Harvard Pakai Chatbot AI untuk "Mengajar" Mahasiswa
- Universitas Harvard di Amerika Serikat (AS) mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengajar para mahasiswa di sana.
Memasuki musim gugur, tepatnya September—Desember mendatang, para pelajar yang mendaftarkan diri ke mata kuliah Ilmu Komputer “Introduction to Computer Science (kode mata kuliah CS50)” bakal belajar menggunakan chatbot berbasis AI.
Namun, chatbot berbasis AI yang digunakan bukanlah ChatGPT atau AI lainnya. Harvard mengembangkan model bahasa AI sendiri untuk "mengajar" di kampus ini.
Keberadaan chatbot AI ini akan membantu mahasiswa melakukan debug code (mencari dan memperbaiki kesalahan di tiap kode perangkat lunak), memberikan feedback dari kode yang dibuat, hingga menjawab pertanyaan dari mahasiswa tentang kesalahan pengkodean.
Salah satu contoh pertanyaan yang diajukan akan berkutat soal kesalahan apa saja yang ditemukan dari kode yang dibuat atau mana saja baris kode yang tidak dapat dikenali oleh sistem.
Menurut David J. Malan, salah satu profesor yang mengajar di kelas CS50 tersebut, keberadaan chabot AI ini dianggap membantu proses pembelajaran mahasiswa di kelas. Mahasiswa juga dapat mengakses alat tersebut selama 24 jam setiap harinya.
Baca juga: Bos ChatGPT Buka-bukaan Butuh Bantuan Indonesia
“Harapan kami adalah melalui AI, kami dapat memperkirakan rasio pembelajaran satu banding satu antara dosen dan guru di kelas CS50,” jelas Malan, seperti yang dikutip KompasTekno dari PC Mag, Senin (26/6/2023).
“Salah satunya menawarkan alat berbasis software yang dapat diakses 24/7 (24 jam selama 7 hari) untuk mendukung pembelajaran mereka, dan gaya belajar yang sesuai dengan tiap invididu,” tambah Malan.
Perubahan ini menjadi perombakan kurikulum yang cukup cepat yang diterapkan Harvard. Sebelumnya, kampus ternama di dunia ini tidak memiliki kebijakan pembelajaran menggunakan AI per akhir tahun 2022 lalu.
Chatbot AI yang digunakan
Chatbot berbasis AI yang digunakan di kampus Harvard bukan ChatGPT garapan OpenAI ataupun GitHub Copilot. Dua alat terebut pada dasarnya memang populer di kalangan programmer, tetapi pihak kampus tidak memilih dua opsi tersebut.
David menjelaskan bahwa pihak kampus mengembangkan model (bahasa AI) Large Language Model (LLM) bikinan sendiri dengan nama “bot CS50”, menyesuaikan nama kelas.
Chatbot CS50 ini akan memberi jawaban secara instan seperti ChatGPT ataupun AI lain. Chatbot CS50 akan bertindak untuk mendorong mahasiswa termotivasi dan memimpin proses pembelajaran hingga pelajar menemukan jawabannya sendiri.
Chatbot bikinan Harvard ini juga bakal tersedia secara publik dan dapat diakses mahasiswa non-Harvard. Platform tersebut bisa diakses melalui edX, kursus online terbuka dan terbesar di AS yang dibuat oleh Harvard dan MIT.
“Jika Anda bukan mahasiswa Harvard, Anda dapat mengambil kursus ini secara grtis dan mengikuti kelas kursus selama 11 minggu,” tulis situs edX.
Baca juga: OpenAI Digugat gara-gara ChatGPT Salah Info
Terkini Lainnya
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify Mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Konsol Genggam Asus ROG Ally Bisa Dipasangi GPU Eksternal
- Asus Klaim Performa Konsol Genggam ROG Ally Dekati PS5
- Game Final Fantasy XVI Meluncur di Indonesia, Ini Harganya
- Samsung Galaxy Z Fold 5 Belum Rilis, Bocoran Z Fold 6 Sudah Beredar
- 5 Tips Daftar The Eras Tour Registration Fan untuk Beli Tiket Konser Taylor Swift di Singapura