Bill Gates Prediksi ChatGPT Bisa Jadi Guru

- ChatGPT, program chatbot berbasis artificial intelligence (AI) bikinan OpenAI menjadi topik paling hangat di dunia teknologi belakangan ini.
Yang paling baru, pendiri Microsoft Bill Gates meramalkan bahwa ChatGPT bisa berperan menjadi guru dalam 18 bulan (1,5 tahun) mendatang. Dalam tahap awal, chatbot AI bakal membantu para guru dalam meningkatkan pembelajaran dalam membaca dan menulis.
Gates percaya, chatbot AI seperti ChatGPT dapat memberikan solusi yang terjangkau bagi orang tua yang tidak mampu membayar tutor manusia. Ia juga yakin bahwa chatbot bertenaga AI itu akan menjadi guru virtual yang baik layaknya guru atau tutor manusia.
Baca juga: Cerita Bill Gates yang Ketagihan Game Minesweeper di Kantor
Secara umum, Bill Gates meramalkan bahwa AI akan memainkan peran penting di masa depan pendidikan. Pasalnya, chatbot bertenaga AI dan guru virtual akan menjadi alat penting bagi siswa di semua rentang usia.
Saat ini disebut sudah ada beberapa inisiatif yang menjanjikan terkait peran chatbot AI di dunia pendidikan. Salah satunya adalah proyek Khanmigo yang dikembangkan oleh Khan Academy.
Khanmigo berperan sebagai guru virtual. Chatbot AI yang ditenagai oleh GPT-4 itu disebut mampu memudahkan siswa belajar matematika, sains, dan humaniora dari segala usia.
Dalam video demonstrasi, Khanmigo bakal berperan sebagai guru virtual yang akan menuntun siswa untuk belajar topik tertentu, tak sekadar memberikan jawaban tepat dari pertanyaan siswa. Proyek Khanmigo juga dapat berfungsi sebagai pelatih menulis.

Dalam konteks pendidikan misalnya, AI bisa menggantikan profesi guru atau tutor secara keseluruhan.
Baca juga: ChatGPT Bikin Sayembara Berburu Bug, Hadiah Terbesar Hampir Rp 300 Juta
CEO Tesla dan Twitter Elon Musk menjadi salah satu sosok yang meminta penelitian dan pengembangan AI ditunda. CEO dan salah satu pendiri OpenAI, Sam Altman juga setuju untuk menunda pengembangan GPT-5, versi model bahasa yang secara teori bisa lebih canggih dari GPT-4.
Namun, Bill Gates menentang gagasan moratorium atau penangguhan penelitian terkait AI itu. Meskipun ada kekhawatiran tentang potensi bahaya AI, Gates tetap yakin bahwa manfaat teknologi artificial intelligence lebih besar daripada risikonya.
Dia percaya bahwa AI memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah utama umat manusia, serta bisa meningkatkan kehidupan orang-orang di seluruh dunia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizChina, Jumat (28/4/2023).
Terkini Lainnya
- Menguji Performa Samsung Galaxy A36 Main Game Genshin Impact
- 2 Cara Menyimpan Foto di Google Drive dari HP dengan Mudah dan Cepat
- Kenapa Battery Health iPhone Turun? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya
- Poco F7 Ultra: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Jadwal MPL S15 Hari Ini 20 April, Onic Esports Vs Team Liquid
- HP Vivo V50 Lite 4G dan 5G Resmi di Indonesia, Ini Harga serta Spesifikasinya
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- 50 Link Twibbon Hari Kartini untuk Rayakan Emansipasi Wanita
- Spesifikasi dan Harga Poco F7 Pro di Indonesia
- Asus Rilis Monitor Khusus E-sports, Refresh Rate Sampai 610 Hz
- Instagram Rilis Fitur Blend, Bisa Buat Feed Reels Bareng Teman
- 100 Ucapan Selamat Paskah yang Bermakna dan Cocok Diunggah ke Media Sosial
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Harga iPhone XS dan XS Max Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- Daftar HP yang Support E-SIM XL buat Migrasi Kartu SIM
- Mouse Komputer Pertama di Dunia Terbuat dari Kayu, Begini Wujudnya
- Ini Dia Daftar Pemain Timnas Mobile Legends Indonesia di SEA Games 2023
- Cuaca Panas Landa Indonesia, Cek Indeks UV di Aplikasi Ini
- Bukti Baru Fitur SOS di iPhone 14 Bukan Gimmick Semata
- Cara Pakai 1 Nomor WhatsApp di 4 HP Sekaligus