Pasar Ponsel Android Merosot, Vendor Harus Kurangi Produksi HP
- Tahun 2022 menjadi tahun yang berat bagi pasar ponsel Android. Jumlah pengiriman (shipment) lima besar vendor smartphone dunia anjlok.
Menurut firma riset smartphone, Canalys, pengiriman ponsel sepanjang tahun 2022 turun 11 persen dari tahun sebelumnya, menjadi nyaris 1,2 miliar unit saja.
Lesunya pasar smartphone Android membuat sejumlah vendor bergelut dengan tantangan. Para vendor ini bahkan kelebihan invetaris atau stok komponen seperti prosesor atau komponen lain.
Prosesor dan komponen lain tersebut "menganggur" dan tak digunakan untuk memproduksi smartphone baru. Sebab, jumlah permintaan konsumen terhadap smartphone juga tengah melambat.
Baca juga: Pasar Smartphone Dunia Merosot Tajam, Terburuk dalam Sejarah
Menurut laporan GizmoChina, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (14/2/2023), vendor asal China, Xiaomi misalnya, memiliki kelebihan inventaris yang setara sekitar 20-30 juta unit smartphone.
Untuk mengatasi masalah ini, menurut analis pasar smartphone Ming-Chi Kuo, Xiaomi dan vendor ponsel Android lainnya disebut harus menyesuaikan tingkat inventaris mereka dalam beberapa bulan mendatang.
Strategi yang bisa dilakukan Xiaomi dkk adalah pengurangan kapasitas produksi HP, pemotongan biaya, dan cara baru untuk menarik konsumen.
Strategi lain adalah memperluas wilayah pemasaran secara global. Hal ini dapat membantu perusahaan menjangkau pelanggan baru dan mengurangi dampak penurunan permintaan di pasar yang terjadi saat ini.
Dalam kasus Xiaomi, perusahaan smartphone yang dipimpin Lei Jun ini telah memperluas kehadirnnya di pasar internasional, termasuk di Eropa dan India.
Selain itu, perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi lini produk mereka untuk mengurangi ketergantungan pada smartphone.
Misalnya, Xiaomi telah menjajaki produksi kategori produk lain seperti perangkat rumah pintar, laptop, dan kendaraan listrik.
Baca juga: Pasar Smartphone di China Merosot Tajam, Terendah dalam 10 Tahun Terakhir
Tantangan pasar ponsel tahun 2023
Untuk tahun ini, Canalys meramalkan bahwa pasar ponsel masih dibayangi dengan tantangan yang cukup berat.
Pasalnya, kenaikan suku bunga, pelambatan ekonomi, hingga bursa kerja yang lesu dinilai akan membatasi peluang pasar. Sebab, konsumen akan berhitung ketika akan membeli smartphone baru.
Kendati demikian, beberapa kawasan ditaksi bakal tumbuh pada paruh kedua 2023, misalnya di Asia Tenggara, seiring dengan pemulihan ekonomi dan kebangkitan pariwisata di China yang dinilai bakal mendorong laju bisnis.
Terkini Lainnya
- Skor IQ AI Buatan Induk ChatGPT Capai 120, IQ Rata-rata Manusia 100
- Di Indonesia, Youtuber IShowSpeed Pecahkan Rekor "IRL Streaming"
- YouTube Shopping Hadir di Indonesia, Kreator Bisa Pajang Barang Dagangan
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- Youtuber IShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Harga iPhone 11 Kini Cuma Rp 7 Jutaan, Apakah Masih Layak Dibeli?
- Kompetisi PUBG Mobile PMPL ID Spring 2023 Pakai Format Baru, Ini Rinciannya
- 4 Cara Bikin Ucapan Happy Valentine Estetik buat IG Story
- 2 Cara Kirim Chat WA “Happy Valentine” yang Unik buat Pasangan
- Surprise Deal Telkomsel Kuota 10 GB Harga Rp 35.000 Hanya 2 Hari