FreakOut Luncurkan AI GP, Solusi Pasang Iklan di YouTube Sesuai Target

- Perusahaan penyedia solusi teknologi iklan digital asa Jepang, FreakOut (PT FreakOut dewina Indonesia) resmi meluncurkan teknologi terbarunya di Indonesia yang bernama Grand Apex (GP).
GP merupakan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk menargetkan dan menayangkan iklan video di platform Youtube secara aman, spesifik, dan relevan terhadap brand dan audience.
Country Lead Freakout dewina Indonesia, Pradwita Ghazali mengatakan teknologi GP hadir untuk memenuhi kebutuhan akan contextual relevance yang biasanya diperlukan para pengiklan (advertiser) di masa sekarang.
Baca juga: Pendapatan Iklan YouTube Turun, Gara-gara TikTok?
Seperti namanya, contextual relevance adalah kemampuan suatu iklan agar bisa sesuai dan dapat ditampilkan kepada target audiens dengan tepat.
"Saat ini, contextual relevance menjadi isu yang sangat penting bagi pengiklan untuk dapat terlihat dan berinteraksi secara lebih dekat dengan audiens mereka," ujar Pradwita dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Selasa (21/2/2023).
"Kali ini, kami cukup berani mengambil langkah beda dengan membuat teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terbaik di kelasnya untuk dapat memenuhi kebutuhan di industri periklanan saat ini," imbuh Pradwita.
Sasar audiens spesifik
Menurut FreakOut, teknologi GP ini utamanya akan dipakai di iklan-iklan yang disiarkan atau beredar di platform YouTube. Berkat teknologi GP, para pengiklan nantinya bisa menyasar audiens yang lebih spesifik dan tentunya tepat sasaran.
Selain itu, teknologi GP juga bakal memblokir konten-konten yang dirasa tidak relevan dengan iklan yang ingin ditampilkan kepada audiens. Sehingga, iklan hanya akan tampil di konten-konten YouTube yang sesuai dengan iklan tersebut.

Dengan begitu, produk atau layanan yang diiklankan akan bisa dilihat oleh target audiens yang cocok, hingga akhirnya mereka kepincut untuk menjajal produk atau layanan yang diiklankan tersebut.
Baca juga: Fitur Baru Telkomsel MyAds Permudah Pantau Performa Iklan
Pada praktiknya nanti, GP bisa digunakan para advertiser untuk memperkuat strategi kampanye di platform Youtube. Tujuannya adalah supaya dapat meningkatkan brand awareness, brand safety, serta efisiensi yang banyak disebabkan oleh penayangan iklan di konten yang tidak relevan.
Adapun teknologi GP sendiri merupakan salah satu cara FreakOut untuk membuat suatu iklan dapat dilihat oleh audiens yang cocok.
Selain GP, FreakOut memiliki teknologi atau produk lainnya yang diklaim terbukti bisa menjangkau audiens dengan momentum yang tepat. Beberapa di antaranya seperti FreakOut Native Ads, FreakOut Video Instream & FreakOut OTT, FreakOut Rich Media, hingga FreakOut Social.
"Kami sangat yakin bahwa teknologi GP akan merevolusi cara pengiklan dalam menayangkan iklan mereka di YouTube, dan kami tidak sabar untuk melihat dampaknya terhadap kesuksesan klien kami (di masa depan)," jelas Dewan Tim FreakOut APAC, Koma Okubo di keterangan yang sama.
Informasi selengkapnya mengenai teknologi GP bisa disimak dalam laman web resmi FreakOut di tautan berikut ini. Pada laman yang sama, pengiklan juga bisa menjadwalkan sesi uji coba (demo) untuk menjajal teknologi tersebut.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Fitur Baru WhatsApp, Pengguna iPhone Kini Bisa "Video Call" Sambil Buka Aplikasi Lain
- XL Axiata Raup Pendapatan Rp 29 Triliun pada 2022 Berkat Layanan Data
- Browser Chrome Irit Baterai dan Memori Windows Sudah Bisa Di-download
- Akun Centang Biru Mendadak Menjamur di Twitter, Ini Faktanya
- ChatGPT Jadi Foto Sampul Majalah "Time"