cpu-data.info

Polisi China Razia Ponsel, Cek Aplikasi Instagram, Twitter, Telegram Warga

Polisi China menutup akses jalan ke lokasi demo di Shanghai pada Minggu (27/11/2022). Warga China memprotes pembatasan ketat dalam kebijakan nol Covid China di Shanghai dan Beijing sejak siang hari itu.
Lihat Foto

- Pemerintah China secara ketat mengatur keberadaan situs atau aplikasi asing di negaranya, dengan memblokir aplikasi populer dari negara asing. Sebut saja seperti Instagram, Twitter, Telegram, Google, YouTube, dan masih banyak lainnya.

Baru-baru ini, polisi China dilaporkan melakukan razia ponsel untuk mengecek keberadaan aplikasi asing terlarang tersebut, khususnya aplikasi Instagram, Twitter, dan Telegram.

Menurut laporan outlet media The Wall Street Journal, razia tersebut dilakukan karena banyak warga mengakses Instagram, Twitter, dan Telegram dengan Virtual Private Network (VPN) untuk berkomunikasi dan mengorganisir protes kebijakan lockdown dan nol-Covid di China.

Baca juga: Demo Buruh Pabrik Perakitan iPhone Terbesar di China Ricuh

Koresponden media DWNews untuk wilayah Asia Timur, William Yang mengatakan, razia ini dilakukan secara paksa dan acak. Siapa pun bisa dihentikan polisi dan dirazia ponselnya. Dan itu dapat terjadi di mana saja, mulai dari di jalan, di pintu masuk MRT, hingga pusat perbelanjaan.

Saat ini, warga China banyak yang turun ke jalan untuk memprotes soal kebijakan lockdown untuk mencapai "nol-Covid", sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (3/12/2022).

Protes anti-lockdown besar-besaran di sejumlah kota besar ini pun menjadi berita hangat dari Negeri Tirai Bambu itu.

Namun, unggahan tentang protes tersebut disensor dengan ketat di media sosial China. Tak hanya itu, akun yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah China juga membanjiri media sosial China dengan spam untuk mengubur laporan dan berita soal protes anti-lockdown di China.

Pada Minggu (27/11/2022), ratusan warga menggelar aksi protes turun ke jalan di Beijing dan Shanghai.

Baca juga: Masalah Anak Kecanduan Game di China Berkurang berkat Aturan Ini

Demonstrasi itu dipicu oleh insiden kebakaran gedung apartemen di Xinjiang yang menewaskan sedikitnya 10 orang, terjadi pada Kamis (24/11/2022). Banyak yang menyalahkan jika lockdown Covid-19 yang berkepanjangan menghambat upaya penyelamatan dalam insiden itu.

Protes anti-lockdown ini juga pecah di Foxconn, pabrik perakitan iPhone. Aksi protes ini pun berujung bentrok antara pekerja dengan petugas keamanan Foxconn pada Rabu (23/11/2022).

Sejumlah pekerja juga disebut menghancurkan beberapa kamera dan jendela pabrik selama kerusuhan.

Kerusuhan di pabrik Foxconn itu pun tak ayal turut berdampak pada harga saham Apple. Selain itu, kerusuhan ini juga diprediksi membuat produksi iPhone berkurang, sehingga pengiriman iPhone bakal terhambat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat