China Uji Coba Internet Ultra-Fast dengan Kecepatan 300 Gbps, Disiapkan untuk 6G?
- Teknologi 5G mulai banyak diadopsi beberapa negara di dunia, meskipun belum merata digunakan sebagaimana jaringan 4G.
Kendati demikian, pengembangan jaringan internet keenam (6G) sudah mulai dilakukan sejak beberapa tahun lalu. China menjadi salah satu negara yang mengembangkan internet 6G lebih awal.
Paling baru, Negeri Tirai Bambu ini sedang menguji coba internet nirkabel (wireless) ultra-fast yang kecepatan unduhnya (download) tembus hingga 300 Gbps (gigabyte per second). Kecepatan itu di atas 10 kali lipat lebih ngebut dibanding standar kecepatan internet 5G saat ini.
Kemungkinan, uji coba yang dilakukan China Aerospace Science and Industry Corporation ini adalah bagian dari pengembangan jaringan 6G di China.
Sebab, teknologi yang dipakai untuk pengujian tersebut adalah frekuensi terahertz (Thz). Teknologi yang juga dipakai China pada 2020 lalu saat meluncurkan satelit pertamanya untuk menguji coba jaringan 6G.
Baca juga: China Luncurkan Satelit untuk Uji Coba Jaringan 6G
Teknologi Thz kerap kali disebut-sebut sebagai standar teknologi wireless yang menjanjikan untuk 6G dan menawarkan kecepatan transfer data yang lebih cepat. Namun, perkembangan dari teknologi ini masih terdapat sejumlah tantangan.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari GizChina, Jumat (28/4/2023) frekuensi Thz ditemukan mudah menyerap elemen-elemen lain, seperti air. Sehingga, hal tersebut membatasi jangkauan internet 6G dibandingkan gelombang frekuensi yang lebih rendah.
Akan tetapi, para peneliti tetap optimis bahwa tantangan atau kendala yang muncul bisa segera diatasi di masa mendatang. Teknologi Thz juga disebut memiliki potensi untuk melakukan perubahan besar terhadap komunikasi nirkabel.
Bikin AS khawatir
Selain masalah teknis, perkembangan 6G di China juga menghadapi persoalan non-teknis. Pasalnya, Amerika Serikat (AS) tampak khawatir dengan pengembangan jaringan 6G di China.
Kabarnya, beberapa eksekutif AS berkumpul di Gedung Putih untuk membahas mengenai konektivitas jaringan internet 6G. Selama proses diskusi berlangsung, AS khawatir bahwa negara-negara lain, seperti China bakal memimpin perkembangan teknologi 6G.
AS juga menyoroti beberapa hal, seperti mengkhawatirkan China bakal mendominasi pasar 6G. Yang mana, hal tersebut secara tidak langsung bakal berdampak signifikan pada ekonomi dan keamanan nasional AS.
Upaya yang dilakukan AS sejauh ini adalah berinvestasi sebesar 1 miliar dollar AS (Rp 14,7 triliun, kurs Rp 14.724) untuk mengembangkan teknologi 6G. Namun, masih belum diketahui apakah hal tersebut cukup untuk mengungguli pengembangan 6G di China.
Baca juga: China Sudah Sudah Bersiap Gelar Internet 6G
Masa depan 6G
6G digadang-gadang bakal membawa sejumlah peningkatan yang signifikan dari pendahulunya. Teknologi tersebut disinyalir memiliki kecepatan lebih tinggi, latensi lebih rendah, mengandalkan kecerdasan buatan, serta keamanan dan efisiensi energi yang ditingkatkan.
Hal ini membuat masa depan 6G tampak menjanjikan. Dari peningkatan tersebut, teknologi baru ini kemungkinan dapat menciptakan aplikasi dan produk baru, seperti VR (virtual reality) dan AR (augmented reality) yang akan semakin mirip dengan dunia nyata.
Komunikasi holografik juga diprediksi bisa muncul. Teknologi yang memungkinkan pengguna berkomunikasi bersama orang lain di beda lokasi dengan lebih nyata, “seolah” orang tersebut berada di lokasi atau ruangan yang sama.
Hingga saat ini, belum ada negara atau lembaga yang bisa memastikan kapan jaringan 6G ini bakal diluncurkan.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Bill Gates Prediksi ChatGPT Bisa Jadi Guru dalam Waktu Dekat
- Mouse Komputer Pertama di Dunia Terbuat dari Kayu, Begini Wujudnya
- Cuaca Panas Landa Indonesia, Cek Indeks UV di Aplikasi Ini
- Cara Pakai 1 Nomor WhatsApp di 4 HP Sekaligus
- 3 Game Gratis PS Plus Mei 2023, Ada Chivalry 2 dan GRID Legends