Bagaimana Sebaiknya Membuat Regulasi Artificial Intelligence?

SETELAH sebelumnya penulis membuat artikel dengan judul "Eropa Sudah Meregulasi Penggunaan AI, Indonesia Kapan?", penulis merasa bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi solusi tentang regulasi artificial intelligence (AI) di Indonesia.
Jadi, bagaimana sebaiknya membuat regulasi untuk mengatur penggunaan AI?
Regulasi AI merujuk pada proses menciptakan dan menegakkan undang-undang, kebijakan, dan pedoman yang mengatur perkembangan dan penggunaan AI.
Regulasi AI bertujuan mengendalikan risiko, melindungi kepentingan publik, dan memastikan bahwa AI digunakan dengan cara etis, aman, dan bertanggung jawab.
Terdapat dua jenis regulasi: regulasi pemerintah dan regulasi mandiri.
Regulasi pemerintah
Regulasi AI pemerintah merujuk pada upaya pemerintah untuk menciptakan dan menerapkan undang-undang, kebijakan, dan pedoman yang mengatur pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Regulasi AI pemerintah dapat mencakup aspek seperti privasi data, keamanan, keadilan, akuntabilitas, dan kebijakan algoritma. Serta mengatur penggunaan dalam sektor-sektor tertentu seperti kesehatan, keuangan, dan transportasi.
Pada Januari 2023, pemerintah federal Amerika Serikat, melalui Institut Nasional untuk Standar dan Teknologi (NIST), telah menerbitkan dokumen kerangka manajemen risiko AI. Dokumen ini bernama "Artificial Intelligence Risk Management Framework (AI RMF 1.0)."
Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih juga menerbitkan cetak biru untuk hak asasi AI berjudul "Blueprint for an AI Bill of Rights."
Cetak biru ini memuat prinsip dan rekomendasi implementasi AI di Amerika Serikat yang lebih bertanggung jawab.
Pada Maret 2023, Britania Raya mengeluarkan paket kajian regulasi bernama "AI regulation: a pro-innovation approach." Kajian ini berisi pendekatan dan asesmen dampak regulasi AI.
Langkah paling nyata dilakukan oleh parlemen Eropa. Baru-baru ini, pada Juni 2023, mereka menyetujui "E.U. AI Act", paket undang-undang yang bertujuan melindungi konsumen dari aplikasi berbahaya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Regulasi mandiri
Mengiringi disusunnya paket kebijakan tentang AI dari pemerintah, regulasi mandiri pendamping dan pembanding yang baik.
Regulasi mendiri dapat dibuat oleh organisasi non-pemerintah yang melibatkan perusahaan, lembaga riset, maupun komunitas AI yang lebih luas.
Sebenarnya banyak contoh keberhasilan regulasi mandiri di negara kita. Misalnya, pada profesi di bidang kesehatan memiliki badan regulasi mandiri yang mengawasi lisensi, etika, dan persyaratan pendidikan berkelanjutan.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Samsung Galaxy Unpacked Digelar 26 Juli, Z Fold 5 dan Z Flip 5 Dirilis?
- Threads, Aplikasi Mirip Twitter Buatan Pendiri Facebook Resmi, Sudah Bisa Diunduh di Indonesia
- [POPULER TEKNO] - Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia | Internet WiFi Apa yang Paling Kencang di Indonesia?
- Kerusuhan Perancis, Presiden Macron Kambing Hitamkan Video Game
- Twitter Sudah Gak Seru? Cek 5 Aplikasi Alternatif Ini