Kabar Baik untuk Bisnis Chip, Masa Kelangkaan Itu Sudah Lewat
- Sejak awal pandemi 2020 lalu, industri teknologi dilanda kelangkaan produk semikonduktor alias chip yang serius.
Hal ini disebabkan oleh pasokan komponen utama chip yang terhambat, sebagai efek dari pembatasan dan peraturan terkait pandemi Covid-19 di berbagai wilayah, terutama di China.
Pada 2022 kemarin, kelangkaan chip tampaknya merupakan tantangan terberat industri teknologi, dan masa-masa sulit itu diyakini tak akan terjadi dua kali di masa depan. Bahkan memasuki 2023, masalah kelangkaan chip diprediksi bakal pulih secara perlahan.
Prediksi ini disampaikan oleh Peter Voser, salah satu petinggi perusahaan elektronik dan robot kenamaan asal Swiss, ABB.
"Jika saya mengamati pasar saat ini, saya pikir kelangkaan chip akan selesai sebentar lagi, dan saya cukup optimis untuk perkembangan industri teknologi di masa depan," ujar Voser, dikutip KompasTekno dari CNBC, Minggu (22/1/2023).
Baca juga: MediaTek Masih Pimpin Pasar Chipset Smartphone Global, tapi Jumlahnya Turun
Salah satu alasan mengapa ia optimis masalah kelangkaan chip akan pulih atau terselesaikan di 2023 adalah karena kondisi ekonomi global terkini yang tak menentu, yang nantinya bakal membantu menyeimbangkan masalah kelangkaan chip.
Seperti diketahui, kelangkaan komponen suatu barang elektronik biasanya akan berpengaruh terhadap stok produk tersebut di pasar. Karena stoknya sedikit, harga barang tersebut otomatis akan naik.
Lebih lanjut, kenaikan harga barang elektronik ini juga bukan disebabkan oleh kelangkaan komponen chip atau semikonduktor semata, melainkan juga karena kondisi ekonomi global yang tak menentu.
Nah, karena harga barang elektronik naik, konsumen, menurut Voser, lantas akan mengurungkan niatnya untuk membeli berbagai produk baru tersebut.
Sehingga, perusahaan yang menjadi produsen barang elektronik yang diincar konsumen tadi tak perlu melakukan produksi dengan jumlah yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar.
Baca juga: Riset Counterpoint: MediaTek Masih Ungguli Qualcomm di Pasar Chip Global
Di luar harga barang yang naik, Voser juga memprediksi bahwa kondisi pandemi Covid-19 saat ini, yang disebut bakal membaik, bakal turut berpengaruh pada pertumbuhan industri teknologi, sekaligus meredam masalah pasokan dan kelangkaan chip.
"Saya memperkirakan bahwa beberapa bulan ke depan, industri teknologi dan kelangkaan semikonduktor akan kembali ke kondisi normal, karena orang akan mulai terbiasa dengan pandemi Covid-19," pungkas Voser.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Ramai soal Konten Nenek Mandi Lumpur, TikTok Indonesia Imbau Tidak Bikin Konten Berbahaya
- Fotografer Potret "Angry Birds" di Dunia Nyata, Ini Hasilnya
- Menilik Black Hat SEO, Praktik Licik Situs Judi Online "Nebeng" Situs Pemerintah dan Universitas
- Apa Itu Black Hat SEO, Praktik Jahat yang Dipakai Link Judi Slot di Situs Pemerintah dan Institusi Pendidikan?
- Oppo Reno8 T dan Oppo A78 5G Segera Masuk Indonesia