cpu-data.info

Apa Itu Fitur Anti-Banding di Kamera Smartphone dan Apa Fungsinya?

Fitur anti banding di smartphone Poco X3 NFC.
Lihat Foto

- Saat membuka pengaturan kamera smartphone, pernahkah Anda menemukan fitur "anti-banding"? Fitur anti-banding mungkin tidak ditemukan di semua smartphone.

Bisanya, fitur ini ditemukan di smartphone Xiaomi. Misalnya saja ponsel Poco X3 NFC. Dalam percobaan KompasTekno, fitur anti-banding bisa ditemukan dengan membuka aplikasi kamera > pengaturan (setting) > gulir ke bawah hingga menemukan mode "anti-banding".

Nantinya, akan muncul beberapa opsi anti-banding, yakni 50Hz, 60Hz, mode otomatis, dan non-aktif. Namun, tidak menutup kemungkinan fitur ini memiliki nama lain, yakni anti-flicker.
Lantas, apa itu fitur anti-banding dan apa fungsinya?

Baca juga: Mengapa Tonjolan di Kamera Ponsel Semakin Tebal?

Apa itu anti-banding?

Anti-flicker maupun anti-banding adalah istilah yang sama. Anti-banding adalah fitur yang memungkinkan kamera bisa meminimalisir pola pita (banding) saat memotret layar.

Apabila Anda memotret layar atau lampu neon, biasanya akan muncul efek garis-garis pita vertikal atau horisontal, bukan? Biasanya, kasus ini ditemukan ketika pengguna memotret layar televisi tabung (Cathode ray tube/CTR) atau monitor.

Nah, fitur anti-banding atau anti-flicker berfungsi untuk mengurangi kemunculan garis-garis terebut. Melansir PCMag, Senin (26/12/2022), anti-banding memiliki pengaturan manual di 50Hz dan 60Hz untuk memastikan frekuensi gambar sama dengan jaringan listrik suatu negara.

Apa hubungan antara fitur anti-banding dengan jaringan listrik negara?

Melansir In Style LED, ketika anda menekan tombol shutter di kamera ponsel maupun DLSR, lampu LED kamera akan berkedip. Hal ini mungkin saja tidak tampak jelas saat dilihat dengan mata telanjang.

Saat menggunakan mode otomatis, kamera akan memilih kecepatan rana (shutter speed) yang paling tepat untuk mendapat pencahayaan yang baik. Nah, saat mengeklik tombol shutter, lampu LED kamera akan berkedip sesuai frekuensi anti-banding yang dipilih.

Sebagai contoh, di Indonesia sistem kelistrikan menggunakan frekuensi 50Hz, berbeda dengan negara lain, seperti AS yang menggunakan frekuensi 60Hz.

Baca juga: Peneliti Temukan Cara Tes Covid-19 Pakai Kamera Ponsel

Apabila Anda di Indonesia dan memilih opsi anti-banding 50 Hz, maka kamera akan berkedip sebanyak 50 kali dalam satu detik. Di sinilah terkadang terjadi proses peredupan yang bisa jadi memunculkan banding atau pita.

Nah, fitur anti-banding itu nantinya bisa membantu mengkompensasi exposure (sedikit banyaknya cahaya yang masuk) secara tepat untuk shutter speed, sehingga bisa meminimalisir munculnya banding atau pita.

Jadi, mana yang lebih baik dipilih? Mengaktifkan anti-banding 50Hz atau 60Hz?

Berdasarkan penjelasan di atas, opsi anti-banding bisa disesuaikan dengan sistem kelistrikan di negara Anda berada. Di dunia, ada dua frekuensi listrik yang banyak digunakan yakni 50Hz dan 60Hz.

Sebagian besar negara di Asia, Rusia, Afrika, dan Inggris menggunakan frekuensi 50Hz. Sementara di sebagian negara di Amerika menggunakan frekuensi 60Hz. Ada pula yang menggunakan dua frekuensi, seperti Jepang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat