbayar saja. Jadi, pengguna Twitter Blue dimungkinkan melihat 15.000 cuitan dalam sehari. Sementara itu, batas twit maksimal yang dibaca pengguna reguler masih sama.

Pembatasan tersebut dilakukan karena Twitter tengah bergulat dengan tingginya tingkat scraping atau ekstraksi data yang dilakukan perusahaan atau organisasi dari Twitter, serta membatasi adanya manipulasi pada sistem.

Baca juga: Pengguna Aktif Mingguan Threads Seperlima Twitter

Dalam kesempatan yang berbeda, CEO Twitter yang baru, Linda Yaccarino juga menyebut pembatasan twit memungkinkan tim teknisi, alias engineer Twitter mendeteksi serta menghilangkan akun bot yang dianggap dapat merusak platform.

Maka dari itu, saat mengetahui bahwa Threads, aplikasi yang digadang-gadang akan menjadi pengganti Twitter, bakal memberlakukan aturan yang sama, Musk menertawai kebijakan tersebut dan menyebut Threads melakukan plagiasi.

“Lmaooo (ungkapan tertawa terbahak-bahak). Copy (emoji gambar kucing, yang artinya copycat/plagiat),” tulis Musk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat